Ini kesempatan yang baik dan lebih efektif untuk memperkenalkan ke dunia ttg 
Indonesia, 

saya kira akan banyak manfaatnya dalam membangun dan mengembangkan kemajuan RI.

 

Tks

 

 

 

________________________________


Sent: Wednesday, September 16, 2009 12:08 PM
To: Mody
Subject: Indonesia Truly Atlantis

 

 

  

 

         

          

Indonesia, Truly Atlantis………. 
7 March 2009 611 views 3 Comments 
 <http://kadaikopi.carpediem123.com/wp-content/uploads/2009/03/atlantis3.jpg> 
Ingat iklan pariwisata Malaysia yang cantik itu ? Malaysia, Truly Asia… 
Banyak orang kita yang sebal melihat iklan yang bagus itu, karena banyak 
hal-hal yang digambarkan dalam iklan itu sebenarnya lebih banyak dijumpai di 
pelbagai wilayah Indonesia dari pada di Malaysia. 
Yah, kita selalu ‘keduluan’ oleh mereka. 
Hal lain yang menyebalkan menyangkut negeri tercinta ini adalah manakala ada 
yang mengatakan bahwa banyak orang di Amerika atau di luar negeri yang tidak 
mengenal Indonesia. Katanya mereka tahu Bali, tapi Indonesia itu dimana sih…., 
konon tanya mereka….. 
Tapi perkembangan terbaru rada beda ; mempromosikan Indonesia akhir-akhir ini 
mestinya ibarat mendayung perahu ke hilir, yang didorong arus sungai dari 
belakang. Banyak kemudahan yang didapat secara gratis. 
Bukan hanya akibat kedatangan Hillary Rodam Clinton, tapi terutama oleh ulah 
Prof. Arysio N. dos Santos yang menerbitkan buku yang menggemparkan : “Atlantis 
the Lost Continents Finally Found”. 
Dimana ditemukannya ? 
Secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 
11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia (!). 
Selama ini, benua yang diceritakan Plato 2.500 tahun yang lalu itu adalah benua 
yang dihuni oleh bangsa Atlantis yang memiliki peradaban yang sangat tinggi 
dengan alamnya yang sangat kaya, yang kemudian hilang tenggelam ke dasar laut 
oleh bencana banjir dan gempa bumi sebagai hukuman dari para Dewa. Kisah 
Atlantis ini dibahas dari masa ke masa, dan upaya penelusuran terus pula 
dilakukan guna menemukan sisa-sisa peradaban tinggi yang telah dicapai oleh 
bangsa Atlantis itu. 
Pencarian dilakukan di samudera Atlantik, Laut Tengah, Caribea, sampai ke kutub 
Utara. Pencarian ini sama sekali tidak ada hasilnya, sehingga sebagian orang 
beranggapan bahwa yang diceritakan Plato itu hanyalah negeri dongeng semata. 
 <http://kadaikopi.carpediem123.com/wp-content/uploads/2009/03/santos.gif> 
Profesor Santos yang ahli Fisika Nuklir ini menyatakan bahwa Atlantis tidak 
pernah ditemukan karena dicari di tempat yang salah. 
Lokasi yang benar secara menyakinkan adalah Indonesia, katanya. Dia mengatakan 
bahwa dia sudah meneliti kemungkinan lokasi Atlantis selama 29 tahun terakhir 
ini. 
Ilmu yang digunakan Santos dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu 
Geologi, Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan 
Comparative Mythology. 
Kualifikasi Santos dapat dilihat dengan cara di KLIK DISINI 
<http://atlan.org/author/resume.htm> . 
Buku Santos sewaktu ditanyakan ke ‘Amazon.com’ seminggu yang lalu ternyata 
habis tidak bersisa. Bukunya ini terlink ke 400 buah sites di Internet, dan 
websitenya sendiri menurut Santos selama ini telah dikunjungi sebanyak 
2.500.000 visits. 
Ini adalah iklan gratis untuk mengenalkan Indonesia secara efektif ke dunia 
luar, yang tidak memerlukan dana 1 sen pun dari Pemerintah RI. 
Sebagaimana dapat diikuti dari websitenya, Plato menulis tentang Atlantis pada 
masa dimana Yunani masih menjadi pusat kebudayaan Dunia Barat (Western World). 
Sampai saat ini belum dapat dideteksi apakah sang ahli falsafah ini hanya 
menceritakan sebuah mitos, moral fable, science fiction, ataukah sebenarnya dia 
menceritakan sebuah kisah sejarah. Ataukah pula dia menjelaskan sebuah fakta 
secara jujur bahwa Atlantis adalah sebuah realitas absolut ? 
