Senin, 22/06/2009 12:46 WIB Cetak <javascript:print();> |
Kirim<http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/send/mengapa-umat-memilih-antara-liberal-syirik>
|
RSS <http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/rss> [image: sumber foto:
detik.com]sumber foto: detik.com
Umat Islam dihadapkan seperti pepatah memakan buah simalakama. Pilihan yang
tidak mudah. Khususnya, menghadapi pilpres 2009, di bulan Juli nanti.
Setidaknya, umat Islam harus berpikir, siapa diantara para calon, yang
memiliki keterkaitan dengan kepentingan umat Islam? Tapi, ketiga capres itu,
berdasarkan laporan, ketiganya memiliki masalah  yang sulit, terutama
berkaitan dengan masalah isu-isu yang mendasar.

Harian Kompas, menurunkan berita tentang sejumlah isu yang menerpa
masing-masing capres. (Kompas 22/6/2009). Salah satu yang dimuat di harian
itu adalah pasangan SBY-Boediono penganut konsep neoliberalisme (neo-lib).
Persoalannya, apakah SBY-Boediono, yang sering dikaitkan dengan neo-lib,
benar-benar neo-lib? Barangkali perlu ditelusuri fakta-fakta, terutama
kecenderungan pandangan-pandangannya, yang berkaitan dengan visi, misi,
serta orang-orang yang ada disekelilingnya.

Betatapun, selalu ditolak dengan menggunakan pernyataan, dan dukungan, serta
opini, melalui berbagai media, dan testemoni, bahwa SBY-Boediono, terutama
Boediono bukan neo-lib, seperti yang pernah dikemukakan ekonom Faisal Basri,
yang memberikan kesaksian terhadap pribadi Boediono, tapi melihat
orang-orang yang di sekeliling SBY, nuansa pandangan yang sangat Amerika
itu, tak dapat dilepaskan.

Meskipun, yang menjadi pilar dukungan utama SBY-Boediono, partai-partai
Islam, dan berbasis Islam, seperti PKS, PAN, PPP, dan PKB, yang sebenarnya,
tak lebih hanyalah merupakan kelompok kepentingan (interest group). Diluar
partai-partai politik ada jaringan dari kalangan Islam, yang menggunakan
jargon ‘liberal’, atau yang sering disebut sebagai Jaringan Islam Liberal
(JIL). Kelompok ini, sekarang yang menggayut ‘diketiak’kekuasaan SBY.
Karena, adanya kesamaan pandangan yang sifatnya ideologis, sama-sama
berkiblat ke Barat.

Sebenarnya, bagaimana asal-muasal, jaringan JIL ini ‘conneck’ (nyambung)
dengan SBY? Semua itu, berawal dari hubungan JIL dengan Freedom Institute.
Direktur Freedom Institute ini, tak lain adalah Rizal Mallarangeng, yang
kakak dari Andi Mallarangeng, yang menjadi Jubir Presiden SBY. Andilah yang
menjadikan  terbentuknya ‘kongsi’ politik antara JIL dengan SBY. Sementara
itu, Mallarangeng bersaudara, yang terdiri Rizal Mallarangeng, Andi
Mallarangeng, dan Zulkarnaen Mallarangeng adalah pendiri Fox Indonesia, yang
menjadi konsultan Tim Sukses SBY-Boediono.

Dan, faktanya di Freedom Institute ini, Rizal Mallarangeng, dibantu dan
didukung tokoh-tokoh JIL, seperti Luthfie Assyaukani (deputi direktur),
Saiful Mujani (direktur riset), Hamid Basyaib (direktur program), Ahmad
Sahal (Associates), dan Ulil Abshar Abdalla (Associates). Kelompok ini juga
didukung sejumlah ekonom, yang selama ini sudah menjadi tim ahlinya Sri
Mulyani, diantaranya adalah M.Chatib Basri, Mohammad Ikhsan, dan Nirwan
Dewanto.
[image: sumber foto: detik.com]sumber foto: detik.com
Di Fox Indonesia, Zulkarnaen Mallarangeng, duduk sebagai direktur eskskutif,
Andi Mallarangeng, R.William Liddle, dan Takeshi Kohno, juga tercatat
menjadi konsultan politik Fox. William Liddle adalah guru besar di
Universitas Chichago, yang juga mentor mereka, termasuk tokoh Islam di
Indonesia, seperti Alhmarhum Nurcholis Madjid, Amin Rais, dan Syafi’I
Maarif. Mereka yang sekarang menjadi konsultan SBY, Mallarangeng bersaudara,
dikenal sebagai 'Chicago Boys'.

