a
By: M. Agus Syafii

Keajaiban doa itu begitu nyata baginya, karena sakitnya yang aneh sembuh tidak 
pernah disangkanya. Sakitnya itu munculĀ  ditengah berlimpahnya anugerah dalam 
bentuk kekayaan, wajah yang rupawan, kecerdasan yang menyebabkan lalai dan jauh 
dari Allah sampai kemudian jatuh sakit, begitulah kasih sayang Allah yang 
senantiasa mengingatkan hambaNya. Dibalik anugerah kecerdasan dan pandai 
bergaul membuat hidupnya begitu mudah meraih impiannya. 

Begitu lulus kuliah bisa langsung bekerja. Entah bagaimana dari kecil orang 
tuanya mendidik dan hidup dilingkungan orang-orang yang taat beragama, 
tiba-tiba dirinya terjerumus ke dalam lembah hina. Godaan hawa nafsu tak mampu 
dikendalikannya. Imannya benar-benar diuji. Kian hari kian asyik dalam 
kenikmatan dunia yang semu. Terperosok ke dalam lumpur dosa. Tenggelam dalam 
kehidupan malam. Pergaulan bebas dan Minuman keras sudah menjadi teman 
karibnya. Bahkan sholat lima waktu sudah lama tidak pernah lagi dikerjakan. 
Badannya kurus, wajahnya pucat, tak bergairah dalam menjalankan aktifitas, 
hidupnya terasa hancur. Setiap malam hatinya selalu cemas & was-was, ketakutan 
seolah membayangi disetiap langkahnya.

Suatu ketika mendengarkan suara adzan Isya', membuat hatinya tersiksa. 
Merinding bulu romanya. Hatinya terasa hancur bagai tertimpa beban yang 
berton-ton yang membuat remuk seluruh tulangnya. Air matanya mengalir. Menangis 
terisak karena hati begitu terasa perih bagai tersayat-sayat, tanpa terasa 
terucap lirih, 'Astaghfirullah al adzim, Ya Allah Ampunilah hambaMu ini..' 
Ditengah kondisi tubuhnya yang melemah, di dalam tubuhnya terdapat benjolan 
ditubuhnya. Benjolan kecil awalnya cuman dua kemudian menjadi empat dan 
berikutnya delapan. Benjolan itu dibawanya berobat di rumah sakit. Dokter 
menggelengkan kepala, dipikirnya sejenis kutil namun jenis seperti ini tidak 
dikenalnya. Air matanya diusapnya berkali-kali. Dalam kondisi hati yang penuh 
galau, rizki yang selama ini hanya digunakan untuk mencari kenikmatan yang 
semu, ia bertekad bershodaqoh untuk Rumah Amalia dengan memohon keridhaan 
Allah. 

Tak lama kemudian benjolan-benjolan itu mengecil dan menghilang sekalipun masih 
terlihat bekasnya. Tubuhnya sudah terlihat bugar dan sehat, penuh semangat 
dalam menjalan aktifitasnya. Semua noda dan dosa yang selama ini melekat dalam 
tubuhnya seolah rontok. 'Segala Puji Engkau Ya Allah, yang telah menyembuhkan 
segala penyakit tubuh dan hatiku.' tuturnya dengan penuh air mata yang 
berlinang. 

--
'Obatilah orang yang sakit dengan shodaqoh, bentengilah harta kalian dengan 
zakat dan tolaklah bencana dengan berdoa (HR. Baihaqi).

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Teman,Terima kasih atas doa & dukungan teman2 semua terselenggaranya kegiatan 
'Salam Amalia (SALMA) di Rumah Amalia, Ahad, 26 Juni 2011

Kirim email ke