yang jelas setahu saya semua negara yang menjadi maju secara ekonomi itu 
melalui fase proteksionis terlebih dahulu....di indonesia? sejak NOB(Negara 
Orde Baru) berdiri, keran liberalisasi pasar dibuka dengan telanjang tanpa 
tedheng aling-aling

--- Pada Rab, 3/2/10, Ikra <ikra_t...@yahoo.com> menulis:

Dari: Ikra <ikra_t...@yahoo.com>
Judul: [ekonomi-nasional] Belajar dari RRC?
Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 3 Februari, 2010, 4:19 PM







 



  


    
      
      
      Dear all!



Belakangan ini bukan hanya kita yang merasa dipecindangi oleh kekuatan ekonomi 
RRC, tetapi AS yang adidaya itu pun kewalahan dan terjungkir!



Ja, kita pun mendengar suara: Belajarlah dari RRC!



Let us be serious, sobat sekalian!



Ketika RRC di bawah Deng membuka beberapa Zone Perdagangan Bebas, negerinya 
sedang menyiapkan perangkat sistem ekonomi yang sama sekali baru. Sistem yang 
lama kita sudah tahu: Ekonomi Komunis!



Apa yang baru ini?



Syahdan, diundanglah seorang profesor ekonomi Amerika menghadap petinggi 
RRC.Dia diminta mengajar Ilmu Ekonomi di RRC. Dengan terheran-heran sang 
profesor menjawab permintaan itu: "Tapi saya tidak tahu apa itu ekonomi 
sosialis, apa itu ekonomi Komunis, Marxisme, dan semacamnya. Saya hanya punya 
Ilmu Ekonomi Kapitalis,

ekonomi pasar bebas, itu saja!"



Jawaban petinggi negara RRC itu menambah keheranan sang profesor: "Ilmu ekonomi 
itulah yang kami minta Anda mengajarkannya di RRC!"



Walhasil sang profesor pun mengajarkan Ilmu Ekonomi Kapitalis itu di 
Universitas Nanjing, RRC. (Deja Vu? RRC meniru Indonesia! Sebab, Profesor yang 
mengajar di RRC itu adalah juga yang pernah mengajar di Indonesia!)



Hasilnya? Ya, Anda lihat sendirilah! Pertumbuhan ekonomi melonjak pesat di 
sana! Bahkan akhirnya berhasil membuat AS terpukul oleh krisis moneter dan 
ekonomi, bukan? RRC, India, Brazil, Afrika Selatan merupakan kekuatan ekonomi 
baru di dunia, sekarang!



Kembali ke RRC, karena kita mau belajar dari RRC, bukan?



Kalaun sistem ekonominya berdasarkan sistem pasar bebas atau Kapitalisme 
Ne-liberal itu, bagaimana dengan sistem politiknya?



Ternyata sistem politiknya masih tetap Komunisme yang tergolong Komunisme 
itulah: sistem satu partai, tanpa demokrasi dan HAM, alias diktator. Kenapa?



Kalau Kapitalisme menjamin terjadinya pertumbuhan ekonomi, tapi tidak menjamin 
adanya perangkat sistem pemerataan. Maka sistem politik Sosialisme atau 
Komunisme diyakini akan memberikan pemerataan.



Karena itulah RRC juga duikenal negeri yang menggunakan dua sistem: sistem 
ekonomi kapitalis dan sistem politik sosialis/komunis. Kedua sistem yang itulah 
yang dikawinkan di sana.



Tapi sistem politik seperti di RRC itu tidak pas untuk Indonesia, karena negeri 
kita menganut Pancasila yang salah satu silanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. 
Dan juga ada sila yang menjamin demokrasi. Sedangkan sila Keadilan Sosial 
menuntut adanya pemerataan ekonomi, ada juga Kemanusiaan yang beradab menjamin 
adanya HAM, bukan? Nah, singkatnya, bagaimana menyusun suatu sistem politik 
yang sesuai dengan semua sila yang ada di dalam Pancasila itu?



Jadi, kalau RRC berhasil menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan sistem 
Kapitalisme, muntgkin sekali kita hendaknya mempertahankan sistem ini juga demi 
pertumbuhan ekonomi! Tapi sistem politik kita tentu saja tidak bisa menyontek 
dari RRC, karena Komunisme itu tidak bisa cocok dengan Pancasila. 



Jadi, pertanyaan kita adalah bagaimana mengawinkan Sistem Ekonomi Kapitalis itu 
dengan Sistem Politik Pancasila --- begitulah, kalau kita mau belajar dari 
suksesnya RRC.



Ikra.-

======





    
     

    
    


 



  






      Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke