Lah bukannya dengan tidak dipatok seperti tahun 1998 saat Boediono jadi salah seorang direktur BI rupiah justru rentan serangan sehingga nilainya jatuh dari Rp 2400/1 US$ jadi Rp 16.700 lebih?
Kalau dipatok kan misalnya Rp 9000, maka para spekulan jadi bubar sebab harga rupiah kemarin, sekarang, dan besok tetap sama sehingga tidak ada gain yang bisa diharapkan. === Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com Belajar Islam via SMS: http://media-islam.or.id/2008/01/14/dakwah-syiar-islam-lewat-sms-mobile-phone --- Pada Sen, 3/5/10, Sandy Dwiyono <sdwiy...@yahoo.com> menulis: Dari: Sandy Dwiyono <sdwiy...@yahoo.com> Judul: [ppiindia] Boediono: Rupiah Tidak Dipatok untuk Hindari Spekulasi Kepada: Tanggal: Senin, 3 Mei, 2010, 7:41 AM http://www.detikfin ance.com/ read/2010/ 05/03/071832/ 1349764/6/ boediono- rupiah-tidak- dipatok-untuk- hindari-spekulas i Senin, 03/05/2010 07:18 WIB Boediono: Rupiah Tidak Dipatok untuk Hindari Spekulasi Irwan Nugroho - detikFinance Yogya - Nilai tukar rupiah menguat sangat tajam akhir-akhir ini seiring terus mengalirnya aliran modal ke Indonesia. Para eksportir mulai khawatir karena penguatan rupiah yang terlalu tajam bisa membuat barang-barang Indonesia di luar negeri terlalu mahal. Wapres Boediono mengatakan, kurs rupiah memang harus diberi ruang untuk bergerak sendiri sesuai mekanisme pasar. Kurs rupiah tidak perlu dipatok karena justru akan menjadi ajang spekulasi yang pada akhirnya bisa menghabiskan cadangan devisa Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Boediono dalam silaturahmi dengan Forum Pimpinan Daerah Provinsi, Kabupaten, Kota se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Istana Kepresidenan, Gedung Agung, Yogyakarta, Minggu (2/5/2010) malam. Hal itu disampaikan menanggapi pertanyaan dari Yulisdiyanto dari Aspindo Yogyakarta yang menyatakan, pemerintah melalui BI sudah waktunya mengendalikan kurs agar tidak terlalu kuat. "Karena kalau sampai Rp 9.000 dan turun menjadi Rp 8.000 (per dolar AS), barang-barang kita di pasar internasional akan terasa sangat mahal," ungkap Yulisdianto. Atas pertanyaan tersebut, Boediono mengatakan, pemerintah akan terus berupaya menjaga semua aspek ekonomi termasuk daya saing. "Ttetapi kita tidak bisa mematok kurs itu. kurs kalau dipatok akan jadi sasaran spekulasi. Itu pasti. Misalnya kurs dipatok 9000, nggak boleh berubah, pasti akan diserang. Dan itu akhirnya bebannya pada cadangan devisa kita, akan habis," ungkap Boediono. "Oleh sebab itu, memang kurs itu harus diberi ruang untuk bergerak-gerak, supaya kalau mereka yang mau spekulasi lawannya spekulan yang lain, bukan lawannya satu saja. Kalau dipatok Rp 9000 lawannya adalah pemerintah saja, semua mengeroyok pemerintah. Kenyataannya begitu," imbuh mantan Gubernur BI itu. Karena itu, kurs rupiah memang sebaiknya diberi jarak untuk bergerak namun dalam kisaran yang masuk akal dan bisa mendukung seluruh kepentingan termasuk eksportir, importir maupun masyarakat umum. "Jadi cuma itu saya bisa mengatakan. Saya tidak bisa berkomentar lebih lanjut. kalau komentar saya lebih spesifik besok pagi pasar bisa-bisa akan goyah nanti," pungkas Boediono. Nilai tukar rupiah memang terus menguat dan pada akhir pekan lalu ditutup menguat tipis ke level 9.012 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.018 per dolar AS. Penguatan rupiah terjadi seiring kuatnya aliran modal ke Indonesia. Hal itu juga ditunjukkan oleh IHSG yang juga terus menanjak menembus rekor terbarunya. (qom/qom) [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]