Fox yang menjadi konsultan SBY, menggunakan LSI (Lembaga Riset Indonesia),
yang dipimpin Saiful Mujani, dan Denny JA, yang menjadi Direktur LIngkaran
Survei Indonesia (LSI-Lingkaran), dan Rizal Mallarangeng (Freedom
Institute), yang belum lama ini, mengangkat isu tentang pilpres satu
putaran, yag kemudian di‘ amini’ partai pendukungnya seperti PKS.
Sebagaimana sudah diketahui, LSI (Lembaga Survei Indonesia), tak lain
berafiliasi kepada SBY, dan kegiatan mereka didanai oleh lembaga konsultan
Fox Indonesia.

Tujuan membentuk survei, yaitu ingin memenangkan secara mutlak melalui
surveinya, sehingga memberikan legitimasi bagi pemilu satu putaran. Denny
JA, sudah membuat iklan, yang secara terang-terangan menginginkan pemilu
satu putaran, dan terus mengkampanyekannya. Kelompok Neo-lib dan JIL,
sebagai kelompok pendukung,sudah sangat ‘ngebet’ menginginkan agar segera
SBY-Boediono dilantik menjadi presiden.

Hanya dengan bermodalkan hasil survei.Direktur LSI, Kuskrido Ambardi,
mengakui bahwa LSI didanai oleh Fox. “Setahu saya survei ini didanai oleh
Fox”, ujar Ambardi. Lebih jauh, Freedom Institute,sebagai lembaga ‘think
thank’, didanai oleh pengusaha Abu Rizal Bakri. Selain, Freedom Institute,
Fox Indonesia, dan LSI, Andi Mallarangeng juga memasok data untuk SBY
melalui Indonesian Reseach dan Development Institute (IRDI), yang didirikan
antara Andi Mallarangeng bersama Notrida GB Mandica.

Sekarang pertanyaannya mengapa kelompok JIL mendukung dan bekumpul di
sekeliling SBY-Boediono? Tak lain karena faktor ideologis. Pertama, tokoh
yang memberikan dukungan, ketika Boediono dipilih SBY sebagai cawapres
adalah Gunawan Muhamad. Penerima Anugrah Bakrie Award dari Freedom
Institute, dan Gunawan terkenal pembela utama dari kelompok JIL. Bahkan,
menyediakan tempat bagi kelompok JIL ini, di Utan Kayu, yang kemudian
dikenal sebagai komunitas Utan Kayu, dan memiliki Radio 68 H, yang digunakan
menyebarkan pemikirannya yang liberal. Boediono didukung karena memang
menganut ideologi neo-lib.

Dikelompoknya JK juga terdapat mantan Rektor UIN, Azzumardi Azra, sekarang
ada di lingkaran tim sukses JK. Meskipun, Azzumardi ini tidak ‘vokal’
seperti kelompok yang menjadi ‘circle’ (lingkaran) SBY-Boediono. Tapi,
selama ini Azzumardi ini memiliki pemikiran yang kadang-kadang ‘dekat’
dengan kalangan JIL.

Maka, tak heran jika berlangsung peristiwa di Silang Monas, yang melibatkan
kelompok AKKBP dengan Laskar Umat Islam, maka kelompok JIL dan Ahmadiyah
memberikan dukungan kepada AKKBP. Demikian pula, ketika pemerintah membuat
kebijakan menaikkan BBM, Goenawan Muhamad, Ulil Abshar Abdala, Rizal
Mallarangeng, dan sejumlah tokoh lainnya, membuat iklan tentang BLT, Tentu,
yang paling pokok bagaimana kiprah kelompok-kelompok yang pro-Barat ini,
memberikan dukungan kepada pasangan SBY-Boediono.

