Wah...
Bisa disangka keterlaluan dong...
Budak aja nga boleh protes, apalagi yang di bawahnya...

Mas B Samparan,

Masalah dunia ini sebenarnya bukanlah masalah marketnya...
Tapi masalah DOMINASI...
Disini diperlunak istilahnya jadi "FEODALISME" atau "FEODAL"...
Ada yang lebih memperlunak lagi menjadi "PATERNALISTIK"....
Ujungnya sami mawon: Dominasi Yang "Kuat" terhadap yang "Lemah" dalam
segala dimensinya...

Nga ada maslah dengan market yang bebas...
Asal penguasaan sumber dayanya tidak dilakukan oleh satu dua pihak saja...
Apalagi jika harta masyarakat rame dikuasai dan dikemek sendiri...


2008/9/10 Bango Samparan <[EMAIL PROTECTED]>:
> --- On Wed, 9/10/08, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> Harap diperhatikan, saya mengusulkan pemakaian emas
>> sebagai patokan. Bukan gaji para pegawai dibayar pakai
>> emas. Tetap pakai rupiah.
>
> Saya paham. Kalau mas Nizami baca Toward a Just Monetary System Umar Capra,
> ada solusi lain namanya indeksasi, jadi gaji, dll, selalu disesuaikan dengan
> laju inflasi. Solusinya adalah mempertahankan nilai riil dari gaji, dll.
>
> Masalahnya bisa didekati dengan ilustrasi sbb:
>
> Saya pernah protes kepada atasan saya, "Pak kita ini institusi Islam mengapa
> kalau karyawan pinjam duit, bapak mengenakan tambahan/bunga atasnya?" Atasan
> saya menjawab, "Lho kan ada inflasi, jadi nilai uang menurun, kan pantas
> diantisipasi dengan tambahan/bunga tersebut." Saya jawab, "Baiklah, saya
> setuju dengan logika bapak. Tolong logika bapak juga diterapkan saat bapak
> membayar gaji kami. Tolong gaji kami dari waktu ke waktu juga dikasih
> tambahan untuk melindunginya dari inflasi." Atasannya geleng-geleng kepala
> saja, sambil cengar-cengir.
>
>> Sebetulnya jika kita cek di Wikipedia, US Dollar pun
>> pernah memakai emas sebagai standar/patokan. Hingga
>> lebih stabil. Jika tidak, maka nilainya naik turun
>> tidak beraturan sebab kertas yang merupakan bahan uang
>> kertas itu tidak ada harganya.
>
> Benar, tetapi standar emas juga memiliki kelemahan, kecuali jika dipakai
> solusi Imam Ghazali, emas dan perak wajib menjadi barang moneter saja, tidak
> boleh dijadikan barang lain, misalnya perhiasan. Di samping itu pergantian
> standar moneter hanya bisa dilakukan berbarengan, dan ini sulit disepakati.
>
> Saya lupa bukunya, Umar pernah mengisyaratkan membuat uang dari kulit
> kambing, jadi dipakainya fiat standar sebetulnya juga tidak masalah. Inflasi
> bukan penyakit yang penyebab pokoknya karena dipakai uang kertas. Market
> imperfection, yang menuju monopoli atau monopolistis, juga menjadi sebab
> yang cukup signifikan. Belum lagi ada spekulasi, mental membeli kredit, dll.
>
> Salam hangat
> Bango Samparan

Kirim email ke