Daftar berita terlampir: * Penyelamat Penyu dari Cipatujah (2001-05-16) * Isu Lingkungan Harus Ditarik ke Tingkat Atas (2001-05-16) * Indonesia akan Bentuk Dewan untuk Kaji Agenda 21 (2001-05-15) * Penerapan Kloning Bisa Diterima di Indonesia (2001-05-15) * Menhut Bubarkan Tim Penanggulangan Penebangan Liar (2001-05-15) * Penduduk Serahkan Kayu Jarahan (2001-05-15) * Air Bawah Tanah, Milik Siapa? (2001-05-15) TerraNet: Portal Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan http://www.terranet.or.id ================================================================ Penyelamat Penyu dari Cipatujah http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=539 Mungkin hanya sedikit orang yang mau berkorban untuk lingkungan dalam kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan. Namun tidak dengan Oom Suparman. Sepanjang hidupnya justru dihabiskan untuk melestarikan penyu di Pantai Cipatujah, sekitar 80 km dari Tasikmalaya, Jawa Barat. ''Secara materi memang tak ada apa-apanya. Tapi saya merasakan kepuasan batin,'' kata Oom belum lama ini. Malah, lanjutnya, ia harus rela mengeluarkan uang pribadi untuk keperluan pemeliharaan satwa langka tersebut. Semua itu didorong oleh kecintaannya terhadap sesama makhluk ciptaan Tuhan. (Republika, 2001-05-16) Isu Lingkungan Harus Ditarik ke Tingkat Atas http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=542 Pembangunan berkelanjutan, yaitu konsep yang melihat pembangunan tidak hanya pada sisi ekonomi tetapi juga pada sisi sosial dan lingkungan hidup, hingga kini belum berhasil diterapkan di Indonesia. Selama ini boleh dibilang pembangunan hanya dilihat pada sisi ekonomi saja, sehingga lingkungan hidup semakin rusak. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena justru akan mengakibatkan kemunduran pembangunan. Oleh karena itu, isu lingkungan harus ditarik ke tingkat paling atas, yakni ke kepresidenan. Demikian penjelasan Prof Dr Emil Salim, di Jakarta, hari Senin (14/5) selaku Ketua Biro Komite Persiapan "World Summit on Sustainable Development" yang akan diselenggarakan di Johannesburg, Afrika Selatan, pada September 2002. Pertemuan persiapan di tingkat menteri akan diadakan di Bali pada 27 Mei hingga 8 Juni 2001 mendatang. (Kompas, 2001-05-16) Indonesia akan Bentuk Dewan untuk Kaji Agenda 21 http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=519 Indonesia merencanakan membentuk Dewan Nasional Pembangunan Berkelanjutan (DNPB) untuk mengkaji pelaksanaan Agenda 21. "Rencananya akan diresmikan bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni mendatang, dan ditetapkan berdasarkan keppres," ujar Soedarsono, staf ahli bidang antarlembaga Kantor Menneg Lingkungan Hidup, seusai pertemuan dengan pers di Jakarta, kemarin. Soedarsono mengakui, langkah Indonesia membentuk lembaga tersebut agak terlambat. "Kita memang agak terlambat. Namun, harus diakui tanggung jawab lingkungan bukan hanya pemerintah, tapi juga masyarakat, termasuk dunia usaha," ujarnya. (Media Indonesia, 2001-05-15) Penerapan Kloning Bisa Diterima di Indonesia http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=520 Bagian Biologi Kedokteran FKUI menyetujui penerapan kloning di Indonesia, karena dapat digunakan untuk reproduksi manusia dan menanggulangi penyakit genetika. Tapi, masih terkendala oleh aspek etik, legal, maupun sosial. "Setuju, kalau untuk kemaslahatan dunia," ucap Kepala Bagian Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr dr Nukman Moeloek dalam rangka simposium `Paradigma Baru Biologi Manusia Menuju Hidup Sehat Menyongsong Milenium III` pada 20 Mei mendatang, di Aula FKUI Jakarta. (Media Indonesia, 2001-05-15) Menhut Bubarkan Tim Penanggulangan Penebangan Liar http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=525 Pembubaran Tim Penanggulangan Penebangan Liar (Illegal Logging) oleh Menteri Kehutanan (Menhut) Marzuki Usman sangat disesalkan. Keputusan pembubaran yang diambil hampir sebulan lalu dan tidak pernah diumumkan itu akan membuat penebangan liar semakin merajalela. "Menhut telah membubarkan atau menonaktifkan tim gabungan penanggulangan illegal logging yang pernah dibentuk pada masa Menteri Kehutanan Nur Mahmudi Isma'il," kata Ketua Lembaga Independen untuk Telaah dan Analisis Sosial (Lintas) Amirhan Andjung, di Jakarta, Senin (14/5). (Kompas, 2001-05-15) Penduduk Serahkan Kayu Jarahan http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=530 Ratusan meter kubik kayu jati hasil jarahan di wilayah hutan KPH Pemalang kemarin diserahkan penduduk. Penyerahan dilakukan di Desa Paguyangan dan Kebongede, Kecamatan Bantarbolang, disaksikan Bupati, Kapolres, Adm Perhutani, Camat, Kepala Desa, dan pejabat terkait. Barang jarahan itu selama ini hanya disimpan di dalam tanah dan atap rumah penduduk. Penyerahan itu semula diawali melalui operasi Wana Laga 2001 di lokasi hutan rawan pencurian yang dipimpin Kapolres AKBP Drs Denny Iswoko sejak 9 Mei. (Suara Merdeka, 2001-05-15) Air Bawah Tanah, Milik Siapa? http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=536 Otonomi daerah kembali memunculkan perseteruan antara pemerintah kota/kabupaten dengan pemerintah propinsi. Undang-undang No. 32/2000 yang salah satu pasalnya menyebutkan perihal kewenangan pengelolaan air bawah tanah (ABT) dikembalikan lagi ke propinsi, pembagian pajak ABT 70% untuk kota/kabupaten, dan 30% untuk propinsi, telah memicu protes dari para walikota/bupati terhadap pemerintah pusat (Surabaya Post, 3 Mei 2001). Sementara di sisi lain Gubernur Jawa Timur akan tetap melaksanakan UU tersebut secara konsisten (Surabaya Post, 6 Mei 2001). Tulisan ini dimaksudkan untuk menjelaskan seluk beluk ABT, kepemilikan, serta hal yang jauh lebih penting harus diperhatikan oleh setiap kota/kabupaten dalam pengelolaan dibanding sekadar pembagian pendapatan dari pajak ABT, sekaligus menawarkan alternatif pemecahan pembagian pendapatan yang lebih proporsional. (Surabaya Post, 2001-05-15) --------------------------------------------------------------------- Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id