Sebuah Penantian

By: agussyafii

Di tangga masjid dia menatap jalanan yang penuh mobil berlalu lalang. Lampu 
temaram. Angin terasa dingin menggigit seluruh tubuh. Masih teringat kata-kata 
itu,  'aku  akan datang, tunggu aku aku disini, dua hari lagi aku kembali.' 
Ucapan itu masih terngiang ditelinganya. Satu jam telah berlalu. Gadis manis 
berjilbab itu sesekali melihat jam tangan. Menanti dengan penuh kegelisahan. 
Handpone ditangannya beberapa kali memencet nomor yang tak pernah terjawab.

'Mungkinkah kau melupakan aku?' tuturnya lirih.

'Aisyah?' Suara itu mengagetkan dirinya.

'Iya.' Jawabnya, ada seorang laki-laki muda dengan celana jin tersenyum manis.

Hati Aisyah tergetar melihatnya. Laki-laki muda itu memperkenalkan dirinya. 
'Saya Anwar, Kakaknya Andi.' 

'Andi banyak bercerita tentang Aisyah.'

'Benarkah?' kata Aisyah lirih. Kecemasan itu menghinggapi hati Aisyah.

'Aisyah, saya menyampaikan pesan terakhir Andi.' ucapnya sambil menyerahkan 
satu kotak yang berisi satu perangkat sholat dan kitab suci al-Qur'an 
terbungkus rapi. 'Andi menitipkan ini sebelum meninggal, dia ingin melamarmu 
malam ini, Aisyah.' 

'Astaghfirullah,' ucap Aisyah menangis. Malam itu Aisyah tak kuasa membendung 
air matanya. Terbayang wajah Andi melintas tersenyum padanya. Hatinya terasa 
perih mengenang Andi. Berlari berdua mengejar-ngejar bus kota di Blok M. Andi 
juga selalu mengingatkan bila tiba waktu sholat. Semuanya terasa indah bagi 
Aisyah sekaligus terasa pahit. Aisyah tak kuasa menahan tubuhnya dan jatuh 
tersungkur di tangga masjid. 

'Aku hanya mengharap CintaMu Ya Allah.' ucapnya lirih. 

Wassalam,
agussyafii
--
Teman. Yuk, hadir pada kegiatan 'Amalia Berqurban' (AMAR) di Rumah Amalia, Jl. 
Subagyo IV Blok ii, No. 23 Komplek Peruri, Ciledug. pada hari Rabu, tanggal 17 
November 2010. Jam 9 s.d 11 Pagi. Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di 
http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafiiatau sms di 
087 8777 12 431




      

Kirim email ke