tulisa yang sangat bagus,
saya lebih suka menyebutnya dengan "ujian", bukan "penderitaan", apalagi 
setelah 
membaca tulisan tersebut yang disebut "penderitaan" hampir menjadi tiada. yang 
ada hanyalah kebahagiaan.
sungguh sulit dimengerti jika ada orang berlari dari sebuah ujian sambil 
mengharap ada peningkatan kebaikan (berharap naik kelas). setelah selesai TK 
kita menempuh ujian masuk SMP, dan...ketika sudah SMA kita ikut ujian masuk PT, 
demikian seterusnya. bagi yang bijak, ujian justru dicari sekalipun harus 
membayar mahal, krn ujian itulah yang akan membuatnya naik kelas/pangkat.
semakin tinggi kelasnya semakin tinggu pula bobot kesulitan ujiannya, semakin 
tinggi sebuh pohon semakin besar terpaan anginnya.





________________________________
From: muhamad agus syafii <agussya...@yahoo.com>
To: agussya...@yahoo.com
Sent: Thu, December 23, 2010 11:28:14 AM
Subject: [filsafat] Manfaat Penderitaan

  
Manfaat Penderitaan

By: M. Agus Syafii

'Emangnya penderitaan ada manfaatnya?' begitulah tanya seorang teman. 'Loh 
jelas 
sekali banyak sekali manfaatnya,' jawab saya. Saya kemudian mencoba menjelaskan 
bahwa orang-orang yang hebat adalah mereka yang mampu mengarungi samudra 
penderitaan. Semakin menderita hidup seseorang maka kualitas hidupnya begitu 
sangat mengagumkan. Asal kita tahu bagaimana mengelola menderitaan menjadi 
keindahan, kebahagiaan dan kesehatan dalam hidup kita.

Pertama, Pengalaman penderitaan dalam hidup kita justru mengajarkan kita pada 
limpahan kasih sayang Allah Subhanahu Wa ta'ala agar kita semakin dekat dan 
taat 
kepadaNya, dengan demikian limpahan kasih sayang Allah akan memenuhi hati kita 
dan hati kita memancarkan kasih sayangNya untuk semua orang yang disekeliling 
kita. Kita bisa menjadi lebih sabar dan bijak dalam  menghadapi kehidupan.

Kedua, penderitaan yang kita rasakan menjadikan kebahagiaan kita menjadi 
sempurna. Kebahagiaan sejati pada dasarnya adalah mengalami kegembiraan dan 
penderitaan secara seimbang. Hidup menjadi dinamis ketika semuanya datang silih 
berganti antara kebahagiaan dan penderitaan.

Ketiga, penderitaan membuat kita semakin peka terhadap penderitaan orang lain. 
Kita menjadi memiliki empati dan menghormati orang lain sebagai hamba Allah 
yang 
sama-sama dimuliakan. Kita tidak berani menghina, melecehkan, atau mencemooh 
orang lain karena kita merasakan betapa pahitnya sebuah penderitaan.

Keempat, ketika hati kita remuk redam, ingin menangis menangislah sesungguhnya 
apa yang kita rasakan sakitnya, dengan menangis merupakan salah satu cara untuk 
membersihkan hati kita. Menangislah kepada Allah agar diberikan kekuatan dan 
kesabaran dalam menjalani hidup ini, sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa 
Ta'ala. 'Apa yang disisimu akan  lenyap dan apa yang disisi Allah adalah kekal. 
Dan sesungguhnya Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan 
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an- Nahl : 96).

Wassalam,
M. Agus Syafii
-
Yuk, hadir di kegiatan 'Amalia Tersenyum' Ahad, 26 Desember 2010, di Rumah 
Amalia. Bila  berkenan berpartisipasi dg menyumbangkan buku2, Majalah, Komik, 
Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI ),IPTEK, buku Pelajaran, peralatan 
sekolah, baju layak pakai. silahkan kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok 
ii 
1, no.24 Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang 15151 untuk program kegiatan 
'Amalia 
Tersenyum' .Dukungan & partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info 
selanjutnya agussya...@yahoo.com atau SMS 087 877

 

 


      

Kirim email ke