Daripada mimpi terus, bagaimana kalau kita rame-rame pindah ke 
negeri-negeri itu, lalu serahkan negeri kita dikelola oleh mereka. 
Nanti, kalau sudah dikelola oleh mereka, kan negeri kita jadi bagus, 
nah ketika itu kita pindah kembali ke negeri kita.

Ralistis, kan? Daripada mimpi terussssss ... sampai ke liang kubur!

Ikra.-
(Wah, aku dapat ide baru untuk nulis puisi gara-gara tanggap dari 
Bung Wardoyo ini lho! Nanti kalau sudah jadi, aku siarkan deh di 
milis kita ini!)




--- In ekonomi-nasional@yahoogroups.com, Wardoyo <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> makanya di media disebutkan bahwa Swedia merupakan negara bebas 
korupsi,
> terbukti !!
> kalau Belanda katanya negara bebas hutang !! meski daratannya 
lebih rendah
> dari laut,komoditas-nya terbatas,
> Swiss punya jaringan kereta api canggih, dan punya rencana 
transportasi
> terintegrasi utk 10 th ke depan- sekarang aja sdh hebat dan bebas 
macet yah,
> belum lainnya, jerman, inggris, prancis, itali, finlandia, dll
> industri anggur, coklat, main ski, jaminan sosial dst,
> nampaknya semua aspek kehiduopan tertata rapi di sana yah,
> jalan kaki nyaman, naik sepeda tenang, naik mobil juga tidak macet,
> hal yg nyata dan mereka nikmati sehari2 kok kayaknya menjadi mimpi 
bagi
> kita,,,
> 
> > ----------
> > From:       Ahmad Adji[SMTP:[EMAIL PROTECTED]
> > Reply To:   ekonomi-nasional@yahoogroups.com
> > Sent:       27 Juni 2005 10:37
> > To:         ekonomi-nasional@yahoogroups.com
> > Subject:    Re: [ekonomi-nasional] Dari Swedia: Menteri kabinet 
lengser
> > gara-gara US$ 2 saja
> > 
> > kasihan sekali menteri swedia itu
> > 
> > tolong bagi rekan2 yg tahu alamatnya,kasih tahu dia
> > untuk pindah ke indonesia saja
> > 
> > disini lebih aman, jangankan USD 2 lah wong 2T Rupiah
> > saja bisa jadi tidak apa2, karena bisa bilang "salah
> > ketik" atau "kelebihan angka nol-nya" atau "kami tidak
> > tahu asal uang itu", dsb2...
> > 
> > 
> > --- Ikra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > > Dari:
> > > In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > wrote:
> > > 
> > > Beberapa tahun lalu di Swedia itu pernah ada seorang
> > > menteri membeli coklat untuk anaknya dengan credit
> > > card dinas. Harga coklat tsb kurang lebih dua
> > > dollar. Alasannya dia memakai kartu tsb ialah karena
> > > tidak punya uang di kantong dan kartu pribadi pun
> > > tidak dibawa.
> > > 
> > > Sekalipun duit untuk coklat tsb diganti oleh sang
> > > menteri, tetapi dia harus meninggalkan jabatannya
> > > sebagai menteri karena telah melanggar ketentuan
> > > negara.
> > > 
> > > 
> > 
> > 
> > Send instant messages to your online friends 
http://uk.messenger.yahoo.com
> > 
> > 
> > 
> > Bantu Aceh! Klik:
> > http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
> > Yahoo! Groups Links
> > 
> > 
> > 
> >  
> > 
> > 
> >




Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke