Daftar berita terlampir:
* Nabiel Makarim: Pengalihan Utang Indonesia untuk Konservasi Disepakati
* Indonesia Sasaran Pembajak Pengetahuan Tradisional
* Penghargaan Adipura akan Dihidupkan Kembali
* Ditunggu, Masukan Masyarakat untuk Studi Amdal MRT
* Akibat Konflik Antarpengurus, Satwa Langka di KBS Mati Beruntun


Kliping tematik lainnya dapat diperoleh di
http://www.terranet.or.id/terramilis.php
http://www.terranet.or.id/berita.php

TerraNet: Portal Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
http://www.terranet.or.id
================================================================



Nabiel Makarim: Pengalihan Utang Indonesia untuk Konservasi Disepakati
http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=2102
Sebagian utang Indonesia kepada negara kreditor, yaitu Amerika Serikat (AS) dan Jerman 
dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri bidang Kesejahteraan Rakyat (Rakor Kesra) 
disepakati untuk dialihkan, guna mendanai upaya pelestarian sumber daya alam dan 
pembangunan sosial. Selain itu, pemerintah juga mengharapkan swasta asing yang 
aktivitasnya mengancam kelestarian lingkungan secara global memberikan "dana 
kompensasi" bagi perbaikan lingkungan di Indonesia.Demikian keterangan Menteri Negara 
Lingkungan Hidup (Menneg LH) Nabiel Makarim kepada wartawan, usai rapat yang dipimpin 
Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Jusuf Kalla tersebut, di 
Jakarta, Rabu (19/9). 

Dijelaskannya, Debt-for-Nature & Development Swap (DNDS) merupakan mekanisme finansial 
internasional yang bertujuan mengurangi sebagian utang luar negeri debitur, dengan 
cara menggantikannya dengan komitmen debitur untuk mendukung kegiatan pembangunan 
sosial dan konservasi sumber daya alam.
(Kompas, 2001-09-20)



Indonesia Sasaran Pembajak Pengetahuan Tradisional
http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=2103
Karena memiliki keragaman pengetahuan tradisional dan budaya yang terbesar, kini 
Indonesia menjadi sasaran utama pembajakan pihak asing. Pencurian pengetahuan 
tradisional dan budaya yang terjadi di berbagai daerah selama ini, dilakukan dengan 
cara "berkedok" kerja sama penelitian. 

Untuk menangkal hal tersebut, Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi (KMNRT) mulai 
merintis penggelaran sistem insentif perlindungan pengetahuan tradisional. 
"Meningkatnya aksi tersebut, seharusnya juga membangkitkan semua pihak untuk segera 
melakukan tindakan perlindungan dan pelestariannya," demikian Retno Sumekar, Kepala 
Bidang Perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) KMNRT, kepada Kompas hari Rabu 
(19/9) di Jakarta, sehubungan dengan peluncuran program insentif oleh Kedeputian 
Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) KMNRT.
(Kompas, 2001-09-20)



Penghargaan Adipura akan Dihidupkan Kembali
http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=2108
Pemerintah akan menghidupkan kembali program penghargaan Adipura ke kabupaten/kota 
madya walaupun pada masa lalu banyak isu tentang adanya praktik KKN dalam program ini. 

"Ternyata dalam penilaian pemberian Adipura pada masa Orde Baru tidak terbukti ada 
KKN. Saya telah tanyakan ke semua pihak di mana pemberian Adipura yang KKN. Kalau ada, 
laporkan saja dan sebut nama daerahnya. Ternyata tidak ada yang lapor," ujar Menneg 
Lingkungan Hidup Nabiel Makarim didampingi Menko Kesra Yusuf Kalla usai rapat 
koordinasi bidang kesra di Jakarta, kemarin. 

Nabiel Makarim bertekad menghidupkan kembali Program Adipura yang akan dikombinasikan 
dengan Program Kali Bersih (Prokasih). Tujuan menghidupkan kembali, kata dia, untuk 
memberdayakan pemda dan masyarakat setempat dalam menjaga kelestarian lingkungan. 
(Media Indonesia, 2001-09-20)



Ditunggu, Masukan Masyarakat untuk Studi Amdal MRT
http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=2109
Sebelum melaksanakan pembangunan angkutan massal atau mass rapid transit (MRT) berupa 
pengadaan rel dan stasiun layang (jalur Fatmawati-Senayan) serta jaringan bawah tanah 
(Senayan-Monas), Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) DKI Jakarta 
merencanakan membuat studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal). Saran dan 
tanggapan masyarakat mengenai hal itu ditunggu agar berbagai dampak negatif setelah 
pembangunan terlaksana bisa dikurangi.

Kepala Bidang Amdal Bapedalda DKI Jakarta Rafdjon Rax mengatakan itu, Rabu (19/9). 
Saran dan tanggapan masyarakat itu akan menjadi bahan pertimbangan bagi Komisi Penilai 
Pembangunan MRT. Komisi itu terdiri dari berbagai instansi yang terkait dengan masalah 
lingkungan, sosial, dan ekonomi. Untuk selanjutnya, laporan studi diserahkan kepada 
pemilik proyek, yakni Ditjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan.
(Kompas, 2001-09-20)



Akibat Konflik Antarpengurus, Satwa Langka di KBS Mati Beruntun
http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=2094
LSM Konservasi Satwa Bagi Kehidupan (KSBK) menggelar aksi demonstrasi di depan 
kompleks Kebun Binatang Surabaya (KBS) Senin (17/9) siang. Mereka menuntut penghentian 
pembunuhan satwa dan menentang upaya menjadikan KBS sebagai ajang bisnis.

Dalam aksinya, 15 pemuda yang memakai kaus dan celana panjang hitam serta mengenakan 
topeng bermotif aneka jenis satwa itu menggelar sejumlah poster. Isinya antara lain 
"Kebun Binatang Bukan Ajang Bisnis’ dan ‘Hentikan Pembunuhan Satwa di KBS’.

Menurut, Direktur KSBK Rosek Nursahid, fungsi utama kebun binatang untuk konservasi 
satwa, sarana pendidikan, dan rekreasi yang sehat. Kebun binatang bukan ajang bisnis 
atau apapun yang bersifat komersial sesuai SK Menteri Kehutanan No. 479/1998.
(Sinar Harapan, 2001-09-18)




---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id

Kirim email ke