'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Sari Berita: Selasa, 27 Juli 1999
""""""""""""""""""""""""""""""""
*Presiden: Hasil Pemilu Sah
*Muladi: Taktik Pengacara Ghalib Serahkan Rekening Lima Menteri
*Tutut Bantah Soeharto Stroke karena Kebuli
*Tembak di Tempat, bagi Pelaku Kerusuhan di Maluku

---Internasional---
*Pengakuan Sukma Dijadikan Bukti. Posisi Anwar Ibrahim makin Tersudut
*Iran Hukum Penerbit "Salam"

---English Section---
*Fans Rampage in Last Hours of Music Festival
*North Korea Warned Not to Conduct Missile Test
+++++++

Presiden: Hasil Pemilu Sah
* 27 Partai Tolak Tanda Tangani Berita Acara
-------------------------------------------------------
Jakarta, Kompas
Presiden BJ Habibie menyatakan, hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 1999 sah,
meskipun 27 dari 53 anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) wakil partai
politik peserta pemilu menolak menandatangani berita acara dan sertifikat
tabulasi hasil penghitungan suara. Dalam pidatonya yang disiarkan secara
langsung oleh TVRI, Senin (26/7) malam, Habibie memberikan alasan bahwa
secara statistik partai politik yang telah membubuhkan tanda tangan untuk
menerima hasil perhitungan tersebut telah mewakili 93,03 persen atau
98.348.208 suara dari seluruh pemilih yang ikut dalam pemilu.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/27/UTAMA/pres01.htm

Muladi: Taktik Pengacara Ghalib Serahkan Rekening Lima Menteri
---------------------------------------------------------------------------
-----
Jakarta, Pembaruan
Menteri Kehakiman/ Mensesneg Muladi menegaskan, penyerahan rekening koran
lima menteri oleh penasihat hukum Jaksa Agung nonaktif AM Ghalib kepada
Komisi I DPR, adalah salah satu taktik pengacara. Hal itu akan menimbulkan
kompleksitas baru dalam kasus penyidikan dugaan suap tersebut.
''Saya merasa surprise. Itu salah satu taktik pengacara untuk melakukan
analogi terhadap kasus yang sama. Tapi itu lalu menimbulkan kompleksitas
baru. Artinya begitu mudah rekening bank seseorang dibuka-buka,'' tegas
Muladi menjawab wartawan selesai mengikuti rapat paripurna DPR, Senin
(26/7) pagi, di Jakarta
Selengkapnya:
http://suarapembaruan.com/News/1999/07/260799/Headline/hl04/hl04.html

Tutut Bantah Soeharto Stroke karena Kebuli
Keterangan Resmi Pertama Keluarga, Titik Ditanya Prabowo
------------------------------------------------
Jakarta, JP.-
Akhirnya keluarga Soeharto memberikan keterangan resmi tentang kesehatan
mantan presiden kedua RI itu. Penjelasan itu disampaikan putri sulungnya,
Ny Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut.
Apa katanya? Ia ternyata hanya ingin membantah kabar bahwa ayahnya sempat
koma dalam perawatan selama tujuh hari di RS Pusat Pertamina, Jakarta.
Selain itu, keluarga Soeharto membantah berita bahwa mantan penguasa selama
32 tahun itu mengalami lumpuh total akibat serangan stroke.
Saat memberikan keterangan pers di RSPP itu, Tutut tampak begitu percaya
diri. Dalam kesempatan itu, ia didampingi adiknya, Titik Prabowo, Ketua Tim
Dokter RSPP Prof Dr Soejono Martoatmodjo, Ketua Dokter Kepresidenan Prof dr
Ibrahim Ginting, Kepala Humas RSPP Dr Mohammad Syahrir, dan pengacara
keluarga Soeharto Juan Felix Tampubolon.
Selengkapnya: http://www.jawapos.com/27jul/de27g3.htm

