SUMBER : http://www.pkpu.or.id/newsx.php?id=6&no=169 



 
07.09.2009
Kisah dibalik Dapur Umum PKPU di Desa Jayapura Tasikmalaya 
 

PKPU Online TASIKMALAYA − Siti Hartati, begitu ia biasa disapa oleh warga di 
Desa Jayapura. Usianya masih tergolong muda, 33 tahun. Wanita keturunan Jawa 
ini tak pernah membayangkan ternyata menemukan jodohnya di Desa Jayapura, 
Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya. 

Di desa ini pula membawanya pada kejadian yang tidak hanya mengguncang 
Kabupaten Tasikmalaya, tapi juga sampai Jakarta. Gempa berkekuatan 7,3 skala 
richter (SR) pada Rabu (2/9/2009) lalu, mengubah drastis jalan hidup Sri 
Hartati ini.

Ibu dua anak ini terkejut dan panik ketika teriakan tetangganya memberitahukan 
adanya gempa itu. Ingatan langsung ke anaknya yang sedang tidur di sofa saat ia 
tinggalkan keluar paginya. Alhamdulillah sang anak sudah diluar dibantu 
saudaranya yang lain. 

Dalam hitungan detik, rumah yang telah dibangun tahap demi tahap bersama suami 
tercinta, Pak Maman, dalam sekejap hancur dan rata dengan tanah. Dirinya sempat 
terkena runtuhan tembok dan mengenai kepalanya.

Ternyata kejadian ini tidak mengubah karakter asli Sri Hartati. Kesabaran dan 
keikhlasannya menerima segala cobaan tergambar dalam setiap kata yang dia 
tuturkan. Terlebih lagi, hebatnya ibu dari Rista Adelia dan Karisma Dewi ini 
langsung menawarkan diri menjadi relawan PKPU untuk membantu korban lainnya di 
Posko Dapur Umum yang didirikan PKPU. Sungguh luar biasa pengorbanannya.

Seperti tak pernah terjadi sesuatu, semangat dan kesigapannya membantu memasak 
dan menghidangkan makanan berbuka maupun sahur, membuat siapapun yang 
melihatnya merasa kagum. 

Bayangkan, tak hanya rumahnya yang hancur dalam hitungan detik, warung yang 
dirintisnya 3 tahun lalu dengan modal Rp 5 juta, habis dijarah orang tak 
bertanggung jawab ketika dia mengungsi di tenda pengungsian di depan Kecamatan 
Cigalontang. Hal itu pun tak menyurutkan kepeduliannya untuk membantu korban 
lainnya. 

“Kan yang kena gempa ini mah bukan kami sendiri sekeluarga, orang lain juga 
kena, pasti mah juga bersedih, jadi minimal kita menghibur mereka dengan apa 
yang ada pada kita, adanya kurma, kita kasih kurma, adanya biskuit, kita bagi 
juga biscuit,” ucapnya jujur tentang prinsipnya dalam membantu

Alhamdulillah, posko dapur umum PKPU inipun tak pernah sepi dari warga korban 
yang terus berdatangan ketika berbuka puasa dan sahur dengan melayani 100 orang 
setiap harinya. 

Tak hanya ibu Sri Hartati yang membantu di posko dapur umum PKPU ini, hampir 
semua saudaranya juga membantu di posko ini. Mereka pun sama rumahnya hancur 
rata dengan tanah. (Ferry Suranto/Acep/PKPU)

 
 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to