Rabu, 20 Juni 2001, 16:20 WIB Sekitar 200 HA Hutan Indonesia Menjadi Wilayah Malaysia Jakarta, Rabu (Kompas) Menteri Pertahanan (Menhan) Mohammad Mahfud MD mengatakan permasalahan perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kalimantan adalah kaburnya batas-batas perbatasan akibat berpindahnya patok-patok pembatas, sehingga banyak wilayah Indonesia yang masuk menjadi wilayah Malaysia. "Mungkin tanpa disengaja barangkali, banyak wilayah Indonesia menjadi wilayah Malaysia. Misalnya, ada sekitar 200 Hektar hutan yang tadinya wilayah kita, sekarang masuk ke wilayah Malaysia. Dan di beberapa bagian, ada patok pembatas berpindah sehingga wilayah Indonesia menyempit," kata Menhan dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (20/6). Menhan mengatakan, tidak diketahui siapa yang melakukannya, namun diperkirakan "oknum" di tingkat bawah. Masalah perbatasan itu disebutkan akan diselesaikan melalui forum GBC Indonesia- Malaysia. "Kita sudah mendapat tanggapan dari pemerintah Malaysia bahwa masalah itu akan diselesaikan melalui General Border Committee (GBC). Karenanya, sebenarnya tidak ada masalah antara Indonesia dan Malaysia, karena kami melihat hal itu bukan kesalahan masing- masing pemerintah, namun dilakukan oknum di tingkat bawah," kata Menhan. Menhan juga mengatakan bahwa Departemen Pertahanan dan Mabes TNI akan membuat suatu proyek bernilai Rp 10 milyar untuk membangun kembali patok pembatas itu, serta pos-pos penjagaan. Masalah itu sudah dilaporkan kepada Presiden Abdurrahman Wahid, dan dia menginginkan agar segera diselesaikan bersama melalui Komite Umum Perbatasan Malaysia-Indonesia atau Malaysia-Indonesia General Border Committee (GBC) dan tidak diinginkan menjadi konflik politik Indonesia- Malaysia. "Pemerintah Malaysia tidak kita percayai melakukan itu, namun oknum di tingkat bawah, yang kemungkinan juga bisa oknum di pihak Indonesia, atau orang yang tidak tahu. Belum tentu dari orang mereka," demikian Menhan Mahfud MD.(Ant/zrp)