Negara anda sudah lama tergadai Mas...
Itu semua karena kehebatan pemimpin-pemimpinnya dan "pakar-pakar"nya...
Jargonnya adalah, "investasi asing" dan "modernisasi", sekarang
ditambah dengan "pengembangan infratruktur" agar bisa membeli
barang-barang canggih yang mahal dengan seperak-dua perak hasil padi
di sawah orang di kampung... Jika tidak mampu lalu ngutang atau
menggadaikan aset yang lain...
Sekarang memang sudah saatnya pemimpin, pakar dan anak-cucunya serta
rakyat banyak memetik hasil gadaian tersebut...
Selamat...!

Salam Z

2010/2/2 Wayan Sugara <wayanleug...@gmail.com>:
> Apakah ada teman teman yang punya ide mengenai penyelamatan ESDM kita.
> Karena selain kepemilikan lahan oleh segelintir rakyat mungkin hanya tambang
> migas dan lainnya yang kita miliki saat ini, sebab hutan pohon kayu kita
> sudah tidak ada lagi alias sudah habis.
>
> Sangat dibutuhkan keberanian untuk melakukan reformasi perjanjian kontrak
> karya yang menguntungkan bagi negeri ini.
> Malaysia dan Mexico saja bisa.
>
> Sudah seharusnya ada gerakan nyata pembasmian "Markus" di bidang
> pertambangan dan migas.
> Sudah adakah gerakan pendukung facebooknya?
>
> Pada 1 Februari 2010 09:30, Iwan Migas <iwan_bud...@yahoo.com> menulis:
>
>>
>>
>>
>> Dear All,
>> Ada satu tulisan menarik yang membuka mata kita semua, mengapa selama ini
>> pemerintah lebih memprioritaskan gas kita untuk di ekspor....
>>
>> Salam,
>> Iwan
>>
>>
>> http://m.kompas.com/news/read/data/2010.01.31.17030926
>>
>> Indonesia Tidak Berdaya Atur Pasokan Gas
>>
>> JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia tidak berdaya mengatur pasokan gas di dalam
>> negeri karena investasi di ladang gas dikuasai asing. Akibatnya, gas yang
>> diproduksi di dalam negeri lebih banyak diambil ke negara-negara tempat para
>> investor itu berasal atau dijual ke pasar internasional. Salah satu industri
>> yang menjadi korban adalah pabrik pupuk yang menjadikan gas sebagai bahan
>> baku utamanya.
>>
>> "Kalaupun ada pasokan ke pabrik pupuk, itu bukan karena diprioritaskan
>> melainkan karena pembeli asingnya tidak jadi membeli. Ketika dijual ke PIM
>> (Pupuk Iskandar Muda), misalnya, harga jualnya sama dengan gas impor," ujar
>> Ketua Kelompok Kerja Pupuk Nasional Edy Putra Irawadi di Jakarta, Minggu
>> (31/1/2010).
>>
>> Menurut Edy, kondisi itu menjadi penyebab keputusan Presiden sekalipun
>> sulit dipenuhi. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah
>> menyetujui pasokan gas pada pabrik-pabrik pupuk baru di Pusri dan Kaltim,
>> tetapi sulit dipenuhi secara teknis.
>>
>> "Tidak ada tata niaga gas ataupun bea keluar seperti CPO (minyak kelapa
>> sawit mentah) dan rotan sehingga strategi untuk meningkatkan manfaat atau
>> mengamankan anugerah Tuhan ini untuk kita, untuk kepentingan sendiri,
>> apalagi gas ini memberikan nilai tambah yang berdampak luas kepada
>> masyarakat luas," ungkapnya.
>>
>> Dengan kondisi tersebut, semua pabrik pupuk di dalam negeri tetap tidak
>> menarik untuk mendapatkan dukungan kredit perbankan. Bank melihat pabrik
>> pupuk bermasalah karena tidak mendapatkan pasokan gas yang jelas.
>>
>> "Bagaimana bank mau memberikan kredit kalau tidak ada jaminan gas," tutur
>> Edy.
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>>
>>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
> http://capresindonesia.wordpress.com
> http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links
>
>
>
>


------------------------------------

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
http://capresindonesia.wordpress.com
http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    ekonomi-nasional-dig...@yahoogroups.com 
    ekonomi-nasional-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ekonomi-nasional-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke