Air Mata Untuk Ayah
 
By: M. Agus Syafii
 
Di Rumah Amalia ada satu sesi yang disebut dengan Muhasabah. Salah satu bentuk 
dari muhasabah dengan cara menulis itulah sebabnya saya mengajarkan menulis 
untuk anak2 Amalia sekalipun hanya satu atau dua baris tidaklah masalah yang 
paling penting anak-anak terbiasa melatih menuangkan pikiran dalam sebuah 
tulisan. Tulisan juga bisa sebagai terapi. Tulisan adalah bentuk curhat dari 
apa yang dirasakan di dalam hatinya. 
 
Pagi ini tanpa sengaja saya menemukan sebuah kertas yang berisi tulisan, 
berkali-kali saya membacanya, tak terasa air mata saya berlinang disaat membaca 
tulisan ini, sebagai seorang ayah tulisan ini menusuk hati, mampu menggores 
luka yang teramat dalam karena saya  memahami kerinduan seorang anak kepada 
ayah yang dicintainya.  Tulisan itu judulnya 'Air Mata Untuk Ayah' 
 
'Ayah, lihatlah air mataku. Air mata anakmu yang selalu mencintaimu. Ayah 
selalu bilang sayang padaku tetapi ayah tidak menjaga kesehatan, membuat ayah 
menjadi sakit, kenapa yah? Aku juga mencintaimu, Aku tidak ingin ayah pergi. 
Jika aku menangis, siapa yang akan mengusap air mataku? Jika aku kangen, siapa 
yang memelukku? Ayah tidak pernah menjawab setiap kali aku bertanya, ayah hanya 
tersenyum.  Hatiku perih, ayah. Semua kenangan itu, senyuman itu selalu membuat 
berlinang air mataku,  tidak ada seorangpun yang dapat menghentikannya , karena 
aku rindu padamu, Ayah... Air mata ini untuk ayah..

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, hadir di kegiatan 'Salam Amalia (SALMA)' jam 8 s.d 11 siang, Ahad, 26 Juni 
2011,  Bila  berkenan berpartisipasi buku2, Majalah, buku Pelajaran, peralatan 
sekolah, baju layak pakai. Kirimkan ke Rumah Amalia.  Jl. Subagyo IV blok ii, 
no. 24 Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda 
sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431

Kirim email ke