"Power tends to corrupt and absolute power corrupts absolutely"
Biasanya yang korupsi itu adalah pihak yang berkuasa. Sebab dengan kekuasaan 
itulah dia bisa menawarkan seseorang untuk mendapatkan uang suap.

Oleh karena itu secara logika, pihak yang berkuasa dan partai penguasalah yang 
bisa melakukan korupsi. Ada pun partai kecil/pinggiran, paling sekedar 
perantara yang dapat uang receh.

Ibaratnya anggota DPR ada 560 orang. Untuk butuh 1 UU atau budget atau hal lain 
yang perlu persetujuan mayoritas anggota DPR, minimal "kita" (na'udzubullah min 
dzalik) harus menyuap 231 orang (ini kalau korupsinya benar lho). Kalau cuma 
200 orang saja, itu buang2 uang.

Nah tentu yang kita coba suap adalah tokoh dari parpol2 terbesar. Sebab kalau 
menyuap parpol yang suaranya cuma kurang dari 10% rugi...

Jadi kalau yang kena cuma parpol pinggiran, sepertinya ada tebang pilih. Ada 
juga sih besan penguasa yang tertangkap, namun tak lama para petinggi KPK jadi 
pesakitan...:)

BTW, isu korupsi ini sering dilantunkan oleh Bank Dunia dan IMF. Ujung2nya 
untuk "solusi" mereka suruh Indonesia memprivatisasi/menjual BUMN2 nya agar 
tidak dikorup...

===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id
Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com


--- Pada Kam, 11/3/10, igan...@yahoo.com <igan...@yahoo.com> menulis:

> Dari: igan...@yahoo.com <igan...@yahoo.com>
> Judul: Re: Kejar terus, Bang Ganda...Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & 
> Character Assassination.=> "Sebuah Moral Politik"
> Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
> Tanggal: Kamis, 11 Maret, 2010, 11:18 PM
> Bung Irwan,
> Kita tahu bersama PERC yg berbasis di Hongkong beberapa
> saat yl merelease Indonesia sebagai negara terkorup di Asia.
> Mungkin kalau merujuk pada Transparansi Internasional (2009)
> ada beberapa juga di Asia setelah kita seperti Rusia,
> Myanmar, Laos dll. Namun China dan India sudah baik indexnya
> di bawah 100. Menurut DR Todung Mulia Lubis, ketua
> Transparansi Internasional Indonesia (TII), beberapa waktu
> lalu, DPR merupakan salah satu lembaga terkorup. Dan kita
> saksikan sudah berpuluh2 anggota DPR ditangkap KPK.
> 
> Namun, untuk mampu menurunkan index korupsi kita secara
> drastis, di butuhkan payung hukum pembuktian terbalik. Tentu
> DPR tidak akan meloloskan UU yang mengatur pembuktian
> terbalik tersebut. Satu2nya jalan adalah SBY mengeluarkan
> Perpu pembuktian terbalik. Sehingga dari semua pejabat
> negara yang memberikan daftar kekayaannya di KPK akan
> ditanya asalnya darimana itu? Kalau misalnya Hadi Purnomo,
> misalnya seperti investigasi TEMPO, banyak keanehan asal
> muasal hartanya yang disebutkan sbg hibah, dengan pembuktian
> terbalik akan diketahui kebenaran asal usul hartanya
> tersebut.
> 
> Harapan saya ada civil society yang menggalang Perpu
> pembuktian terbalik dalam kasus korupsi ini,
> Salam
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL,
> Nyambung Teruuusss...!
> 
> -----Original Message-----
> From: Irwan Lubis <irwanlubi...@gmail.com>
> Date: Fri, 12 Mar 2010 09:08:21 
> To: <ekonomi-nasional@yahoogroups.com>
> Subject: Kejar terus, Bang Ganda...Re: [ekonomi-nasional]
> Roy Suryo & 
>     Character Assassination.=> "Sebuah
> Moral Politik"
> 
> "...Kejahatan terbesar adalah DPR telah dijadikan tameng
> melalui "power
> building"
> bagi sebagian anggotanya yang ternyata memiliki skandal2
> kejahatan thd
> negara.
> Apa yg diungkap majalah Tempo tentang L/C fiktif Mashbikun
> ditambah tentang
> Idrus Marham, Setya Novanto, Emir Muis dll. menyisakan
> pertanyaan..."
> 
> Ayo Bang Ganda, kejar terus anggota-anggota DPR bermasalah.
> Termasuk yg
> kata koran-koran terima uang paling banyak untuk milih
> deputi senior
> Gubernur BI.....
> -Irwan L-
> 2010/3/11 <igan...@yahoo.com>
> 
> >
> >
> > Tentu hati siapa yang tidak gundah gulana, sedih,
> kecewa dengan tingkah
> > Suryo dan beberapa anggota DPR lainnya yg meninGgalkan
> sidang sesuka2
> > hatinya. DPR bukanlah lembaga murahan yang dapat di
> degradasi seenak2 nya
> > setelah susahnya lembaga tersebut diperjuangkan
> eksistensinya sebagai pilar
> > demokrasi. Baik di timur maupun di barat ratusan ribu
> jiwa telah korban demi
> > menolak monarki. Bahkan, di Indonesia DPR yg kita
> kenal di masa reformaSi
> > ini masih menyisakan bau keringat dan darah yang belum
> terlupakan
> > bayangannya dari ribuan mahasiswa, aktivis pro
> demokrasi dan para mujahid.
> > Masih ingat dalam kenangan kita, kediktatoran rezim
> Soeharto telah membuat
> > DPR hanya sebagi juru Stempel pemerintah saja.
> >
> > Suryo adalah representasi dari orang2 yang mungkin
> khilaf karena proses
> > politik dalam kehidupannya terlalu pendek sebelum dia
> menyadari telah berada
> > di puncak lembaga politik. Atau mungkin juga ia
> membandingkan secara salah
> > dengan parlemen inggris yg teriakan huuuu sering
> menggema. Suryo adalah
> > sosok selebritis yg diperalat atau dijebak partai
> politik (dulu hanya vote
> > getter) utk masuk kesebuah lembaga yg sesungguhny
> tanggung jawabnya terhadap
> > nasib bangsa ini sangat vital. Sementara partai
> politikpun kehilangat
> > ideologi, visi dan karakter sehingga tdk mampu
> memberikan pematangan politik
> > atau kaderisasi kepada selebritis2 seperti Suryo, para
> artis, anak, ponakan
> > dan mantu pejabat dll.
> >
> > Sesungguhnya secara moral, kelakuan Suryo bukanlah hal
> primer meskipun itu
> > penting dipersoalkan. Lalu apakah yang primer?
> Kejahatan terbesar adalah DPR
> > telah dijadikan tameng melalui "power building" bagi
> sebagian anggotanya
> > yang ternyata memiliki skandal2 kejahatan thd negara.
> Apa yg diungkap
> > majalah Tempo tentang L/C fiktif Mashbikun ditambah
> tentang Idrus Marham,
> > Setya Novanto, Emir Muis dll. menyisakan pertanyaan
> apakah hak2 eksklusif yg
> > diberikan rakyat pada para anggota DPR ini akan mampu
> menjadi kekuatannya
> > rakyat???
> >
> > Kalau seandainya mayoritas anggota DPR baik langsung
> maupun tidak terkait
> > dengan bisnis, mungkinkah dia akan mencurahkan
> waktunya setulus hati utk
> > rakyat jelata? Kalau mayoritas anggota DPR menjadi
> tameng2 perusahaan2
> > bermasalah, apakah mereka lebih mulia dari preman2
> berwajah seram yg suka
> > urusan tanah2 bermasalah?
> >
> > Lalu kita bertanya; DPR seperti apakah yang kita
> butuhkan???
> >
> > Wass,
> > Syahganda
> > Phd Student, social welfare, ui
> > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus
> XL, Nyambung
> > Teruuusss...!
> >
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
> http://capresindonesia.wordpress.com
> http://infoindonesia.wordpress.comYahoo!
> Groups Links
> 
> 
>     ekonomi-nasional-fullfeatu...@yahoogroups.com
> 
> 
> 


      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Kirim email ke