nama saya ari, mahasiswa teknik lingkungan itb
saya mencari alamat lsm lingkungan yang ada di indonesia dan luar
mungkin ada yang bisa bantu
a r i
>From: Djuni Pristiyanto <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>To: [EMAIL PROTECTED],[EMAIL PROTECTED],
>[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
>Subject: [envorum] Perlu Diubah, Paradigma Pengelolaan Kawasan Konservasi
>Date: Fri, 12 Jan 2001 15:24:56 +0700
>
>http://kompas.com/kompas-cetak/0101/12/IPTEK/perl10.htm
> >Jumat, 12 Januari 2001
>
>Perlu Diubah, Paradigma Pengelolaan Kawasan Konservasi
>Samarinda, Kompas
>
>Untuk mempertahankan kelestarian kawasan-kawasan konservasi di
>Tanah Air, pemerintah perlu melakukan perubahan mendasar, yakni
>mengubah paradigma pengelolaan kawasan terkait dari pendekatan
>deregulatif (aturan-aturan larangan) menjadi pendekatan sosial
>pemanfaatan secara berkelanjutan.
>
>Perubahan paradigama ini dinilai sangat penting mengingat
>masyarakat yang tinggal di dan sekitar kawasan konservasi juga
>harus tahu manfaat yang bisa didapatkannya jika lingkungan itu
>dijaga kelestariannya. Mereka tidak bisa lagi hanya diberi penegasan
>bahwa kawasan konservasi itu terlarang untuk mereka kelola secara
>langsung.
>
>Hal ini dikemukakan Hadi S Alikodra kepada Kompas di sela-sela
>pertemuan dialog interaktif "Pengelolaan Lingkungan dalam Otonomi
>Daerah" di Samarinda hari Kamis (11/1). "Masyarakat di dan sekitar
>kawasan konservasi harus diberi akses ikut mengelola
>kawasan-kawasan itu. Akses sosial ekonomi mereka juga harus
>diperhatikan," tuturnya.
>
>Ia mencontohkan, kalau ada proyek pembangunan seperti
>membangun jalan antara dua desa di dalam kawasan nasional, maka
>yang perlu bukan pendekatan aturan melarang jalan itu dibangun,
>tetapi apa akibatnya kalau dibangun jalan itu. Dampak apa saja yang
>bakal ditimbulkannya. Satwa atau tumbuhan apa saja yang akan
>terganggu akibat proyek itu. Ini harus dilakukan secara cermat untuk
>mendapatkan jalan keluar yang tepat. "Jadi, tidak semata-mata
>menggunakan pendekatan aturan larangan," ucapnya.
>
>Kasus di Taman Nasional Kutai (Kaltim) atau Taman Nasional
>Tanjungputing (Kalteng), misalnya, tambah Hadi lagi, kepada
>masyarakat harus dijelaskan apa pentingnya menyelamatkan
>orangutan di kawasan itu bagi masyarakat sekitarnya. Mengapa
>mereka harus menjaga hutan itu. "Ini harus diteliti sehingga
>masyarakat benar-benar tahu bahwa orangutan dan hutan itu penting
>bagi mereka. Tanpa langkah-langkah yang demikian, sulit
>mengharapkan kepedulian masyarakat terhadap kawasan
>konservasi," tuturnya.
>
>Otonomi daerah
>
>Menyinggung soal kemungkinan besar banyak kepala daerah yang
>makin tidak peduli dalam era otonomi daerah, Hadi mengatakan, di
>era otonomi bagaimanapun daerah-daerah memerlukan dana, dan
>untuk itu bukan mustahil mereka akan memanfaatkan sumber daya
>alam (SDA) di daerahnya masing-masing.
>
>Melihat kenyataan itu, maka perlu dilakukan perubahan cara
>pandang masyarakat bagaimana memanfaatkan dan mengelola SDA
>ini secara kontinu. Paradigma melihat SDA dari aspek ekonomi juga
>harus dilengkapi dengan pendekatan ekologis. "Jangan sekaligus
>dibabat habis. Ini penting karena pengelolaan SDA wajib diamankan
>dari berbagai kerusakan maupun pencemaran agar pembangunan di
>daerah itu dapat terus berlangsung," katanya.
>
>Ditegaskan, praktik-praktik pengelolaan SDA pada masa lalu yang
>berakibat merusak dan mencemarkan SDA dan lingkungan harus
>dihentikan dan diganti dengan pola-pola yang bijaksana. (ful/yun)
>
>-------------------------------------------------------------------------------------------------------
>Mo ndaftar : [EMAIL PROTECTED]
>Arsip lengkap Berita-berita Lingkungan Hidup di Indonesia, silahkan klik:
> http://www.egroups.com/group/berita-lingkungan/messages
>--------------------------------------------------------------------------------------------------------
>
>---------------------------------------------------------------------
>Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
>Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
>Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id
>
_________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.
---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id