Daftar berita terlampir: * Perlu Ada Pajak Lingkungan dan Akunting SDA * Gubernur: Selamatkan Bakau Pantai Timur Jambi * Penting, Terapkan Amdal Arkeologi * Kasus Perambahan Hutan, Dandim Dicopot * Koalisi Ornop Minta Presiden Megawati Utamakan Masalah LH * Masalah LH Harus Ditangani Departemen * Kota Manado Semakin Semrawut * Dilarang Menebang Pohon di Halaman Rumah Sendiri * Terlibat Penebangan Liar, Komandan Kodim Aceh Tenggara Dicopot * Bajaj 4-Tak Si Ramah Lingkungan * Seluruh Industri Perkayuan Terlibat Penebangan Liar Kliping tematik lainnya dapat diperoleh di http://www.terranet.or.id/terramilis.php http://www.terranet.or.id/berita.php TerraNet: Portal Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan http://www.terranet.or.id ================================================================ Perlu Ada Pajak Lingkungan dan Akunting SDA http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=1526 Dua hal penting yang muncul dalam diskusi pengelolaan lingkungan di Kantor Mentri Negara Riset dan Teknologi kemarin adalah pajak lingkungan dan akunting sumberdaya alam (SDA). Keduanya perlu segera diadakan dan diimplementasikan untuk mengurangi efek negatif dari pemanfaatan sumber daya alam baik perorangan maupun perusahaan. Diskusi tersebut menghadirkan Jayadi Kamrasyid, kandidat Doctor of Science di University of New Haven, Connecticut, USA sebagai pembicara tunggal. Dihadiri pula oleh Deputi Bidang Teknologi Pemanfaatan Sumberdaya Alam BPPT Bambang Setyadi dan Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi BPPT Jana T Anggadiredja. (Republika, 2001-08-04) Gubernur: Selamatkan Bakau Pantai Timur Jambi http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=1530 Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung, Jambi, diminta agar menyelamatkan, memelihara, dan menanam kembali pohon bakau (mangrove), pedada, dan nipah-untuk menghijaukan kawasan lindung di sepanjang pantai timur provinsi itu. Tahun 1981 di sepanjang pantai dimaksud terdapat 6.500 hektar hutan lindung, tetapi kini hanya tinggal kurang dari 1.000 hektar.Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin mengemukakan itu ketika meresmikan Gerakan Penghijauan Pesisir Pantai di Kualatungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, sekitar 125 kilometer utara Kota Jambi, Kamis (2/8). "Pernah dilakukan rehabilitasi terhadap hutan lindung sepanjang pantai ini, yaitu di kawasan Sungai Itik, Kabupaten Tanjung Jabung Timur seluas 300 hektar. Tidak dilanjutkannya proyek ini karena terdapat beberapa hambatan, di antaranya sifatnya yang sangat sentralistik. Pemda tidak tahu kegiatan proyek dan besaran dana yang turun ke daerah," kata gubernur. (Kompas, 2001-08-04) Penting, Terapkan Amdal Arkeologi http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=1533 Benda-benda arkeologi dikenal dengan Benda Cagar Budaya di Jawa Barat, terutama di daerah sekitar Kota Bandung kini terancam dengan berlangsungnya pembangunan permukiman dan industri ke wilayah pinggiran. Di kalangan arkeolog kawasan pinggiran merupakan wilayah "danau purba" daerah potensial menyimpan situs purbakala. Karena itu Kepala Arkeologi Bandung Tonny Djubiantoro, dalam keterangannya, Jumat (3/8), berharap pemerintah bisa mempersempit gerakan pembangunan di wilayah tersebut, bahkan diusulkan setiap pembangunan perumahan dan industri dikenakan wajib analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) Arkeologi. (Kompas, 2001-08-04) Kasus Perambahan Hutan, Dandim Dicopot http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=1509 Pangdam Bukit Barisan (BB) Mayjen I Gede Purnawa, mencopot Komandan Kodim Aceh Tenggara (Dandim Agara) Letkol (Inf) M Sokeh dari jabatannya karena yang bersangkutan diduga terlibat dalam rangkaian kegiatan perambahan hutan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Agara. Kepala Penerangan Kodam BB Letkol (Inf) H Nurdin Sulistio di Medan, kemarin, membenarkan pencopotan jabatan Letkol M Sokeh, dan selanjutnya Pangdam BB menunjuk Letkol (Kav) Anang menggantikan M Sokeh sebagai Dandim Agara yang baru. "Pencopotan dan serah terima Dandim Agara sudah berlangsung dua bulan lalu," ucap Nurdin. (Media Indonesia, 2001-08-01) Koalisi Ornop Minta Presiden Megawati Utamakan Masalah LH http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=1511 Koalisi Ornop untuk Pemerintahan Demokratis Peduli Lingkungan dan Rakyat, kemarin, mengeluarkan `Memorandum Ornop 30 Juli`. Intinya, mereka meminta Presiden Megawati Soekarnoputri melakukan langkah-langkah konkret untuk mengutamakan masalah kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam setiap pertimbangan kebijakan pemulihan