Dari milis sebelah... rom: Yap Hong-Gie <ouweh...@centrin.net.id>
"Tribute untuk JK" (Becky Khoo) Apapun hasil quick count, hasil real count ataupun pemenang Pemilu, bagi saya yang menang adalah Jusuf Kalla. Beberapa bulan yang lalu, saya masih berprasangka bahwa JK, seorang Wakil Presiden yang lancang dan suka melangkahi pimpinannya. Saya juga berprasangka bahwa JK seorang pemimpin bermental tengkulak yang tidak layak jadi negarawan. Dan saya juga berprasangka, bahwa segala tindakan pro-pasar yang membabat subsidi, meliberasi perdagangan, industri dan pasar modal, adalah buah pikiran JK. Saya juga berpikir JK seorang yang nepotis dan banyak melakukan KKN, dan hanya bisa naik menjadi Wapres dengan membonceng popularitas SBY. Ternyata hanya sedikit saja kebenaran dalam semua prasangka saya itu. Drama selama beberapa bulan terakhir ini telah membalikkan sebagian besar anggapan tersebut. Untuk pertama kalinya saya, dan sebagian besar bangsa ini, bisa melihat kualitas JK yang sesungguhnya. Kekuatannya. Kepintarannya. Kebersahajaannya. Kerendah-hatiannya. Spontanitasnya. Humornya. Jika dulu > saya menganggap JK ibarat Sengkuni di sisi Arjuna Yudhoyono, kini ibarat Hanuman sakti nan lincah dibandingkan Rama Yudhoyono yang ganteng, tapi lemah dan peragu, yang gampang terhasut dorna dalang disekitarnya sehingga memaksa Shinta obong. Bangsa ini terlambat mengenal JK. Selama 5 tahun ini JK bekerja keras dan karena setia pada SBY, luput memperkuat basis Golkar, luput membangun citra dirinya sendiri; sementara SBY dan Demokrat sibuk membangun mesin politik untuk melanggengkan kekuasaan. Baru tiga bulan ini, JK bekerja untuk dirinya sendiri. Kecepatan manuvernya, kepiawaiannya berdebat, iklan2nya yang kreatif, menyebabkan JK yang tidak diperhitungkan sebagai capres - mampu meningkatkan elektabilitasnya dengan cepat terutama di kota2 besar. Kalaupun JK kalah, yang mengalahkannya adalah waktu, sebab kalau diberikan Pemilu diundur 3 bulan lagi, dengan stamina, kegigihan dan kepintaran JK, bukan tidak mungkin JK akan berhadapan dengan SBY dalam pilpres 2 putaran. Dengan tambahan 3 bulan lagi, bukan tidak mungkin JK menjadi Presiden 2009-2014. Terima kasih pak JK yang telah memberikan pembelanjaran demokrasi dan sikap seorang pemimpin di negeri ini. Dari ketiga kandidat, bapaklah yang paling pantas menjadi Presiden RI. Tapi karena takdir berkata lain, semoga pak JK benar2 bisa menikmati hari tua dengan pulang kampung untuk mengurus pendidikan dan mengelola mesjid, menjadi soko guru dan tauladan yang sudah langka di negeri ini. BK