Terlepas dari Aburizal Bakrie yang manfaatnya untuk rakyat Indonesia masih belum terasa secara signifikan (maaf), tapi kriteria untuk memperhatikan sektor riel sangat tepat. Jangan melulu mengurus/memprioritaskan sektor keuangan sehingga sebagian besar uang negara habis untuk itu. Apalagi jika sektor keuangannya cuma spekulasi pasar uang/pasar saham saja yang justru bisa menyedot uang dari sektor riel.
=== Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com Belajar Islam via SMS: http://media-islam.or.id/2008/01/14/dakwah-syiar-islam-lewat-sms-mobile-phone --- Pada Rab, 19/5/10, Sapri Pamulu <mspam...@gmail.com> menulis: > Dari: Sapri Pamulu <mspam...@gmail.com> > Judul: [ekonomi-nasional] Agus Menkeu, Selamat untuk Ical (Golkar)? > Kepada: "forum-pembaca-kompas" <forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com> > Cc: "ekonomi-nasional" <ekonomi-nasional@yahoogroups.com> > Tanggal: Rabu, 19 Mei, 2010, 5:21 PM > Kompasiana 20 Mei 2010 > http://politik.kompasiana.com/2010/05/20/agus-menkeu-selamat-untuk-ical-golkar/ > > Penunjukan Agus Martowadojo sebagai Menteri Keuangan > menggantikan Sri > Mulyani (SMI) bisa juga disebut kemenangan untuk Ical > (Aburizal > Bakrie) dan Golkar. Pasalnya Agus yang terpilih sangat > sangat sesuai > dengan kriteria yang disebut-sebut oleh Ical pada 2 pekan > lalu sela > Rakerda DPD Partai Golkar Jateng di Hotel Patrajasa > Semarang. Ketika > itu Ical menyebut beberapa kriteria khusus bagi Menteri > Keuangan: > Pertama, orang tersebut harus benar-benar mengerti sektor > riil, dan > Kedua, seorang menteri keuangan adalah untuk mengurus > masalah fiskal > bukan mengurus masalah moneter yang menjadi lahan Bank > Indonesia. > Olehnya itu, Ical meminta agar sosok yang dipilih Presiden > SBY harus > benar-benar mengerti fiskal dan sektor riil. Ical > mengingatkan bahwa > kinerja menkeu nanti jangan hanya dinilai dari kebijakan > ekonomi dalam > perspektif pertumbuhan ekonomi semata, tetapi yang juga > terpenting > adalah soal proses ekonomi dan keberhasilan pelaku-pelaku > ekonomi. > Ical mengaku tidak mengelus jagoan tertentu untuk > disodorkan ke > Presiden dengan alasan bahwa itu merupakan hak prerogratif > presiden. > “Tidak ada satu pun orang berhak untuk bujuk presiden,” > katanya. > > Kepiawaian Golkar mengolah bola Menkeu ini juga > dipertontonkan oleh > Ketua Fraksi Golkar, Priyo BS, bahwa Agus seolah-olah > tidaklah disukai > partainya, dan malah dipretensi akan bermasalah kemudian > dengan DPR > jika terpilih sebagai Menkeu. Akibatnya ada pihak > yang menduga bahwa > Agus bukan figur yang sukai Golkar, dan Anggito lah yang > dielus, lalu > dengan terpilihnya Agus katanya adalah sebuah arus > balikbagi Ical dan > Golkar yang menjadi pemegang kendali koalisi SBY. Tapi > benarkah > demikian, hitam putih begitu? > > Jika melihat berbagai alasan penolakan Agus oleh DPR > sebagai kandidat > Gubernur BI yang disodorkan oleh SBY pada tahun 2008 lalu, > tampaknya > alasannya memang lebih pas dan sekaligus membuktikan > terbalik dengan > kriteria Ical tersebut di atas. Awalnya pencalonan Agus itu > disokong > oleh SBY-JK atau Demokrat-Golkar, lalu kemudian Golkar > berbalik Arah. > JK tetap bersikukuh bahwa Agus itu “orang baik”, Faisal > Basri justru > meniliknya dalam lensa tugas Gubernur BI bahwa figur > seorang bankir > ”murni” yang sukses sekalipun sangatlah tidak cocok > untuk memimpin > bank sentral. Konstitusi pun mengatur bahwa tugas utama BI > ialah > menjaga kestabilan harga, dan dalam melaksanakan tugasnya > itu, BI > mengelola kebijakan moneter dengan berbagai instrumen yang > dimilikinya. Menurut Faisal, adalah keliru jika Presiden > SBY > berpandangan bahwa seorang bankir andal dan sukses maka > juga otomatis > akan berhasil pula memimpin BI. > > Dari sisi lainnya, Ical sebagai ketua harian setgab koalisi > tentu saja > tidak mau berepot-repot dengan potensi penolakan Agus di > Senayan, > sebab logikanya jika memang Agus bukan sosok yang > diinginkan maka > tentu saja Ical perlu menyingsingkan lengan baju untuk > mengamankan > pilihan Menkeu dari presiden SBY ini. Dengan demikian > pilihan telunjuk > SBY pun akhirnya jatuh kepada Agus, Ical pun bakal > menyambut gembira, > toh kriteria yang diusulkan memang pas dan diterima oleh > pihak yang > berkepentingan, Presiden SBY. Ini juga dapat dikatakan > sebagai tonggak > pertama dalam kolaborasi Setgab Koalisi duet SBY-Ical. > > Kata Sri Mulyani dalam klarifikasi prahara Century lalu: > “Ya Robert” > itu untuk Agus Martowardojo. Dalam jumpa pers (13/12/2009), > SMI > menjelaskan bahwa kata-kata tersebut merupakan kalimat > jawaban atas > pembicaraannya dengan Agus mengenai Robert Tantular. > “Saya katakan > ‘rapat tertutup ya Robert’. Itu menyambut urusan Robert > Tantular > seperti yang disebutkan Agus Martowardoyo,” kata Sri > Mulyani. Rupanya > Yang Maha Kuasa sudah mengatur, urusan Robert pun kini > menjadi urusan > Agus. > > Agus dan Ical, Selamat bekerjasama! > > Sumber > http://politik.kompasiana.com/2010/05/20/agus-menkeu-selamat-untuk-ical-golkar/ > > > ------------------------------------ > > Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? > Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com > http://capresindonesia.wordpress.com > http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! > Groups Links > > > ekonomi-nasional-fullfeatu...@yahoogroups.com > > >