ekonomi. "Dalam kebijakan ekonomi di masa depan, perlu disadari bahwa kerusakan sumber daya alam bukan sekadar masalah lingkungan hidup. Bagi Indonesia, kerusakan sumber daya alam adalah masalah ekonomi yang sangat mendasar sekaligus menjadi ancaman bagi masa depan bangsa," ujar Direktur Eksekutif ICEL Wiwiek Awiati, di Jakarta, kemarin. (Media Indonesia, 2001-08-01) Masalah LH Harus Ditangani Departemen http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=1513 Sejumlah kalangan menilai Kementerian Lingkungan Hidup (LH) harus ditingkatkan menjadi departemen atau lembaga pemerintah yang membawahi departemen. Direktur Eksekutif WWF-Indonesia Agus Purnomo menilai, teori lama bahwa menteri negara dapat mengoordinasikan departemen-departemen lain, adalah salah besar. "Yang terjadi selama ini, Kementerian Lingkungan Hidup justru menjadi tempat penampungan masalah dari departemen lain. Semacam, tukang bersih-bersih," ujarnya di Jakarta, kemarin. (Media Indonesia, 2001-08-01) Kota Manado Semakin Semrawut http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=1515 Kondisi Kota Manado belakangan ini semakin semrawut dan buram. Di sana-sini bermunculan pemandangan tumpang tindih antara pedagang kaki lima dengan pengusaha pertokoan. Tanda-tanda sebagai kota yang pernah menyandang predikat Kota Adipura Kencana, kota terbersih se-Indonesia telah hilang. Sebagian orang bahkan mulai menyebut pusat Kota Manado sebagai sarang penyamun, sarang perjudian, sarang pencopet. Di sana-sini tampak tumpukan sampah yang sekaligus menebar bau busuk . (Kompas, 2001-08-01) Dilarang Menebang Pohon di Halaman Rumah Sendiri http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=1524 Orang-orang Jakarta tak akan bisa meniru perilaku rekan-rekannya didaerah lain yang menebangi pohon pinggir jalan begitu sebuah proses politik tak menguntungkan dirinya. Jangankan pohon di pinggir jalan, menebang pohon di halaman rumah sendiri pun warga ibukota tak bisa seenaknya sendiri. Mereka harus mendapatkan izin, dan jika nekat, tuntutan pengadilan sudah menunggu. (Koran Tempo, 2001-08-01) Terlibat Penebangan Liar, Komandan Kodim Aceh Tenggara Dicopot http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=1500 Komandan Kodim 108/Aceh Tenggara, Aceh, Letkol Mochamad Sakeh dicopot dari jabatannya karena diduga terlibat dalam penebangan liar di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Hal itu dikemukakan Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayjen I Gde Purnawa dalam dengar pendapat dengan Komisi II, IV, dan VII DPRD Sumatera Utara (Sumut) di Medan, Senin (30/7). (Kompas, 2001-07-31) Bajaj 4-Tak Si Ramah Lingkungan http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=1501 Gaikindo 11th Auto Expo yang dibuka Sabtu (21/7) lalu di JCC bisa jadi membuat malu Pemda DKI Jakarta. Salah satu produk yang dipamerkan adalah Bajaj, angkutan umum yang segera dianggap haram di jalanan Ibu kota. Kendaraan warna merah bata itu dipajang justru di halaman luar ruang pameran dan karenanya dipastikan setiap orang melihatnya. Kali ini bajaj dipamerkan oleh PT Abdi Raharja, agen tunggal pemegang merek dari Bajaj Auto Limited, India. Bila melongok ke mesin Bajaj, agaknya pemda harus membuat alasan baru peminggiran kendaraan ini. Suara bising dan kepulan asap tidak akan ditemukan. Tidak aneh karena Bajaj memang telah berevolusi dan kini hadir dengan mesin empat-tak. Sama halnya dengan Indonesia, India pun mengalami masalah lingkungan. Hal inilah yang membuat produsen Bajaj mencari jalan keluar. Akhirnya lahirlah Bajaj empat-tak menggantikan Bajaj versi dua-tak. (Republika, 2001-07-31) Seluruh Industri Perkayuan Terlibat Penebangan Liar http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=1502 Empat taman nasional, yakni Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Taman Nasional Berbak (TNB), Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), dan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) di Jambi hingga kini masih terus dijarah penebang liar dari segala arah. Diperkirakan, sekitar 750.000-850.000 kubik kayu gelondongan hasil tebangan liar dari taman nasional itu menjadi bahan baku industri perkayuan di Jambi. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Sujatno SK menjawab pertanyaan Kompas, Senin (30/7), mengatakan, pengamanan empat taman nasional itu merupakan superprioritas. "Jika perambahan dan kegiatan illegal logging di taman nasional tidak bisa dihentikan, itu sama artinya dengan bunuh diri," kata Sujatno. (Kompas, 2001-07-31) --------------------------------------------------------------------- Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id