Itu cuma hoax. Kalau mau uang, menurut saya usaha/kerja saja yang benar. --- Abren Ginting <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ass... > saya juga ingin menanyakan tentang bisnis di > internet mengenai program > penghasil uang atau apalah cukup dengan email ke > orang lain anda akan > dapat penghasilan itu benar tidak ya...??? > > ----- Original Message ----- > From: A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> > Date: Tuesday, September 28, 2004 8:39 pm > Subject: Re: [ekonomi-nasional] Benarkah Bisnis MLM > > > Untuk MLM, coba anda periksa produk dan harganya. > > Apakah beda jauh dengan yang ada di pasar. > > > > Sebagai contoh, saya pernah memeriksa harga produk > > odol satu MLM dgn odol pepsodent. Odol MLM tsb > > harganya Rp 21.000, padahal pepsodent yang cukup > > terkenal dan ada izin depkes cuma Rp 2.000. Jadi > > harganya 10 kali lipat lebih, meski orang2 MLM > > berkilah mutu mereka sangat bagus. > > > > Kalau anda ikut MLM dan mengkonsumsi produk yang > mahal > > seperti itu, bukankah pemborosan? > > > > Kemudian periksa apakah produknya, khususnya > > obat-obatan benar2 berkhasiat atau ada izin > Depkes. > > Sebab berbahaya sekali menjual obat yang tidak > jelas > > juntrungannya. Kasihan pembeli kita. > > > > MLM itu seperti piramida. Cuma kalau piramida > tidak > > ada produknya, MLM ada, meski harganya bisa jadi > > beberapa kali lipat dari produk serupa di pasar. > > > > Jika anda tidak punya banyak anak buah (downline), > > anda tetap kere. Jika anak buah anda banyak, anda > bisa > > jadi jutawan. > > > > Saya pribadi, jika harga produk MLM tersebut > sangat > > tinggi, tidak tega melihat "anak-buah" harus > > mengkonsumsi barang mahal hanya karena mimpi > menjadi > > kaya. > > > > Berikut beberapa artikel tentang MLM: > > > > http://www.hidayatullah.com/ > > > > Edisi 12/XV 2003 - Laporan Khusus > > > > Bila Masyarakat Pecundang Mencari Uang > > > > “Andai a-a-aku jadi orang kaya > > tapi nggak usah pake banyak kerja…” > > > > > > Sepotong lirik lagu yang pernah dilantunkan artis > > Oppie Andaresta itu > > rasanya pas untuk menggambarkan mental sebagian > > masyarakat kita, yakni > > ingin cepat jadi orang kaya tapi malas kerja. > Sebagian > > lainnya ingin > > dapat harta, tapi tak peduli bagaimana caranya. > Ada > > yang dengan cara > > mencuri, korupsi, menipu, berjudi atau membungakan > > uang. > > > > Gonjang-ganjing kasus PT Qurnia Subur Alam Raya > (QSAR) > > yang berlokasi di > > Sukabumi merupakan salah satu buktinya. Ketika PT > > tersebut menawarkan > > investasi di bidang agribisnis (bisnis pertanian) > > dengan dividen > > (pembagian keuntungan) sebesar lebih dari 50% > untuk > > investor, masyarakat > > berbondong-bondong menanamkan uangnya pada > perusahaan > > itu. Jadi kalau > > Anda investasi untuk bisnis cabe senilai 10 juta, > > selepas panen—sekitar > > tiga bulan—Anda akan mendapatkan keuntungan > sebesar Rp > > 5 juta. > > > > Menurut para pakar agribisnis, secara rasional > > mustahil ada sebuah > > perusahaan yang dapat memberikan dividen sebesar > itu, > > kecuali bisnis > > pelacuran dan perjudian. Bisnis pertanian, > seunggul > > apapun tanamannya, > > tidak mungkin dapat memberikan keuntungan sebesar > itu. > > > > > > Sayangnya masyarakat kita banyak yang tidak > rasional, > > sehingga percaya > > saja dengan iming-iming yang tidak