Tembak di Tempat, bagi Pelaku Kerusuhan di Maluku
---------------------------------------------------------------------------
-
AMBON (Media): Panglima Kodam XVI/Pattimura Brigjen M Max Tamela
menegaskan, pihak aparat keamanan akan menembak di tempat para pelaku
kerusuhan di Maluku. Oleh karena itu penembakan tersebut sesuai prosedur
yang berlaku, dimaksudkan agar pelaku kerusuhan segera dilumpuhkan karena
mereka sering memicu kerusuhan.
Brigjen Max Tamaela menegaskan hal itu kepada Media kemarin, berkaitan
dengan kondisi dan situasi keamanan terutama di Kota Ambon dan sekitarnya
akhir-akhir ini sering timbul kekacauan.
"Anda lihat sendiri Kota Ambon sudah aman dan tenteram, namun ada timbul
hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Tamaela menilai, suasana Kota Ambon dua pekan ini terkesan aman-aman saja,
namun kondisi itu agak mulai mencekam dan membuat ketakutan warga
masyarakat. Bahkan terlalu banyak isu tersebar di mana-mana apalagi
diinformasikan via radio amatir.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/27/NUS01.html

---Internasional---
Pengakuan Sukma Dijadikan Bukti. Posisi Anwar Ibrahim makin Tersudut
---------------------------------------------------------------------------
-----
KUALA LUMPUR (AFP): Posisi Anwar Ibrahim makin tersudut. Sidang lanjutan
tuduhan sodomi di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, kemarin, menerima
keterangan Sukma Darmawan sebagai bukti.
Keterangan Sukma, saudara angkat Anwar tertangggal 17 September 1998 itu
menyebutkan bahwa Sukma dan Anwar pernah melakukan hubungan seksual seperti
layaknya kaum gay. Hakim Arifin Jaka yang memimpin sidang maraton ini
menyatakan tidak menemukan bukti-bukti Sukma berada di bawah tekanan polisi
untuk membuat pengakuan tersebut.
"Saya menemukan jaksa telah membuktikan melebihi keraguan yang beralasan
bahwa pengakuan dibuat dengan sukarela, dalam pengertian tidak ada bujukan,
tekanan, atau janji-janji," kata Arifin. "Saya menemukan skala keadilan di
pihak penuntut. Karena itu saya memutuskan pengakuan (Sukma) dapat diterima
sebagai bukti," sambungnya.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/27/INT05.html

Iran Hukum Penerbit "Salam"
------------------------------------
Teheran, Senin
Putusan bersalah atas diri penerbit surat kabar proreformasi Iran Mohammad
Khoeinia (60), hari Minggu (25/7) membuat harian berpengaruh Salam-yang
selama ini diketahui ada di belakang sukses Presiden moderat Iran Mohammad
Khatami pada Pemilu 1997- terancam ditutup selama-lamanya.

Delapan juri pengadilan, yang kesemuanya ulama Iran, hari Minggu,
menyatakan, Khoeinia terbukti bersalah membocorkan berita kategori rahasia,
membingungkan publik, menghina pejabat-pejabat propinsi dan memfitnah
parlemen melalui dinas intelejen-soal telah terlibat dalam aksi pembunuhan
pembangkang-pembangkang sekuler.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/27/LN/iran16.htm

---English Section---
Fans Rampage in Last Hours of Music Festival
------------------------------------------------------
By PAUL ZIELBAUER
OME, N.Y. -- Before the music ended, Woodstock '99 started going up in
violent flames Sunday night as marauding bands of shirtless, bellowing men
set fire to 12 trucks, looted T-shirts from concession stands and tore open
cash machines in search of money.
The chaos began around 10:30 P.M. after the Red Hot Chili Peppers finished
their set, the final act of the three-day show. As a film tribute to Jimi
Hendrix played on a giant screen, dozens of people in the crowd, carrying
"peace candles" that had been passed out beforehand, used them to set fire
to an overturned car.
More:
http://www.nytimes.com/library/national/regional/072699woodstock-riot.html

North Korea Warned Not to Conduct Missile Test
-----------------------------------------------------
HONG KONG, July 26 - High-ranking officials from the United States and
several Asian nations urged North Korea not to conduct a widely anticipated
ballistic missile test, warning that a launch could derail efforts to
improve relations between the isolated Stalinist state and the rest of the
world.

Defense Secretary William S. Cohen told reporters on a flight to Japan that
a launch by North Korea would have "serious implications" for its
relationship with the United States and for a multibillion-dollar U.S.
program to construct light-water nuclear reactors in the North.
More: http://www.washingtonpost.com/wp-srv/inatl/daily/june99/korea26.htm
+++++

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Reply via email to