Bila mereka diberikan 2 alternative tersebut, karena rata-rata masyarakat Indonesia sangat creative dalam "mengakali" situasi, maka solusi yang dipilih adalah :
Uang tetap menjadi milik pribadi 100% (alias tak akan kembali) dan tetap hidup abadi di luar negeri. Caranya memilih tinggal di suatu negari yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi (cmiw) dengan Indonesia. Hi-hi-hi Regards Tar -----Original Message----- From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of A Nizami Sent: Thursday, February 09, 2006 6:46 PM To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: RE: [ekonomi-nasional] Jangan Jadi Maling Kecil Perampok uang negara seharusnya diberi ultimatum: 1. Jika uang tak kembali 100%, mereka dihukum mati. 2. Jika kembali 100%, cukup dihukum beberapa tahun penjara Nah kalau ancaman hukuman mati, mereka pasti mengembalikan uang yang telah mereka rampok. Jika perlu cerita uangnya telah dibagikan kepada siapa saja. > -----Original Message----- > From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Farid Gaban > Sent: Kamis, Februari 09, 2006 23:40 > To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com > Subject: [ekonomi-nasional] Jangan Jadi Maling Kecil > > > Apa yang tadinya dianggap sebagai prestasi, belakangan ternyata > blunder. Pekan ini, Andi Mallarangeng, jurubicara kepresidenan, > mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak perlu bertemu > dengan para debitor (pengutang dalam jumlah besar) Bantuan Likuiditas > Bank Indonesia. > > Pernyataan itu, yang melukiskan perbedaan pendapat yang sehat dalam > pemerintah, datang setelah beberapa hari sebelumnya presiden menerima > tiga debitor BLBI. > > Istilah debitor adalah eufemisme. Mereka perampok uang negara. Dan > bagaimana mungkin para perampok bisa menerima, seperti dikatakan > pengacara Todung Mulya Lubis, "tempat terhormat" untuk bertemu presiden? > > Maling sepeda motor akan segera masuk bui. Tidak ada penundaan > penahanan. Tidak ada jaminan bersyarat. Masih untung jika mereka bisa > selamat hidup, dan bukannya ditembak polisi seperti kejadian di > Bandung pekan ini. > > Dengan analogi seperti itu, mendatangkan maling besar ke istana adalah > sinyal yang keliru, berlawanan dengan janji Presiden untuk benar-benar > peduli pada penegakan hukum kasus korupsi. > > Presiden Yudhoyono tidak sepenuhnya bersalah. Dia mewarisi kesalahan > pemerintahan sebelumnya dalam Skandal BLBI. Tapi, cara dia > menyelesaikan masalah justru berujung blunder, dan nampak tidak > memiliki arah koheren. > > Skandal BLBI amat sangat merugikan publik. Setelah krisis 1997, > pemerintah mengucurkan dana bantuan (subsidi) kepada dunia perbankan. > Jumlah totalnya, seperti dikatakan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin > Abdullah, senilai Rp 144,5 triliun yang membuat Indonesia terbenam > dalam utang negara makin serius, dan membuat rakyat Indonesia yang > miskin tercekik oleh anggaran pembangunan dan anggaran sosial yang > menyusut. > > Para bankir dan konglomerat yang menerima subsidi itu belakangan > mengemplang utang dan bahkan ada belasan dari mereka lari ke luar > negeri, termasuk Atang Latif yang kemarin bertemu presiden. Mereka > adalah buron, sama seperti David Nusa Wijaya yang belum lama ini > dipulangkan dari Amerika. > > Jika berharap bisa mengembalikan uang dari para buron itu, pemerintah > akan menggantang asap. Uang yang dijanjikan kembali dari tiga debitor > yang kemarin bertemu presiden kurang dari Rp 1 triliun, atau tidak > sampai 1% dari uang negara yang hilang. Sementara itu, bayarannya > sangat mahal: presiden kehilangan kredibilitas dalam penegakan hukum. > > Lebih parah, tetap lestari anggapan bahwa hukum memang berpihak hanya > pada uang.* > > > > > > > Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? > Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/