masuk akal, > seolah > > akal mereka sedang > > disimpan di kantong celana. Sehingga sekitar enam > ribu > > orang, banyak di > > antaranya sarjana, tergiur tawaran PT QSAR lantas > > menanamkan investasi > > di perusahaan itu. Ada yang menanam puluhan juta, > > bahkan ada yang > > ratusan juta. Sehingga Ramly Arabi, bos perusahaan > > itu, berhasil meraup > > sekitar 500 milyar Rupiah dana masyarakat. > > > > Mula-mula memang ada yang mendapatkan pembagian > > keuntungan sebagaimana > > dijanjikan. Namun setelah sekian lama berjalan, > > pembagian itu macet. > > Sebab keuntungan bisnis pertanian itu memang tidak > > memungkinkan untuk > > memberikan pembagian dividen lebih dari 50%. > > Kekurangan untuk pembayaran > > dividen peserta awal diambilkan dari setoran > peserta > > berikutnya. Gali > > lubang, tutup lubang. Hingga akhirnya ketika > jenuh, > > penyetor belakangan > > tidak mendapatkan dividen, tinggal gigit jari. > > Alhasil, gagallah bisnis > > uang berkedok bisnis pertanian itu. > > Sebenarnya tidak cuma PT QSAR yang pernah > melakukan > > penipuan > > besar-besaran kepada masyarakat. > > Sebelumnya, pada tahun 1991 Yayasan Keluarga Adil > > Makmur yang dipimpin > > Jusuf Ongkowijoyo berhasil memperdaya 60 ribu > orang, > > dengan meraup dana > > masyarakat sebesar tidak kurang dari 15 milyar > rupiah. > > Setahun kemudian > > PT Suti Kelola menipu 4.000 orang, meraup dana > tiga > > milyar. Belakangan, > > tahun 1995 sebuah perusahaan multi level marketing > > (MLM) bernama PT GMM > > menipu 100 ribu orang, meraih dana masyarakat 50 > > milyar rupiah. > > > > > > Tidak Jera Tertipu > > > > Masih banyak lagi perusahaan sejenis itu. Tapi > > masyarakat kita tak > > pernah jera untuk tertipu. “Masyarakat kita adalah > > masyarakat pelupa,” > > kata KH Dr. Didin Hafidhuddin, anggota Dewan > Syariah > > Nasional, sehingga > > mudah tertipu berkali-kali. > > Selain itu, kata Didin, masyarakat kita lebih > > berorientasi pada hasil, > > bukan pada proses. Yang penting cepat kaya, tanpa > > peduli bagaimana > > prosesnya. Sehingga tidak kritis bila menemukan > > tawaran bisnis yang > > berpotensi menipu dan merugikan. > > > > Seperti dilihat belakangan ini, ketika muncul > tawaran > > bisnis koin emas > > dengan bonus menggiurkan dari sebuah perusahaan > > multinasional bernama > > GoldQuest (GQ), serta-merta masyarakat > > berbondong-bondong ikut serta > > dalam lingkaran bisnis itu. Menggiurkan? Lihat > > angka-angka berikut ini. > > > > Untuk bergabung dengan bisnis Anda cukup membeli > > minimal satu koin emas > > murni 24 karat fine gold 999,9 seberat 31,104 gram > > yang disebut > > commemorative coin kepada GC. Pembeliannya bisa > > melalui kantor PT > > GoldQuest Indonesia di Wisma Metropolitan II, > Jalan > > Sudirman, Jakarta. > > Jika hendak mendapatkan bonus, Anda tinggal > mendaftar > > ke petugas di > === message truncated === ===== Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.geocities.com/nizaminz _______________________________ Do you Yahoo!? Declare Yourself - Register online to vote today! http://vote.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/GEEolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Kampanye open-source Indonesia - http://www.DariWindowsKeLinux.com Solusi canggih, bebas ikatan, dan bebas biaya Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/