Iya.
Setahu saya yang memuji dan dipuji sama2 pro pasar.
Sjahrir sempat mendirikan perusahaan pialang saham yang merugi, yaitu Sjahrir 
Securities.
Ada pun Faisal Basri yang memuji sempat menulis tidak ada yang bisa mengalahkan 
pasar.

Lihat tulisannya:
===
Terbelenggu Mitos Bahan Bakar Minyak Jumat, 16 Mei 2008 | 00:28 WIB
Oleh Faisal Basri
Tak seorang pun bisa melawan hukum pasar. Piuh (distortions) akan kian 
merajalela kalau harga yang ditetapkan pemerintah semakin jauh (lebih rendah) 
dari harga keekonomian. Pertama, peningkatan konsumsi akan tak terkendali 
karena harga relatif BBM di mata konsumen sangat rendah. Peningkatan konsumsi 
ini sudah terjadi. Konsumen Indonesia tak peduli sekalipun harga

minyak dunia meroket karena harga yang mereka bayar di Indonesia bergeming. 
Maka, jadilah Indonesia sebagai negara yang tergolong paling boros di dunia 
dalam hal penggunaan energi. Begitukah cara kita mengelola sumber daya alam 
yang langka dan tak terbarukan?
===
Salam

===

Paket Umrah Mulai Rp 15,4 juta

Informasi selengkapnya ada di:

http://www.media-islam.or.id



Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS



Untuk berlangganan ketik: REG SI ke 3252



Untuk berhenti ketik: UNREG SI kirim ke 3252. Sementara hanya dari Telkomsel 

Informasi selengkapnya ada di http://syiarislam.wordpress.com

--- On Mon, 8/4/08, Harlizon MBAu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Harlizon MBAu <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [ekonomi-nasional] Faisal Basri: Sjahrir peduli ekonomi riil
To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
Date: Monday, August 4, 2008, 9:17 AM










    
            Apa Syahril yang dimaksud adalah dari perusahaan financial 
manajemen yang

memfasilitasi penjualan saham-saham BUMN Mbak?

Apa juga ini juga Faisal Basri yang pro Laksamana Sukardi waktu ngobralin

Indosat ke asing?



Mohon keterangan lebih detil...!

Trims!



Salam Marbunta



2008/7/29 Anna Rainsakina <annarainsya@ yahoo.com>



>

> Indonesia telah kehilangan salah satu sosok ekonom, salah satu pendapat

> tentang Sosok Seorang Sjahrir dimata Faisal Basri

> Konsentrasinya pada political economics nasional itulah yang membuat

> Sjahrir berbeda dengan figur ekonom lainnya, lanjut Faisal.

>

> Saat masih menjadi aktivis mahasiswa di UI, Faisal sudah melihat Sjahrir

> sebagai sosok yang mencoba mendobrak pemikiran trickle down effect yang

> diusung rezim orde baru.

>

> Ketika mengambil program doktoral di Universitas Harvard, AS, disertasi

> Sjahrir menjadi pandangan terhadap bagaimana pembangunan di Indonesia

> harus dilakukan dengan memperluas akses bagi seluruh warga masyarakat

> untuk memperoleh kebutuhan dasar, baik kesehatan, pendidikan, maupun

> kebutuhan

> pokok lainnya.

>

> Dengan berpulangnya Sjahrir, lanjutnya, Indonesia telah kehilangan salah

> satu sosok ekonom besar. Selamat jalan Bung Sjahrir

> <http://web.bisnis. com/edisi- cetak/edisi- harian/umum/ 1id70993. html>

>

> [Non-text portions of this message have been removed]

>

>  

>



[Non-text portions of this message have been removed]




      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke