Singapura Manfaatkan Pasir, Riau Dapat Pencemaran Limbah Gubernur Riau Saleh Djasit mengatakan selama ini manfaat penambangan pasir laut belum maksimal dirasakan masyarakat Riau. Hasil tersebut justeru dinikmati oleh pihak luar negeri seperti Singapura, sementara Riau kebagian ampasnya berupa pencemaran dan kerusakan di laut. “Akibatnya masyarakat di sekitar pantai yang umumnya yang umumnya bekerja menangkap ikan mengalami kerugian akibat rusaknya terumbu karang sebagai tempat berkembang biaknya biota laut,” kata Gubernur riau ketika membuka Rakorbang penambangan pasir laut, Sementara itu, Asisten II Pemerintah Propinsi (Pemprop) Riau, Drs Badrun A Saleh, mengatakan saat ini ada 26 perusahaan yang telah memiliki izin kuasa pertambangan (KP) dan diminta melengkapi Amdal untuk beroperasi. Sebenarnya ada 140 perusahaan yang mengajukan, tapi karena tidak memenuhi syarat dibatalkan. Persyaratan Amdal tersebut, kata Badrun, karena ke-26 perusahaan tersebut akan segera beroperasi setelah Surat Kesepakatan Bersama (SKB) akan berakhir masa berlakukunya pada 1 Februari mendatang. SKB yang ditandatangani Gubernur Riau dan 10 bupati/walikota yang daerahnya memiliki laut merupakan kesepakatan untuk menghentikan sementara selama enam bulan kegiatan eksploitasi, pengangkutan dan penjualan pasir laut ke Singapura, yang dimulai sejak Agustus 2000. Ia mengatakan, perusahaan pemegang KP wajib mentaati Amdal yang ditentukan Pemprov Riau untuk mengetahui bahwa lokasi operasional mereka di kawasan tertutup atau terbuka. Dijelaskannya, kawasan tertutup untuk pertambangan, di antaranya, areal tangkapan nelayan tradisional, kawasan konservasi laut, terumbu karang, wisata, tempat yang dilalui kabel laut atau pipa gas. “Jangan sampai operasional perusahaan menganggu atau merusak kawasan-kawasan tertutup tersebut,” ujar Badrun. Kendati begitu, tidak semua areal laut yang bisa dikeruk. Sebagaimana yang telah ditetapkan, wewenang Pemprop untuk perusahaan pasir hanya diatas 3 mil. “Sedangkan dibawah 3 mil ditangani Pemkab masing-masing,” tandasnya Ketika menyinggung pengawasan eksploitasi, pengangkutan dan penjualan pasir laut, ia mengatakan, Pemprov akan bekerjasama dengan TNI AL, Airud, Bea Cukai dan Angkatan Laut Singapura. Menurut dia, Angkatan Laut Singapura dilibatkan karena mereka memiliki peralatan canggih untuk memonitor kapal yang membawa pasir laut Riau masuk ke wilayah negara tersebut. “Meskipun peralatan mereka tidak dapat memonitor volume pasir yang dibawa kapal, tapi paling tidak jumlah kapal yang masuk atau keluar tentunya mereka bisa pantau dan memberi data ke kita,” katanya. Ia mengaku, selama ini kapal yang dipergunakan untuk mengeruk atau mengangkut pasir laut Riau tidak diketahui pasti banyaknya meskipun jumlah perusahaan yang memiliki KP diketahui. Menurut dia, Pemprov Riau tidak hanya mentetapkan kawasan terbuka dan tertutup untuk pertambangan, tapi juga sedang menyusun tata ruang kelautan untuk pertambangan pasir laut. Ia mengatakan, gubernur meminta agar para pengusaha pasir laut membentuk konsorsium asosiasi untuk mnegatasi masalah angkutan dan penjualan pasir laut itu ke Singapura. "Tujuannya agar kegiatan pengangkutan dan penjualan dapat dipantau, juga harganya tidak dimonopoli Singapura yang mengakibatkan menjadi rendah," kata Badrun. __________________________________________________ Do You Yahoo!? Yahoo! Auctions - Buy the things you want at great prices. http://auctions.yahoo.com/ --------------------------------------------------------------------- Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id