Plato bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan 
mulia, dan ‘mother of all civilazation’ dengan kerajaan berukuran benua yang 
menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan 
irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga. 
Warga Atlantis yang semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian 
berubah menjadi ambisius. Para dewa kemudian menghukum mereka dengan 
mendatangkan banjir, letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang sedemikian 
dahsyatnya sehingga menenggelamkan seluruh benua itu. 
Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah Atlantis ini yang berakhir dengan bencana 
banjir dan gempa bumi, ternyata juga ditemui dalam kisah-kisah sakral 
tradisional di berbagai bagian dunia, yang diceritakan dalam bahasa setempat. 
Menurut Santos, ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun BP (Before 
Present), secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang 
juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat. 
Bencana ini menyebabkan punahnya 70% dari species mamalia yang hidup saat itu, 
termasuk kemungkinan juga dua species manusia : Neandertal dan Cro-Magnon. 
Sebelum terjadinya bencana banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan 
dan Nusa Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia. 
 <http://kadaikopi.carpediem123.com/wp-content/uploads/2009/03/atlantis1.jpg> 
Gambar 1 : Atlantis 
Sulawesi, Maluku dan Irian masih menyatu dengan benua Australia dan terpisah 
dengan Sumatera dan lain-lain itu. Kedua kelompok pulau ini dipisahkan oleh 
sebuah 
 <http://kadaikopi.carpediem123.com/wp-content/uploads/2009/03/atlantis2.jpg> 
Gambar 2 : Atlantis (National Geographic Magazine) 
selat yang mengikuti garis ‘Wallace’. Lihat gambar 1. 
Posisi Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang 
menimbulkan sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, 
dan terus ke Utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of 
Fire’. 
Gunung utama yang disebutkan oleh Santos, yang memegang peranan penting dalam 
bencana ini adalah Gunung Krakatau dan ‘sebuah gunung lain’ (kemungkinan Gunung 
Toba). Gunung lain yang disebut-sebut (dalam kaitannya dengan kisah-kisah 
mytologi adalah Gunung Semeru, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani. 
Bencana alam beruntun ini menurut Santos dimulai dengan ledakan dahsyat gunung 
Krakatau, yang memusnahkan seluruh gunung itu sendiri, dan membentuk sebuah 
kaldera besar yaitu selat Sunda yang jadinya memisahkan pulau Sumatera dan 
Jawa. 
Letusan ini menimbulkan tsunami dengan gelombang laut yang sangat tinggi, yang 
kemudian menutupi dataran-dataran rendah diantara Sumatera dengan Semenanjung 
Malaysia, diantara Jawa dan Kalimantan, dan antara Sumatera dan Kalimantan. 
Abu hasil letusan gunung Krakatau yang berupa ‘fly-ash’ naik tinggi ke udara 
dan ditiup angin ke seluruh bagian dunia yang pada masa itu sebagian besar 
masih ditutup es (Zaman Es Pleistocene) . 
Abu ini kemudian turun dan menutupi lapisan es. Akibat adanya lapisan abu, es 
kemudian mencair sebagai akibat panas matahari yang diserap oleh lapisan abu 
tersebut. 
Gletser di kutub Utara dan Eropah kemudian meleleh dan mengalir ke seluruh 
bagian bumi yang rendah, termasuk Indonesia. 
Banjir akibat tsunami dan lelehan es inilah yang menyebabkan air laut naik 
sekitar 130 meter diatas dataran rendah Indonesia. Dataran rendah di Indonesia 
tenggelam dibawah muka laut, dan yang tinggal adalah dataran tinggi dan 
puncak-puncak gunung berapi. Lihat Gambar 1. 
Tekanan air yang besar ini menimbulkan tarikan dan tekanan yang hebat pada 
lempeng-lempeng benua, yang selanjutnya menimbulkan letusan-letusan gunung 
berapi selanjutnya dan gempa bumi yang dahsyat. Akibatnya adalah berakhirnya 
