-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mo ndaftar :    [EMAIL PROTECTED]
Arsip lengkap Berita-berita Lingkungan Hidup di Indonesia, silahkan klik:
        http://www.egroups.com/group/berita-lingkungan/messages
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

http://kompas.com/kompas-cetak/0101/15/IPTEK/kebu10.htm
>Senin, 15 Januari 2001

Kebun Raya Indonesia Lebih Maju dari Malaysia 
Bogor, Kompas 

Menteri Pelancongan dan Alam Sekitar Negri Johor Malaysia Dr
Chua Soi Lek mengemukakan, Johor (Malaysia) dalam bidang
pendirian kebun raya yang mengoleksi ribuan tanaman dari dalam
dan luar negeri ke-
tinggalan sekitar 200 tahun dari Indonesia. Taman Negara National
Park seluas 49.000 hektar mulai dibangun sejak abad ke-20,
sedangkan Kebun Raya Bogor (Indonesia) yang luasnya 87 hektar
dibangun sejak abad ke-18 atau tahun 1817.

http://kompas.com/kompas-cetak/0101/15/IPTEK/tran10.htm
>Senin, 15 Januari 2001

Trans Kalimantan Jangan Korbankan Hutan Lindung
Balikpapan, Kompas 

Rencana pembangunan jalan Trans Kalimantan di wilayah
Balikpapan, Kalimantan Timur, sepatutnya jangan sampai
mengancam kelestarian kawasan Hutan Lindung Sungai Wain. Jalan
yang akan menghubungkan Balikpapan dan Kabupaten Pasir dan
terus ke Kalimantan Selatan itu rencananya harus melintas di
kawasan hutan lindung tersebut.

Direktur Yayasan Bina Manusia dan Lingkungan (YBML) Purwanto di
Balikpapan hari Sabtu (13/1) menyatakan, sekarang saja kawasan
Hutan Lindung Sungai Wain sudah mulai dirambah para pencuri kayu
dan peladang. Bahkan, ada sejumlah warga yang bermukim di dalam
kawasan hutan lindung. "Kalau jalan itu jadi dibangun, pencurian
kayu dan permukiman penduduk sulit dikendalikan," katanya
mengingatkan.

http://kompas.com/kompas-cetak/0101/15/IPTEK/bape10.htm
>Senin, 15 Januari 2001

Bapedal Diminta Tangani Ribuan Barrel Limbah B3 
Samarinda, Kompas 

Wali Kota Tarakan Yusuf SK meminta Kantor Menteri Negara
Lingkungan Hidup (Menneg LH)/Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan (Bapedal) untuk ikut menangani dan menekan
perusahaan-perusahaan minyak di Tarakan. Hal itu terjadi karena
mereka telah membuang limbah cair dari hasil pengeboran
minyaknya yang mencapai 15.000 barrel per hari. 

"Sekitar 9.500 barrel per hari di antaranya kembali disuntikkan ke
perut Bumi untuk mendapatkan minyak mentah dari sumur-sumur
produksi yang mereka miliki, sementara sisanya dibuang begitu saja
dan dicampur dengan tanah," keluh Yusuf.

http://kompas.com/kompas-cetak/0101/15/IPTEK/pema10.htm
>Senin, 15 Januari 2001

Sarwono Kusumaatmadja soal Terumbu Karang 
Pemahaman Bangsa Masih Memprihatinkan
Jakarta, Kompas 

Pemahaman bangsa Indonesia akan
terumbu karang ternyata masih cukup
memprihatinkan. Dari pertemuan soal
terumbu karang sedunia di Bali beberapa waktu lalu, kata Menteri
Kelautan dan Perikanan Sarwono Kusumaatmadja, tercermin bahwa
banyak yang belum paham bahwa terumbu karang merupakan aset
berharga kekayaan bahari Indonesia."Seharusnya, dengan kekayaan
bahari seperti yang dimiliki Indonesia, pendapatan devisa negara bisa
terkontrol, yakni dengan diberdayakan dan dimanfaatkannya potensi
terumbu karang tersebut sebagai daerah wisata bahari," papar
Sarwono hari Sabtu (13/1) di Batam, setengah mengeluhkan kecilnya
minat bangsa ini untuk memberdayakan terumbu karang.

Dia berpendapat, sepatutnya bangsa Indonesia secara sadar
memberdayakan kekayaan bahari tersebut agar bisa menghasilkan
sesuatu yang berharga meskipun untuk itu dibutuhkan waktu sekitar
lima belas tahunan. "Indonesia hingga saat ini, walau hanya memiliki
sekitar enam persen terumbu karang yang masih hidup
sempurna-dari total 85.000 hektar yang dimiliki di seluruh
Indonesia-masih punya kesempatan untuk hal itu," ucapnya
optimistis.

http://kompas.com/kompas-cetak/0101/15/JATIM/dite18.htm
>Senin, 15 Januari 2001

Diteliti, Pencemar Kali Greges
Surabaya, Kompas 

Menurunnya hasil tangkapan ikan nelayan di Kelurahan Greges,
Kecamatan Asemrowo, diduga karena Kali Greges tercemar limbah
industri. Berdasarkan keluhan nelayan tersebut, Bagian Lingkungan
Hidup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mengidentifikasi
industri yang ditengarai membuang limbah pabrik ke Kali Greges.

Berangkat dari persoalan itu, beberapa instansi terkait seperti Bagian
Lingkungan Hidup, Dinas PU, dan Dinas Kebersihan bersama
Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton
melakukan pemantauan di lapangan, pada minggu ketiga Januari
2001. Apalagi di kawasan tersebut saat ini muncul bangunan pabrik
yang berjarak hanya lima meter dari badan sungai.

http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2001011500131441

                  Petani Kuasai Ribuan Hektare Kebun Sawit
                  Media Indonesia - Nusantara (15/01/2001 00:13 WIB)

                  JAMBI (Media): Ribuan petani dari Kecamatan Muaratembesi dan Mersam,
                  melakukan penguasaan sepihak terhadap ribuan hektare lahan perkebunan
                  PT Gatra Kembang Paseban. 

                  Tidak cuma lahan perkebunan, aksi warga yang mulai dilakukan sejak
                  Rabu lalu itu, juga menyegel base camp dan kantor KUD Kembang
                  Paseban, dengan cara menyilangkan papan di setiap pintu dan 
jendelanya.

                  Akibatnya, ratusan karyawan dan pekerja lapangan PT Gatra Kembang
                  Paseban, hingga kemarin belum berani datang karena takut. Sementara 
itu
                  produksi dari enam hamparan kebun kelapa sawit yang terletak di
                  beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Meresam dan Muaratembesi,
                  dipanen bebas oleh warga, hasilnya dilego ke pabrik PT Tunjuk Langit
                  Sejahtera. 

http://suarapembaruan.com/News/2001/01/15/Nasional/na08/na08.html
SUARA PEMBARUAN DAILY

''Kembang Api'' Merapi Jadi Tontonan
Yogyakarta, 15 Januari

Awan panas yang oleh penduduk setempat disebut wedhus gembel hingga Senin (15/1) pagi
masih terus muncul dari puncak Gunung Merapi, namun dibanding keadaan sepanjang hari
Minggu (14/1) kecenderungannya mereda. Senin pagi pukul 07.54 WIB awan panas muncul
pada jarak 2.750 meter ke hulu Kali Sat.

Sementara itu "kembang api" yang muncul bersamaan dengan guguran lava pijar semalam
menjadi tontonan masyarakat di sekitar Sleman dan Magelang.

Dr Antonius Retdonopurbo dari balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi
Kegunungapian (BPPTK) Direktorat Vul- kanologi Yogyakarta kepada Pembaru- an Senin
(15/1) pagi mengatakan, hingga saat ini status "Siaga Merapi" masih dipertahankan 
sambil
menunggu perkembangan.

http://suarapembaruan.com/News/2001/01/15/Nasional/na06/na06.html
SUARA PEMBARUAN DAILY

Dalam Era Reformasi Perempuan Masih Alami "Petaka"
Surabaya, 15 Januari

Masa transisi setelah tumbangnya Orde Baru ternyata belum membawa perubahan yang nyata
bagi kalangan perempuan, karena masih saja terjadi ''petaka'' yang dialami perempuan.
Misalnya penindasan, kekerasan terhadap individu dan kekerasan terhadap istri.

Hal itu disampaikan Sekjen Komnas Perempuan, Kemala Chandra Kirana, kepada wartawan
setelah tampil sebagai pembicara di depan Diskusi Panel ''Peranan Gerakan Perempuan
Indonesia di Era Transisi'' yang diselenggarakan di FISIP Unair Surabaya, Sabtu (13/1).

