-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mo ndaftar :    [EMAIL PROTECTED]
Arsip lengkap Berita-berita Lingkungan Hidup di Indonesia, silahkan klik:
        http://www.egroups.com/group/berita-lingkungan/messages
-----------------------------------------------------------------------------------------------
 

http://suarapembaruan.com/News/2000/12/05/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY

Tanaman Kentang dan Kubis Rusak Terkena Semburan Bromo
Probolinggo, 5 Desember

Kerugian penduduk Tengger di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Jawa Timur, akibat
tanamannya terkena semburan material Gunung Bromo beberapa hari lalu sekitar Rp 0,5 
miliar.
Kerugian ini akibat rusaknya tanaman kentang seluas 30 ha dan tanaman kubis 300 ha.

Di Kecamatan Sukapura ini terdapat enam desa lainnya, Ngadisari, Wonotoro, Jetak, 
Ngadas,
Wonokerto, serta Ngaderejo. Tanaman hortikultura yang menjadi favorit masyarakat 
setempat,
selain kentang dan kubis, juga wortel, bawang prei. Kerugian yang diderita petani di 
enam desa
ini masih didata oleh Dukun (Tetua) Tengger, Sudja'i.

http://kompas.com/kompas-cetak/0012/05/IPTEK/ptkr10.htm
>Selasa, 5 Desember 2000

PT Krakatau Steel Wajib Simpan Limbah Radioaktif
Jakarta, Kompas 

Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 1997 tentang
Ketenaganukliran memang menyebutkan bahwa pengelolaan limbah
radioaktif dilaksanakan oleh Badan Pelaksana-dalam kaitan ini
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Namun, sebelum diserahkan
ke Batan, penimbul limbah-termasuk PT Krakatau Steel-wajib
mengumpulkan, mengelompokkan atau mengolah dan menyimpan
sementara limbah yang ditimbulkannya.

Demikian penjelasan Kepala Pusat Pengembangan Pengelolaan
Limbah Radioaktif Batan Drs Gunandjar MSc yang disampaikan
kepada Kompas akhir pekan lalu di Jakarta. Itu dikemukakannya
berkaitan dengan berita Kompas soal Penyimpanan Lim-bah
Radioaktif yang Serba Gelap awal November lalu (2/11)-sehubungan
dengan pencurian 18 peti kemas bermuatan bahan radioaktif
cobalt-60 dari gudang PT Krakatau Steel di Cilegon, Jumat 20
Oktober 2000.

http://suarapembaruan.com/News/2000/12/05/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY

Perusakan hutan di NTB tidak selalu akibat ulah rakyat. Banyak pihak ikut bermain,
termasuk pejabat dan LSM. Ketika persoalan kian kompleks, dan pemerintah ingin
menyelesaikannya, masalahnya seperti benang kusut. Mau apa lagi? 

Menggunduli Rinjani Berarti Membunuh Rakyat Lombok 
Oleh Wartawan "Pembaruan" Budi Laksono

    ungkin tidak banyak yang tahu bahwa kawasan hutan Gunung Rinjani di Pulau Lombok,
    Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), telah lama menjadi ajang konflik kepentingan. 
Baik
kepentingan berlatar belakang ekonomi, politik, egoisme sektoral lembaga maupun 
kultural.
Semua konflik ini yang menyebabkan kawasan hutan seluas 125.200 hektare atau 27,46 
persen
dari luas Pulau Lombok yang 4.558,81 km2 atau 455.885 hektare itu, kian parah 
keadaannya.

Yang tidak banyak dipikirkan mereka yang terlibat konflik itu adalah dampak 
penggerogotan
kawasan Rinjani terhadap penghuni pulau itu. Lombok memang kecil dibanding Sumbawa,
namun demikian Lombok memikul beban yang berat karena lebih 70 persen dari 4 juta lebih
penduduk NTB berada di pulau itu, termasuk warga ibukota NTB, Mataram.

http://kompas.com/kompas-cetak/0012/05/IPTEK/pers10.htm
>Selasa, 5 Desember 2000

37,58 Persen Rumah Tangga Kalsel Mengalirkan Tinjanya ke Sungai
Banjarmasin, Kompas 

Setidaknya 37,58 persen rumah tangga di Kalimantan Selatan
(Kalsel) mengalirkan limbah manusia (tinja) ke sungai dan danau,
karena bangunan rumah mereka memang berada di bantaran sungai.
Bila dibanding secara nasional yang hanya 24,41 persen, tingkat
pencemaran sungai dan danau ini cukup tinggi.

