http://www.republika.co.id/cetak_detail.asp?id=28535&kat_id=89 Mimpi Gobed tentang Luar Negeri Tak pernah tebersit sedikitpun dalam benak Gobed (48) untuk bisa pergi ke luar negeri. Jangankan itu, mimpi ke luar negeri pun dia tak pernah. Paling-paling dia hanya berharap bisa hidup layak, anak isteri tersantuni. Gobed hanyalah seorang pesuruh yang tinggal di kawasan banjir di Bandung selatan, Bojongsoang. Tapi dia termasuk anggota masyarakat yang ikut membayar pajak untuk APBD. Begitu mendengar sebagian dana APBD hendak digunakan anggota DPRD Jabar untuk ke luar negeri, Gobed hanya terdiam. ''Kalau bisa sih tidak usah. Di sini saja masih eungap,'' tutur ayah dua putra ini. Lebih baik, kata Gobed, anggota dewan memperhatikan jalan yang rusak, sekolah-sekolah yang ambruk, juga harga barang yang terus naik. ''Lebih baik lagi kalau duitnya buat rakyat yang masih ripuh,'' ujarnya. Adapun Ramli, seorang petugas satpam dari Maleer, mengaku bisa membayangkan suasana luar negeri lewat gambar televisi. ''Kalau di sana kan pada wisata,'' ujarnya. Dia sangat sadar bahwa dana yang digunakan anggota dewan untuk perjalanan ke luar negeri adalah dana yang terhimpun dari rakyat. ''Saya tidak ikhlas uang rakyat dipakai untuk ke luar negeri. Lebih baik untuk memperbaiki SD yang rusak atuh, Pak,'' tuturnya. Ramli dan Gobed bukanlah tokoh berpengaruh di Jabar. Mereka orang kecil yang langsung merasakan himpitan ekonomi. Tapi, betapapun kecilnya, suara mereka adalah suara rakyat. Tentu sangat ironis jika lembaga yang diklaim sebagai wakil rakyat tak mendengar suara rakyat yang diwakilinya. irfan junaidi --------------------------------------------------------------------- Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id