Ketergantungan manusia akan sesuatu di luar dirinya begitu besar, guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Keinginan untuk makan, minum, memadu cinta serta berjuta keinginan lain yang semuanya bermuara pada hasrat untuk merasakan kebahagiaan. Kebahagiaan dalam tolak ukur kebendaan semata, suatu wujud karena kepemilikannya akan mendatangkan nilai guna dan nilai rasa. Seakan perlombaan hidup manusia dimulai untuk mencapai kata bahagia, dalam koridor dunia yang sebenarnya telah memperdaya. Semua sudut pandang itu telah merubah kerangka berfikir manusia, sehingga mereka berupaya sekuat tenaga untuk mereguk kenikmatan sesaat dan mengabaikan kenikmatan abadi. Seluruh penajaman kemampuan ilmu, pergulatan tubuh, pemerasan keringat diarahkan untuk meraup dunia dengan korban kekeringan jiwa. Menjual diri yang merupakan Milik-Nya dengan pecahan logam materi, begitu rendah dibanding dengan apa yang dijanjikan oleh Sang Pencipta. Begitu banyak tirai yang menutupi Cahaya, menutup rapat mata manusia sehingga berada dalam jurang kegelapan. Hitam pekat seakan membelenggu, dan menjadikan dirinya terbelenggu oleh musuh nyata yang telah menjadi tawanan kegelapan itu sendiri. Syetan sejak awal penciptaan telah memproklamirkan diri bahwa materinya (Api), lebih mulia dari materi Adam (tanah). Meskipun sebenarnya dari tanah yang selalu diinjak mampu menghasilkan buah manis, lain halnya dengan api yang akan membakar apapun yang mendekati sehingga lebur tak terkendali. Akhirnya pemuasan diri hanya akan menghalangi perjalanan hidup ini menuju ilahi. Para pemegang risalah telah banyak mengingatkan manusia untuk mengejar kesempurnaan jiwa manusia, mengabaikan cinta diri (ego) yang senantiasa membawa kepada keserakahan, kebinasaan, kebodohan dalam memahami esensi hidup. Mereka meyakini bahwa perwujudan alam dengan segala kesempurnaan proses penciptaan, merupakan kemaujudan dari Sang Pencipta yang lepas dari ketergantungan apapun diluar Diri-Nya. Menyadari bahwa tugas utama manusia hanyalah mengabdi kepada causa prima, Sumber Penyebab dari segala sebab tiap kejadian di alam dunia. Kemudian lahirlah sebuah usaha untuk mewujudkan tatanan Ilahiah yang akan menyelamatkan seluruh manusia dari pengingkaran kepada-Nya. Menghantarkan kepada kecintaan seorang hamba kepada Sang Pencipta. Pemberi begitu banyak Kasih Sayang yang tak ternilai harganya oleh ukuran materi semata Rasul menginginkan agar manusia mencapai kesempurnaan, (oleh karena itu) sungguh menyakitkan baginya bila melihat manusia gagal mencapai kesempurnaan itu. Manusia yang telah mencapai maqam itu, atau bahkan mirip dengannya (pen;sedang menuju kesempurnaan atau membawa konsep rasul) tidak akan menarik diri dari orang-orang (masyarakat). Malah sebaliknya, mereka dibebani (tugas) untuk membimbing orang-orang tersesat dan meyelaraskan mereka dengan penampakan-penampakan Allah itu (pen;membawa manusia menuju ke jalan Allah), meski mungkin tak berhasil.1
__________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ****************************************************** Milis Filsafat Posting : filsafat@yahoogroups.com Arsip milis : http://groups.yahoo.com/group/filsafat/ Website : http://filsafatkita.f2g.net/ Berhenti : [EMAIL PROTECTED] ****************************************************** Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/filsafat/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
PARIS VAN JAVA.doc
Description: 454835426-PARIS VAN JAVA.doc