Zaman Es Pleitocene secara dramatis. 
Dalam bukunya Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang 
bermandi matahari sepanjang waktu. Padahal zaman pada waktu itu adalah Zaman 
Es, dimana temperatur bumi secara menyeluruh adalah kira-kira 15 derajat 
Celcius lebih dingin dari sekarang. 
Lokasi yang bermandi sinar matahari pada waktu itu hanyalah Indonesia yang 
memang terletak di katulistiwa. 
Plato juga menyebutkan bahwa luas benua Atlantis yang hilang itu “….lebih besar 
dari Lybia (Afrika Utara) dan Asia Kecil digabung jadi satu…”. Luas ini persis 
sama dengan luas kawasan Indonesia ditambah dengan luas Laut China Selatan. 
Menurut Profesor Santos, para ahli yang umumnya berasal dari Barat, 
berkeyakinan teguh bahwa peradaban manusia berasal dari dunia mereka. Tapi 
realitas menunjukkan bahwa Atlantis berada di bawah perairan Indonesia dan 
bukan di tempat lain. 
 <http://kadaikopi.carpediem123.com/wp-content/uploads/2009/03/maya_titan.gif>  
<http://kadaikopi.carpediem123.com/wp-content/uploads/2009/03/osiris1.gif> 
Santos telah menduga hal ini lebih dari 20 tahunan yang lalu sewaktu dia 
mencermati tradisi-tradisi suci dari Junani, Roma, Mesir, Mesopotamia, 
Phoenicia, Amerindian, Hindu, Budha, dan Judeo-Christian. 
Walau dikisahkan dalam bahasa mereka masing-masing, ternyata istilah-istilah 
yang digunakan banyak yang merujuk ke hal atau kejadian yang sama. 
Santos menyimpulkan bahwa penduduk Atlantis terdiri dari beberapa suku/etnis, 
dimana 2 buah suku terbesar adalah Aryan dan Dravidas. 
Semua suku bangsa ini sebelumya berasal dari Afrika 3 juta tahun yang lalu, 
yang kemudian menyebar ke seluruh Eurasia dan ke Timur sampai Auatralia lebih 
kurang 1 juta tahun yang lalu. 
Di Indonesia mereka menemukan kondisi alam yang ideal untuk berkembang, yang 
menumbuhkan pengetahuan tentang pertanian serta peradaban secara menyeluruh. 
Ini terjadi pada zaman Pleistocene. 
Pada Zaman Es itu, Atlantis adalah surga tropis dengan padang-padang yang 
indah, gunung, batu-batu mulia, metal berbagai jenis, parfum, sungai, danau, 
saluran irigasi, pertanian yang sangat produktif, istana emas dengan 
dinding-dinding perak, gajah, dan bermacam hewan liar lainnya. 
Menurut Santos, hanya Indonesialah yang sekaya ini (!). 
Ketika bencana yang diceritakan diatas terjadi, dimana air laut naik setinggi 
kira-kira 130 meter, penduduk Atlantis yang selamat terpaksa keluar dan pindah 
ke India, Asia Tenggara, China, Polynesia, dan Amerika. 
Suku Aryan yang bermigrasi ke India mula-mula pindah dan menetap di lembah 
Indus. . Karena glacier Himalaya juga mencair dan menimbulkan banjir di lembah 
Indus, mereka bermigrasi lebih lanjut ke Mesir, Mesopotamia, Palestin, Afrika 
Utara, dan Asia Utara. 
Di tempat-tempat baru ini mereka kemudian berupaya mengembangkan kembali budaya 
Atlantis yang merupakan akar budaya mereka. 
Catatan terbaik dari tenggelamnya benua Atlantis ini dicatat di India melalui 
tradisi-tradisi cuci di daerah seperti Lanka, Kumari Kandan, Tripura, dan 
lain-lain. Mereka adalah pewaris dari budaya yang tenggelam tersebut. 
Suku Dravidas yang berkulit lebih gelap tetap tinggal di Indonesia. 
Migrasi besar-besaran ini dapat menjelaskan timbulnya secara tiba-tiba atau 
seketika teknologi maju seperti pertanian, pengolahan batu mulia, metalurgi, 
agama, dan diatas semuanya adalah bahasa dan abjad di seluruh dunia selama masa 
yang disebut Neolithic Revolution. 
Bahasa-bahasa dapat ditelusur berasal dari Sansekerta dan Dravida. Karenanya 
bahasa-bahasa di dunia sangat maju dipandang dari gramatika dan semantik. 
Contohnya adalah abjad. Semua abjad menunjukkan adanya “sidik jari” dari India 
yang pada masa itu merupakan bagian yang integral dari Indonesia. 
Dari Indonesialah lahir bibit-bibit peradaban yang kemudian berkembang menjadi 