Diskusi panel ini diselenggarakan Kelompok Perempuan Prodemokrasi bekerja sama dengan
Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat dan FISIP Unair Surabaya.

http://suarapembaruan.com/News/2001/01/15/Nusantar/nu04/nu04.html
SUARA PEMBARUAN DAILY

PT Badak NGL Peroleh ISO 14001
Bontang, 15 Januari

PT Badak NGL, penghasil gas alam cair LNG terbesar di dunia menerima sertifikat ISO 
14001
dari Lloyds Register for Quality Assurance (LRQA) London. Penyerahan penghargaan
bergengsi di bidang manajemen lingkungan tersebut disampaikan John Catchpole Country
Manager LRQA untuk Indonesia kepada Presiden Direktur PT Badak NGL Ir IGG Masputra
dalam acara khusus di Bontang, Kalimantan Timur, Minggu (14/1) malam.

Sertifikat ISO 14001 yang kemudian diserahkan oleh IGG Masputra kepada General Manager
PT badak NGL Bontang, Ir Suhardi itu, merupakan penghargaan tertinggi dari sejumlah
penghargaan internasional yang diperoleh PT Badak selama kurun waktu 15 tahun.

http://suarapembaruan.com/News/2001/01/15/Nusantar/nu01/nu01.html
SUARA PEMBARUAN DAILY

Merapi Masih Semburkan Awan Panas
Listrik di Pos Babadan Kembali Padam Beberapa Jam
Yogyakarta, 15 Januari

Hingga Minggu (14/1) malam, Gunung Merapi di wilayah Jateng/Daerah Istimewa Yogyakarta
masih memuntahkan awan panas disertai guguran lava pijar ke arah barat daya. Sejauh 
ini status
Gunung Merapi masih dinyatakan ''Siaga''. Namun, tim SAR dari empat kabupaten di 
sekitar
gunung itu telah melakukan antisipasi dengan berbagai persiapan.

Dr A Ratdonopurbo, Kepala Seksi Pengembangan Metoda dan Teknologi Kegunungapian,
Direktorat Vulkanologi Yogyakarta kepada Pembaruan Minggu malam, mengatakan, gunung
teraktif di dunia itu kini sedang memasuki tahap erupsi. 

http://suarapembaruan.com/News/2001/01/15/Iptek/ip02/ip02.html
SUARA PEMBARUAN DAILY

Laut, Sumber Energi yang Belum Tersentuh

Tiga tahun lagi atau tahun 2003, Pulau Jawa akan mengalami pemadaman listrik secara
bergantian. Prediksi itu diungkapkan langsung oleh Dirut PT PLN Kuntoro Mangkusubroto,
baru-baru ini.

Alasannya, permintaan konsumen listrik di Jawa lebih tinggi ketimbang kapasitas listrik
terpasang yang saat ini hanya 16.116 mega watt (MW). Sedangkan permintaan konsumen tiga
tahun lagi diperkirakan mencapai 17.164 MW.

Di samping itu, pada pertengahan tahun 2001, juga akan terjadi pemadaman bergilir di 24
daerah di luar Pulau Jawa. Hal ini sebagai akibat keterlambatan penyelesaian 
pembangunan
proyek pembangkit dan transmisi.

http://suarapembaruan.com/News/2001/01/15/Ekonomi/ek071/ek071.html
SUARA PEMBARUAN DAILY

Bertani Padi Makin Ringan, Pendapatan Riil Berkurang
Dr Ir Tampubolon, M.Sc

                   ejak program pembangunan lima tahun (Pelita) dimulai, berbagai
                   program di bidang pertanian, khususnya pertanian tanaman pangan
                 (padi), telah diterapkan. Tetapi, walaupun telah melewati enam Pelita,
                 fenomena yang muncul tetap menunjukkan bahwa beras sebagai produk
                 akhir dari padi belum bergeser dari komoditas politik. 

                 Akhirnya disadari atau tidak, jatuhnya pemerintahan yang lalu tidak
terlepas dari adanya krisis beras yang ditandai dengan metamorfosis krisis moneter ke 
krisis
pangan.

Di masa lalu, begitu banyak program dan proyek, dan tentu, telah begitu ba-nyak hasil 
yang
dicapai. Buktinya, saat ini masyarakat Indonesia masuk kategori pengonsumsi beras yang 
tinggi
(sekitar 120 kg/kapita/tahun). 

Semua kegiatan program dan proyek tersebut pada awalnya ditujukan untuk kestabilan
ekonomi Indonesia, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang, atau 
untuk
kesejahteraan masyarakat serta kemakmuran petani Indonesia. 


---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id

Kirim email ke