Namun, kelompok JIL dan Neo-lib bukan hanya berada diketiak SBY, tapi mereka
ada juga yang merapat ke Mega-Prabowo. Tokoh JIL yang merapat ke Mega-Pro
ini, adalah Zuhairi Misrawi. Intelektual muda NU ini dipercayai oleh
kalangan PDIP, melalui organisasi yang menjadi sayap PDIP, yaitu Baitul
Muslimin, dan Zuhairi dikenal sebagai direktur Moderate Muslim Society
(MMS). Pandangan yang liberal itu pernah dituangkan dalam sebuah artikel di
harian Republika, seperti ‘Pluralisme Berbasis al-Qur’an’, (8/12/2008).

Diantara tulisan di Republika itu, terdapat,’ Hasil riset saya, surat
al-Ma’idah merupakan surat yang amat pluralis, karena menyebutkan Injil
sebagai pentunjuk’ (al-Maidah : 46). ‘Kendatipun, sebagian muslim menolak
injil dan Taurat, tapi justru Allah menjunjung keduanya’, ungkapnya.

Jadi barisan kelompok JIL ini telah menyebar di pusat-pusat kekuasaan, dan
berharap mereka dapat terus mengembangkan ajarannya, yang lebih luas,
seperti demokrasi, kebebasan, dan pluralisme, yang sekarang sudah menjadi
‘agama’ baru.

Sebelumnya, di kota Kediri, tim sukses SBY-Boediono, menggelar acara
larungan atau melakukan larung sesaji. Larung sesaji ini dimaksudkan sebuah
ritual untuk mendapatkan berkah bagi kemenangan SBY-Boeidono. Larung sesaji
ini juga dimaksudkan untuk membuang sial. Pasalnya, di Kediri dalam
pemilihan legislative 2009, yang lalu, Partai Demokrat kalah dengan PDIP.

Upara larungan itu, yang dilarung berupa bunga tujuh macam, dupa (kemenyan),
dua ekor bebek yang dikalungi postes SBY-Boediono. Kedua bebek itu
dimaksudkan melambangkan nomor urut pasangan itu. Upara itu digelar
ditanggul sungai Brantas, yang berada di Kelurahan Semampir, Kediri.

Selain itu, puluhan penganut aliran kepercayaan dari Paguyuban Dhulang Projo
mengggelar proses ritual, yang acaranya berlangsung Taman Apsari Surabaya,
Selasa (9/6/2009), yang tujuan untuk mendukung SBY-Boediono. Prosesi itu
berupa peletakkan sesaji di patung Joko Dolog. Ketua Paguyuban Dhulang
Projo, Ki Sudirman, menyatkan, fihaknya mendukung pasangan SBY-Boeidono.
“Kami menilai Pak Boediono sangat mengayomi dan sangat respek dengan kejawen
yang merupakan budaya leluhur”, ucapnya.

Tak mau kalah, pasangan Mega-Prabowo, tim suksesnya juga menggelar ritual
yang sama. Tim sukses Mega-Prabowo, ketika mendeklarasikannya di Bantar
Gembang, Sabtu malam (23/5/2009), juga menggelar ‘sedekah bumi’, yaitu
melakukan penyembelihan tiga kerbau bule, yang dagingnya dibagikan kepada
pemulung yang ada di kelurahan Cikiwul, Sumur Batu, dan Ciketung Udik.

Kerbau bule itu diyakini sebagai kerbau yang ‘sakti’. Menurut Ates Mulyana,
yang menyumbang kerbau bule itu, dimaksudkan untuk kelancaran acara
deklarasi di Bantar Gebang. Selanjutnya, usai pemotongan kerbau itu,
dilanjutkan dengan pengajian yang dipimpin Habib Ali Alatas, dan dihadiri
500 anggota masyarakat.

Jadi, umat Islam dihadapkan pada pilihan yang sulit, ibaratnya seperti makan
buah simalakama. Apakah umat Islam harus memilih antara neo-lib dan syirik?
(m/berbagai sumber)


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
http://capresindonesia.wordpress.com
http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ekonomi-nasional-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:ekonomi-nasional-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ekonomi-nasional-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to