budaya lembah Indus, Mesir, Mesopotamia, Hatti, Junani, Minoan, Crete, Roma, 
Inka, Maya, Aztek, dan lain-lain. 
Budaya-budaya ini mengenal mitos yang sangat mirip. Nama Atlantis diberbagai 
suku bangsa disebut sebagai Tala, Attala, Patala, Talatala, Thule, Tollan, 
Aztlan, Tluloc, dan lain-lain. 
Itulah ringkasan teori Profesor Santos yang ingin membuktikan bahwa benua 
atlantis yang hilang itu sebenarnya berada di Indonesia. 
Bukti-bukti yang menguatkan Indonesia sebagai Atlantis, dibandingkan dengan 
lokasi alternative lainnya disimpulkan Profesor Santos dalam suatu matrix yang 
disebutnya sebagai ‘Checklist’ (KLIK DISINI 
<http://atlan.org/articles/checklist/#checklist> ). 
Terlepas dari benar atau tidaknya teori ini, atau dapat dibuktikannya atau 
tidak kelak keberadaan Atlantis di bawah laut di Indonesia, teori Profesor 
Santos ini sampai saat ini ternyata mampu menarik perhatian orang-orang luar ke 
Indonesia. 
Teori ini juga disusun dengan argumentasi atau hujjah yang cukup jelas. 
Kalau ada yang beranggapan bahwa kualitas bangsa Indonesia sekarang sama sekali 
“tidak meyakinkan” untuk dapat dikatakan sebagai nenek moyang dari 
bangsa-bangsa maju yang diturunkannya itu, maka ini adalah suatu proses maju 
atau mundurnya peradaban yang memakan waktu lebih dari sepuluh ribu tahun. 
Contoh kecilnya, ya perbandingan yang sangat populer tentang orang Malaysia dan 
Indonesia; dimana 30 tahunan yang lalu mereka masih belajar dari kita, dan 
sekarang mereka relatif berada di depan kita. 
Allah SWT juga berfirman bahwa nasib manusia ini memang Dia pergilirkan. Yang 
mulia suatu saat akan menjadi hina, dan sebaliknya. 
Profesor Santos akan terus melakukan penelitian lapangan lebih lanjut guna 
membuktikan teorinya. Kemajuan teknologi masa kini seperti satelit yang mampu 
memetakan dasar lautan, kapal selam mini untuk penelitian (sebagaimana yang 
digunakan untuk menemukan kapal ‘Titanic’), dan beragam peralatan canggih 
lainnya diharapkannya akan mampu membantu mencari bukti-bukti pendukung yang 
kini diduga masih tersembunyi di dasar laut di Indonesia. 
Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan bangsa Indonesia ? 
Bagaimana pula pakar Indonesia dari berbagai disiplin keilmuan menanggapi teori 
yang sebenarnya “mengangkat” Indonesia ke posisi sangat terhormat : sebagai 
asal usul peradaban bangsa-bangsa seluruh dunia ini ? 
Coba dong beri pula perhatian yang memadai. 
Atau coba kita renungkan penyebab Atlantis dulu dihancurkan : penduduk cerdas 
terhormat yang berubah menjadi ambisius serta berbagai kelakuan buruk lainnya 
(mungkin ‘korupsi’ salah satunya). Nah, salah-salah Indonesia sang “mantan 
Atlantis” ini bakal kena hukuman lagi nanti kalau tidak mau berubah seperti 
yang ditampakkan bangsa ini secara terang-terangan sekarang ini. 
Khususnya bagi warga Minang, ada juga ‘utak-atik’ yang bisa dilakukan. 
Santos mengatakan berdasarkan penelitiannya bahwa berbagai kisah tentang negara 
bak ‘surga’ yang kemudian menjadi hilang, bencana banjir besar, letusan gunung 
berapi, dan gempa dahsyat ditemui pada kisah-kisah berbagai bangsa di seluruh 
dunia. Kisah ini mirip satu dengan lainnya. 
Apa pula kata Tambo Minangkabau tentang ranah Minang zaman baheula ? 
“….Pada maso sabalun babalun balun, urang balun pinangpun balun, samaso tanah 
ameh ko sabingkah jo Simananjuang, kok gunuang baru sabingkah batu, tanah darek 
balun lai leba……, lah timbua gunung Marapi” (Pada masa serba belum, orang belum 
pinangpun belum, semasa tanah emas ini masih menyatu dengan Semenanjung, gunung 
baru sebingkah batu, tanah daratan belum lebar, sudah timbul gunung Merapi). 
Ada lagi “…waktu bumi basintak naiak, lauik basintak turun…” (Sewaktu daratan 
bergerak naik, laut bergerak turun). 
‘………Samaso tanah ameh sabingkah jo Simananjuang’ , ini adalah masa sewaktu 
Atlantis masih exist. 
 
