http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2001102200011545

Sejumlah LSM Tipu para Pengungsi di Ambon
Media Indonesia - Kesra (22/10/2001 00:01 WIB)

AMBON (Media): Ratusan pengungsi yang kini menempati barak-barak penampungan di Kota 
Ambon dan sekitarnya menyatakan kecewa atas tindakan sejumlah lembaga swadaya 
masyarakat (LSM) yang berjanji akan memberikan bantuan, namun tak pernah 
direalisasikan. 

``Kami sangat kecewa dengan janji-janji mereka yang katanya akan memberi bantuan 
kemanusiaan, namun hingga kini tidak pernah direalisasikan,`` kata Yop Behuku, salah 
seorang koordinator pengungsi kepada Antara di Ambon, Sabtu. 

Behuku mengatakan, sebagian besar LSM itu pernah mendatangi lokasi penampungan untuk 
mendata pengungsi serta kebutuhannya dan berjanji akan memberikan berbagai bantuan, 
namun setelah keinginannya terpenuhi, mereka pergi dan tidak pernah kembali lagi. 

Behuku dipercaya mengkoordinasi kebutuhan hidup 240 kepala keluarga (KK) atau 1.115 
jiwa pengungsi asal Desa Poka, Rumah Tiga, Durian Patah, Hunut, Negeri Lama, Suli, 
Waai, serta sejumlah pengungsi asal Pulau Seram yang kini bermukim di Desa Passo, 
Kecamatan Baguala, Kodya Ambon. 

Akibat janji-janji itu, kata Behuku, para pengungsi menjadi berang dan mengusir setiap 
ada anggota LSM yang datang mendata. 

``Bahkan, pengungsi sempat pula mengusir sejumlah siswa SMU yang sedang melaksanakan 
praktik kerja lapangan (PKL) di lokasi pengungsian, karena mengira mereka adalah 
anggota LSM,`` kata Behuku. 

Ia mengatakan mensinyalir hasil yang diperoleh LSM itu dimanfaatkan untuk mendapatkan 
kucuran dana dari Pemda Maluku maupun organisasi dan negara donor untuk selanjutnya 
dimanfaatkan guna memperkaya diri. 

Behuku bersama para anggotanya mengharapkan perhatian Pemda Maluku untuk bertindak 
lebih tegas terhadap LSM nakal agar tidak menyulitkan pengungsi yang kini hanya 
mengharapkan uluran tangan akibat diimpit persoalan ekonomi yang semakin sulit. 

Sementara itu, Wagub Maluku Paula Renyaan secara terpisah mengatakan pihaknya telah 
menerima laporan tindak penipuan oleh sejumlah LSM terhadap warga pengungsi. 

``Laporannya telah saya terima dan sekarang tengah dilakukan pembenahan terhadap 
keberadaan LSM. Yang bermasalah akan dicoret dan tidak lagi dipercaya menangani 
penyaluran bantuan bagi pengungsi,`` ujarnya. 

Renyaan mengakui, kerusuhan bernuansa SARA yang melanda Maluku hampir tiga tahun 
terakhir ini telah berdampak munculnya LSM bagaikan `jamur di musim hujan` yang di 
antaranya banyak bermodal dengkul dan hanya mencari keutungan dengan memanfaatkan 
bantuan pengungsi. 

``Saya mengharapkan masukan dari masyarakat, termasuk pengungsi, atas kinerja dan 
tindakan nakal LSM di lapangan, sehingga segera dapat diambil tindakan tegas,`` kata 
Wagub Renyaan. (V-4) 


---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id

Kirim email ke