*********************************** Bila anda mampu berpikir kritis analisis, Manfaatkan ruang "Artikel" Eskol-Net Untuk menuangkan ide dan gagasan anda! Kirimkan ke [EMAIL PROTECTED] ***Jangan sia-siakan talenta anda**** ********************************** Wacana Mingguan : Edisi 20 Maret 1999 ================ "Kesengsaraan Yesus dan Keluargaku" Yoh7: 1-13; Mark 3:21; Yoh 19:25-27; I Kor 15:7 """""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" Pelayanan Yesus selama Ia di Dunia rupanya tidak mendapat tanggapan yang positif dari saudara-saudara-Nya. Suatu kali Yesus pernah dimarahi oleh saudara-saudara-Nya karena Mujizat-mujizat Yesus yang dilakukan pada orang lain sementara pada keluarga sendiri tidak. Hubungan yang kurang harmonis ini berlangsung terus, sehingga pada penyaliban-Nya pun Alkitab tidak mencatat kehadiran mereka di sana, tidak ada saudara Yesus bersama dengan murid-murid-Nya. Dari keluarga inti, Yesus hanya didampingi oleh ibu-Nya yaitu Maria. Dari sudut pandang sebagai seorang ibu hati Maria tentu sangat tertusuk melihat Putra pertamanya terkulai tidak berdaya di atas kayu salib. Sebagai anak yang bertanggung jawab, Yesus tidak membiarkan ibu-Nya terlantar. Pada detik-detik terakhir 'hidup'-Nya, Ia melihat ibu-Nya, tetapi tidak ada satupun saudara kandung-Nya yang hadir di sana, siapakah yang bertanggung jawab terhadap ibu yang sedih itu? Pada saat itu Yesus melihat murid yang dikasihinya (Yohanes), kemudian ia berkata kepada ibu-Nya, "Ibu inilah anakmu" dan kepada murid-Nya, "Inilah Ibumu." Dengan kata lain Yesus berkata, "Ibu, Saya yakin engkau masih belum memahami mengapa semua ini terjadi, tetapi sebagai anak, sebelum semuanya ibu mengerti, Aku mempercayakan Engkau pada murid-Ku. Sampai nanti saudara-saudara-Ku tahu siapa Aku sebenarnya." Tetapi melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus menghapuskan segala salah pengertian yang ada diantara saudara-saudara-Nya selama ini. Paulus mencatat bahwa Yesus pernah menampakkan diri kepada Yakobus setelah ia bangkit. Memang tidak dicatat apa isi pembicaraan mereka, tetapi Alkitab mencatat bahwa setelah kebangkitan Yesus, saudara-saudaranya menjadi pengikut-Nya. Yakobus menjadi pemimpin Gereja di Yerusalem bahkan menulis surat Yakobus. Pemulihan telah terjadi dalam keluarga Yesus melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Saya yakin bahwa anda tidak lahir di bumi ini sendirian. Anda pasti mempunyai keluarga baik secara sempit (darah daging) maupun secara umum (orang-orang yang hidup bersama anda sehari-hari). Masalah-masalah keluarga terkadang lebih sulit diselesaikan dibanding masalah kita dengan orang lain di luar keluarga. Betapa tidak, mereka yang mengasihi dan mengerti kelemahan dan kelebihan kita menyakitkan hati dan perasaan kita. Masalah-masalah itu terkadang memang sepele, tetapi berkembang menjadi masalah yang terus terbawa. Anda mungkin sudah mencoba menyelesaikan dan menjelaskan duduk persoalannya. Tetapi tidak pernah terselesaikan. Yesus memilih untuk tidak memperuncing masalah salah pengertian dengan saudara-saudara-Nya. Ia tahu bahwa bagaimanapun hal itu tidak akan tuntas tanpa memahami kasih Allah yang maha murah di atas salib. Yesus yang adalah Tuhan sendiri sama sekali tidak merasa terhina atau gengsi menemui saudara-Nya Yakobus untuk menyelesaikan salah pengertian itu dan oleh kuasa salib Kristus pula, Yakobus dengan rendah hati terbuka dan menerimanya bahkan menjadi salah satu pengikut-Nya yang setia. Salib Kristus adalah unsur pemersatu dalam keluarga. Sebagai manusia yang punya kecenderungan untuk berdosa, keluarga kita tidak kebal dari masalah dan krisis. Hanya bila salib itu kita jadikan panutan dan alasan untuk kita saling mengasihi dan mengampuni, maka keluarga kita bisa menjadi baik. Kalau saat ini keluarga anda baik dan harmonis, tidak ada masalah yang mengganjal, bersyukurlah kepada Tuhan. Tetapi pastikan bahwa kebaikan dan keharmonisan yang ada itu adalah karena Kristus menjadi kepala. Jika tidak demikian, maka bisa dipastikan keharmonisan itu hanyalah kesemuan belaka, suatu keharmonisan yang rapuh. Jika badai datang maka semuanya itu akan hancur berantakan. Renungkanlah: a. Dimanakah anda meletakkan Kristus dalam hubungan anda dengan anggota keluarga selama ini? b. Jika mereka masih belum percaya apakah anda pernah menunjukkan pada mereka bahwa salib Kristus itu adalah pertanda KASIH yang terpancar melalui diri Anda? c. Anda tentu punya idealisme bagaimana seharusnya keluarga anda menjadi keluarga Kristen yang baik, tetapi fakta menunjukkan bahwa hal itu tidak mudah. Anda pun mulai menyalahkan ayah, ibu, pembantu, istri, saudara, anak, mertua atau menantu anda. Tetapi pernah anda berdoa untuk itu? Pernahkah anda bertanya pada diri anda sendiri bahwa mungkin anda sebagai penyebab keinginan itu tidak pernah tercapai? d. Adakah dendam, akar pahit atau kekecewaan yang anda simpan karena ulah orang yang anda kasihi dalam keluarga anda? Anda mungkin merasa bahwa bukan anda yang bersalah, itu mungkin benar, tetapi Yesus tidak mempermasalahkan itu, masalah siapa yang benar dan siapa yang salah bukanlah yang utama tetapi kemauan untuk melakukannya. Meskipun Yesus tidak melakukan salah apa-apa dalam hubungan-Nya dengan saudara-saudara-Nya tetapi Ialah yang terlebih dahulu menemui Yakobus untuk meluruskan salah pengertian itu. Bagaimana dengan anda? Pokok-pokok Doa : · Doakan agar Tuhan berkenan untuk memimpin keluarga anda, dan menjadi kepala rumah tangga anda. · Minta agar Tuhan turut menjaga keharmonisan keluarga anda. · Mohon supaya Tuhan mau terlibat dan campur tangan dalam setiap permasalahan yang terjadi di keluarga anda. · Doakan agar Tuhan mau pakai keluarga anda menjadi berkat buat tetangga-tetangga di sekitar rumah anda. · Saudara, doakan juga anggota keluarga anda yang memiliki permasalahan atau mungkin mereka yang belum mengenal Yesus. """"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" "For God so love the world that he gave his one and only Son, that whoever believes in Him shall not perish but have eternal life" (John 3:16) (Tim Informasi GKI Manyar-Sby) "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
[Eskol-Net]- Wacana Mingguan : 20 Maret 1999
Buletin Elektronik Eskol-Net Fri, 19 Mar 1999 10:13:14 -0500