----- Original Message ----- From: "BINEKA" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, March 02, 2001 1:30 AM Subject: klarifikasi tanggapan sdr Ikin,Kepala Balai TN Baluran. Salam hijau untuk semua kawan pro-konservasi Saya terpaksa harus menanggapi surat Sdr Ikin Kepala Balai T.N.Baluran yang agak membabibuta itu dan juga mencoba membela dirinja dan sistim pengelolaan yang dianutnya,sebagai berikut: YBIN hanya melaksanakan visi dan misinya sebagai L.S.M konservasi dengan tujuan utama dua hal,yaitu: Pertama,mengupayakan penyelamatan sisa-sisa banteng dan kerbau liar dari kepunahan yang diestimasikan akan terjadi dalam kurun waktu 5 tahun yang akan datang. Kedua, mengupayakan pemberdayaan masyarakat desa desa diperbatasan T.N.agar meningkatkan pendapatan mereka, sehingga akan mengurangi dan meredam derasnya arus pemburuan liar yang menurut hemat kami adalah penyebab utama dari penurunan dalam jumlah banteng dan kerbau liar secara fenomenal dalam kurun waktu 20 th Tujuan-tujuan tersebut diatas dinilai dapat dicapai dengan pembentukan Konsorsium yang terdiri dari stakeholders seperti Masyarakat lokal yang diwakili oleh K.S.M,Lembaga Swadaya Masyarakat lokal,Pemerintah Daerah Tk II Situbondo,universitas dan para pakar Kriteria kepunahan yang dipakai YBIN adalah perbandingan jumlah banteng dan kerbau dalam kurun waktu 20 tahun dan tidak semata-mata berfokus kepada jumlah satwa pada thn 2000. Menggunakan kriteria itu maka angka-angka menunjukkan sebagai berikut: pada thn 1980 jumlah banteng diketahui masih 1000 lebih dan kerbau k.l. 1000 ekor, namun menurut sdr Ikin sendiri thn 2000 tinggal banteng 200 ekor( 20%) dan kerbau liar tinggal 40 ekor (2%) sehingga terjadi DEGRADASI luar biasa yang untuk sebagian besar disebabkan PERBURUAN LIAR.Kita sebagai LSM konservasi sudah mengetahui bahwa pemburuan liar adalah fenomena ekonomis sehingga juga harus dicegah dengan strategi yang bertumpuh kepada kesejahteraan masyarakat dan bukan dengan pengetrapan tindakan repressif saja.Berarti, GRAFIK jumlah satwa menukik kearah NOL (PUNAH) yang diperkirakan akan terjadi dalam kurun waktu 5 tahun, bilamana tidak diambil tindakan yang drastis dengan melibatkan masyarakat dengan pendekatan partisipatif.Yaitu melibatkan mereka dan stakeholders lain dalam pengelolaan dari kawasan. Kalau itu tidak bisa diterima oleh kalangan P.K.A maka habislah riwayat Baluran. Semestinya sdr Ikin sebagai seorang pejabat yang memimpin kawasan otonom dalam Kabupaten yang otonom, menangani kritik yang ditujukan kepada JABATANNYA dan bukan kepada pribadinya, dengan lebih arif dan bijaksana dan tidak bertidak emosionil dan mencemarkan nama baik dari pengkritiknya.Rupanya sdr Ikin hanya biasa berurusan dengan LSM plat merah yang tidak berani membantahnya, ia belum berpengalaman berurusan dengan LSM independent yang bebas mengkritiknya. Kalau merasa dikritik apa yang menghalangi sdr Ikin untuk mengundang(bukan memerintah) Bineka untuk berdiskusi demi kepentingan kawasan yang dikelolanya.Tetapi ia justru memilih mencemarkan nama baik Ketua YBIN maupun nama baik Korps Marinir yang dimasa silam banyak berjasa dalam menyelamatkan jiwa personil Perlindungan Alam (P.A) maupun mengamankan T.N Baluran dari pemburuan liar oleh oknum ABRI maupun masyarakat. Maklumlah, pada saat itu sdr Ikin masih ingusan.Kebenaran statement saya bisa dicek langsung kepada masyarakat disemua desa perbatasan T.N. Korps Marinir tidak pernah MERAMPAS tanah siapapun, semuanya berlangsung secara resmi menurut jalur yang ditetapkan saat itu,sehingga sdr Ikin kebablasan dan harus mempertanggungjawabkan omongannya. Juga omongan sdr Ikin yang tidak dapat dipertanggungjawabkan mengenai Bineka tidak pernah berbuat apa2 untuk masyarakat adalah KEBOHONGAN besar, karena kawan2 dapat mengecek sendiri apa yang kami lakukan didesa kami(sebagai informasi kami telah mengirim agenda aktifitas Bineka ke sdr Ikin pada tahun 2000 dalam rangka kerjasama yang alhamdulillah batal, karena kalau kerjasama itu jadi kami tidak bisa bayangkan kerja dengan sosok yang picik wawasannya). Dan yang perlu kawan-kawan LSM ketahui bahwa perjuangan seperti tersebut diatas diadakan oleh Forum yang terdiri dari YBIN dan dua LSM (IKSASS) dari Pondok Pesantren Sukorejo yang kebetulan berdekatan dengan T.N dan juga didukung oleh DPRD Kabupaten Situbondo dan Dinas-dinas terkait. Pondok Pesantren ini sering dikunjungi oleh Presiden dan para Menteri. Perlu juga diketahui bahwa pada saat ini YBIN dan LSM Pesantren sedang merintis keamanan dilaut bersama LANAL dan PUSLATPUR MARINIR untuk kepentingan Ponpes dan masyarakat pesisir pada umumnya. Sampai saat ini Bineka sudah menerima beberapa dukungan moril dari luar negeri, seperti Jack West dan Alain Compost,Dr ThomasWestrum, Dr van Balen dll. YBIN sangat berterima kasih untuk kawan2 dari Surabaya yang dalam waktu dekat sudah siap action kelokasi untuk melihat langsung, dan kami juga mengaharapakan utusan dari Jaringan LSM lain untuk mengecek situasi dilapangan dan mewawancarai masyarakat lokal ,sehingga bilamana nanti ternyata sesuai pengamatan YBIN, dapat mendukung perjuangan kami lebih banyak lagi Atas dukungan moril selama ini kami mengucapkan terima kasih, dan kami selalu yakin Tuhan tidak tutup mata cepat atau lambat yang salah akan mendapat ganjaranNya dan yang benar akan mencapai tujuannya. Salam hijau,dan semoga perjuangan kita bersama bisa berhasil ! R.Tambayong Yayasan BINEKA Ds.Sidomulyo Rt 03/3,Sumberwaru Kec.Banyuputih Situbondo 68374 Telp/Fax : 0338 - 453191 --------------------------------------------------------------------- Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id