Keberkahan Ditengah Badai Kehidupan

By: M. Agus Syafii

Air matanya mengalir begitu saja, tangis dan isak tak kuasa dibendungnya. 
Keputusannya adalah pilihan hidup. Hatinya terasa perih tapi semua membuat 
dirinya menjadi tegar. Kehidupan bagai drama yang penuh konflik dan intrik. Ada 
perang batin dihatinya. Keteguhannya untuk menjadi orang yang baik diterpa 
gelombang samudra kehidupan tiada habisnya, kemudian harus ada pula cerita 
perkawinannya yang kandas ditengah batu karang.  Semua itu tetap dijalaninya 
dengan tegar. 'Keteguhan saya dalam menerima semua cobaan ini semata-mata 
karena dalam hati saya telah ngendap iman.' begitu tuturnya pada saya malam itu 
di Rumah Amalia. Anak-anak bersenandung shalawat pada Nabi, shalawat itu 
menyejukkan hati siapa saja yang mendengarkan. Sebuah oase dalam gurun yang 
tandus dan gersang ditengah kehidupan metropolitan yang tiada habis mengejar 
nafsu duniawi. Berlimpah dalam materi namun kering kerontang dalam 
spiritualitas. Ditengah ramai dan maraknya namun merasa sepi dan
 sunyi dalam kesendirian. Shalawat itu bagai hujan rintik-rintik setelah musim 
kemarau yang berkepanjangan. Suaranya lembut, merdu, menyentuh hati yang paling 
dalam.

Shalawat membuat hati sang ibu yang malam itu datang ke Rumah Amalia menangis. 
Dari kecil, dirinya sudah berlagak seperti artis, menyanyi, bermain sinetron 
bahkan ketika beranjak dewasa sampai harus pergi ke Jakarta untuk menjadi 
audisi poto model.  Awalnya orang tuanya melarang namun tekad keras mampu 
melunakkan hati orang tuanya. Bukan kesuksesan yang didapat, dirinya malah 
terjerumus didunia malam. Kesadarannya menyentak. Tatkala pada suatu malam 
dirinya mendengarkan suara adzan. Suara itu mengingatkan kembali untuk kembali 
ke jalan yang benar. Banyak diantara teman-temannya melecehkan dan mengatakan 
'sok alim,' 'sok suci,' bahkan sampai diancam dan teror dari orang-orang yang 
tida suka atas keputusannya.

Ditengah kegalauan hidupnya menentramkan hatinya, Sang Khaliq mempertemukan 
dirinya dengan seorang laki-laki yang membimbingnya. kehidupan rumah tangganya 
terasa begitu indah dan damai. orang tuanya sampai menangis tersedu melihat 
perubahan dalam diri putrinya. Ayahnya yang bijak selalu mengingatkan bahwa 
hidup adalah 'senandung hati yang tidak pernah menentu.' karena mengikuti irama 
hati yang senantiasa berubah. Hanya berserah diri kepada Allohlah yang akan 
menyelamatkan dirinya. 'Ketika saya benar-benar berserah diri kepada Allah 
untuk berjalan yang lurus, saya mendapatkan kekuatan batin yang luar biasa Mas 
Agus Syafii. Badai gelombang kehidupan datang silih berganti. jika bukan karena 
iman, hidup saya sudah terpuruk.' tuturnya. 'Cobaan yang paling dahsyat adalah 
disaat saya harus menerima kenyataan perkawinan saya harus berakhir,' 
lanjutnya. Sementara dua anak yang kami sayangi telah terlahir didunia. 
kehidupan keluarga kami yang begitu indah kemudian
 mesti berpisah, 'bagi saya itu cobaan teramat berat.' katanya dalam isak dan 
tangis. Malam itu setelah sang ibu mengambil air wudlu, kami bersama-sama 
anak-anak Amalia berdoa untuk ketabahan hati beliau agar dikuatkan imannya agar 
ikhlas menerima 'garis kehidupan' yang sudah ditetapkan oleh Allah.

Sampai pada suatu hari beliau bertemu jodohnya kembali, mendapatkan suami yang 
bisa menerima apa adanya dan bisa menjadi imam yang baik bagi dirinya bersama 
kedua anaknya. Rasa syukur dipanjatkan kepada Allah diucapkan berkali-kali. 
'Terima kasih ya mas agus sudah menguatkan hati saya..'katanya. Senandung hati 
telah berubah dalam kegembiraan, menebarkan cinta dan kasih sayang untuk 
anak-anak yang disayanginya. Keberkahan terasa pada dirinya memancar pada 
setiap langkah membawa kebaikan dan ketenteraman bagi orang-orang 
disekelilingnya. Subhannallah..

Wassalam,
M. Agus Syafii
-
Yuk, hadir di kegiatan 'Amalia Bersyukur' Ahad, 20 Maret 2011, di Rumah Amalia. 
Bila  berkenan berpartisipasi dg menyumbangkan buku2, Majalah, Komik, Novel, 
Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI ), IPTEK, buku Pelajaran, peralatan sekolah, 
baju layak pakai. silahkan kirimkan ke Rumah Amalia.  Jl. Subagyo IV blok ii, 
no. 24 Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda 
sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 
431,http://agussyafii.blogspot.com/




      

Kirim email ke