<http://kadaikopi.carpediem123.com/wp-content/uploads/2009/03/menhir_mahat2_t2.jpg>
 
Salah satu Menhir di Mahat 
Konon kabarnya pula, sejumlah menhir yang berjumlah 800an buah di Mahat 
posisinya menghadap kearah matahari terbit, atau kearah Timur. 
Arah Timur dari Mahat adalah arah lokasi Atlantis versi Santos yang tenggelam 
oleh tsunami, banjir, letusan gunung berapi dan gempa bumi.Arah Timur dari 
Mahat adalah arah lokasi Atlantis versi Santos yang tenggelam oleh tsunami, 
banjir, letusan gunung berapi dan gempa bumi. 
Pulau Sumaterapun ternyata tertulis dalam kisah Atlantis, yang disebut sebagai 
Taprobane. 
Dulu Taprobane ini diartikan sebagai Ceylon, tapi kalau melihat ukuran besarnya 
tidak syak lagi bahwa Taprobane adalah Sumatera yang dikisahkan kaya dengan 
emas, batuan mulia, dan beragam binatang termasuk gajah. 
Itulah kira-kira teori Santos secara sangat ringkas. 
Bagi yang berminat untuk membaca lebih jelas, dapat langsung ke website 
Profesor Santos http://atlan. org/ <http://atlan.org/>  atau membeli bukunya 
yang disebutkan diatas ke penerbit ‘Amazon.com’ (kalau sudah ada terbitan 
barunya). 
Dan….perusahaan penerbangan mana yang akan memulai dengan iklan : Indonesia, 
Truly Atlantis………[eb] 
   

        
         

        .

        

 



 

________________________________

Visit our website http://www.allianz.co.id. We welcome your feedback, kindly 
send it to : feedb...@allianz.co.id





*****
This message may contain confidential and/or privileged information. If you are 
not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not 
use, copy, disclose or take any action based on this message or any information 
herein. If you have received this communication in error, please notify us 
immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT 
Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission 
of the information contained in this communication nor for any delay in its 
receipt.
*****
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
To post to this group, send email to proyek-konve...@googlegroups.com 
For more options, visit this group at 
http://groups.google.com/group/proyek-konversi?hl=en
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---







*****
This message may contain confidential and/or privileged information. If you are 
not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not 
use, copy, disclose or take any action based on this message or any information 
herein. If you have received this communication in error, please notify us 
immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT 
Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission 
of the information contained in this communication nor for any delay in its 
receipt.
*****


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke