Rekan Jass,
> Saat ini di Sulawesi Selatan telah terjadi "musibah"
> dengan hancurnya - paling tidak - 90 % bakal panen
> udang windu para petambak.
> Di Kabupaten Barru kerugian diperkirakan mencapai 1,1
> Milyar Rupiah, Kabupaten Pangkep 50 % dari luas areal
> tambak terkena serangan penyakit yang mematikan,
> sedangkan di Kabupaten Pinrang hampir 80 % areal
> tambak "berguguran".
Coba hubungi CEPI Project yang didanai oleh CIDA di Makassar. Setahu saya mereka dulu
(mungkin masih sampai sekarang) giat-giatnya mempromosikan dan membantu Pemda dan
Bapedalda untuk menyusun kebijakan mengenai usaha pertambakan yang lestari. Sejak
dulu mereka sudah mengkhawatirkan usaha pertambakan yang sangat "maju" di Sulawesi
Selatan ---- dalam arti luasan dan ijin pembukaan tambak baru. Kemajuan di bidang
pertambakan itu hasilnya adalah luasan tambak yang tak terkendali -- bertambah terus
menerus-- dan satu sama lain berdekatan (kalau tidak saling berhubungan langsung),
sehingga dikhawatirkan pencemaran dan penyakit (jika ada) akan menular dengan sangat
cepat dan tak terkendali. Hal itu juga pernah terjadi di industri tambak udang di
Thailand sebelumnya, dan telah mematikan ekspor udang Thailand pada saat itu. Untuk
menghidupkannya kembali perlu waktu yang lama-- bertahun-tahun. Rupanya hal yang
dikhawatirkan (penularan penyakit secara meluas) itu sudah mulai terjadi di Pinrang,
Barru dan Pangkep.
Oh ya, setahu saya CEPI di Makassar berkantor di Bapedalda.
*********
Fatien -- Karunia Fajarrini
Jakarta, Indonesia
0818765675
********