Demikian pula rumah tangga di 359 desa/kelurahan telah membuang
sampahnya ke sungai. Padahal, kini, masih sekitar 19,38 persen
rumah tangga di daerah ini memanfaatkan sungai sebagai sumber air
minum dan keperluan lainnya. Ini pun tergolong tinggi karena secara
nasional hanya 3,47 persen.

http://suarapembaruan.com/News/2000/12/05/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY

PSL Harus Berperan dalam Era Otonomi Daerah
Bandung, 5 Desember

Pusat Studi Lingkungan (PSL) yang terdapat di berbagai perguruan tinggi harus mampu
memainkan berbagai peran dalam era otonomi daerah yang dimulai tahun 2001. 

Peran dan partisipasi PSL-PSL ini dinilai sangat penting, sebab kemampuan dan mutu 
sumber
daya manusia di daerah kabupaten/kota, terutama di bidang lingkungan, masih sangat 
terbatas.
Padahal, masalah lingkungan sudah menjadi tanggungjawab daerah masing-masing.

http://suarapembaruan.com/News/2000/12/05/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY

Komisi III dan Deptan Sepakat Kaji Ulang PPN Hasil Pertanian
Bulog Akan Melepas 1,4 Juta Ton Stok Beras ke Pasar
Jakarta, 5 Desember

Komisi III DPR sepakat dengan Dirjen Produksi Peternakan Depertemen Pertanian, Dr drh
Sofyan Sudarjat, agar pemerintah khususnya Departemen Keuangan, mengkaji ulang atau
bahkan merevisi Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen pada hasil pertanian, peternakan, dan dan
perikanan.

Hal itu terungkap pada rapat kerja Komisi III DPR dengan jajaran Ditjen Peternakan dan
Badan Urusan Logistik (Bulog), di Jakarta, Senin (4/12). Rapat kerja dipimpin Ketua 
Komisi
III DPR Awal Kusuma, dihadiri Wakil Kepala Bulog Syafei Atmodiwiryo, dan sejumlah
pengurus asosiasi importir daging sapi.

http://kompas.com/kompas-cetak/0012/05/utama/angi11.htm
>Selasa, 5 Desember 2000

Angin Kencang Akibatkan Puluhan Rumah Roboh di Kalimantan
Banjarmasin, Antara

Hujan deras disertai tiupan angin kencang berkecepatan 65
kilometer/jam yang melanda sebagian wilayah Kalimantan Selatan
dalam beberapa hari terakhir, dilaporkan telah menyebabkan puluhan
rumah penduduk rusak dan roboh, sementara sejumlah daerah
terendam banjir.Keterangan yang dihimpun Antara, Senin (4/12),
menyebutkan, tiupan angin kencang berkecepatan 65 km/jam yang
melanda sebagian wilayah Kota Banjarbaru itu, menyebabkan
sembilan rumah penduduk roboh dan 69 rumah rusak berat dan
rusak ringan.

Tiupan angin kencang yang disebut "puting beliung" yang melanda
Kota Banjarbaru, Minggu, sekitar pukul 11.00 itu, juga menyebabkan
banyak pohon bertumbangan dan sempat membuat Jalan Raya
Landasan Ulin-Banjarbaru macet akibat terhalang pohon tumbang itu.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Banjarbaru Syariful Hanafi
menyebutkan, bencana angin "puting beliung" itu di antaranya
melanda daerah Loktabat, Kecamatan Landasan Ulin, yang
menyebabkan tiga rumah penduduk roboh serta 34 rumah rusak
berat dan ringan.

http://suarapembaruan.com/News/2000/12/05/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY

Yap Thiam Hien Award untuk UPC
Jakarta, 5 Desember

Konsorsium Masyarakat Miskin Kota (Urban Poor Consortium, UPC) terpilih sebagai
penerima penghargaan Yap Thiam Hien Award tahun 2000. 

Penghargaan itu merupakan yang pertama kalinya diberikan kepada lembaga setelah sejak
1992 diberikan kepada per- orangan.


---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id

Kirim email ke