Terluka Itu Indah

By: M. Agus Syafii

Mengapa terkadang Allah membiarkan kita terluka dan menderita yang seolah tiada 
akhir, begitu teramat berat dan penuh tetesan air mata? Terluka itu indah, 
sebab luka dan derita adalah wujud Kasih Sayang Allah yang melatih kita agar 
bersabar dalam hidup ini, dengan kesabaran Cinta Allah menopang dan menguatkan 
kita menjalani "duri-duri" tajam taman bunga kehidupan sehingga mengubah derita 
menjadi bahagia.  Begitu juga seorang perempuan muda yang hatinya terluka, air 
matanya menetes. Perjalanan hidupnya tidak selalu indah namun hatinya tegar 
bagai batu karang. Begitu sangat terpukul dengan keputusannya sendiri setelah 
memaksa minta cerai dari suaminya. Meskipun menang dalam keputusan sidang 
pengadilan dan berhak atas dua anaknya, rasa sepi dan sendiri, tertekan batin 
dan kekosongan pasca perceraian tetap menghantuinya.

'Saya menangis setiap kali mengingat kata-kata suami saya yang sangat 
menyakitkan hati, tetapi saya mencoba untuk memaafkan tetapi sangatlah sulit.' 
tuturnya. Untuk menghilangkan rasa perih dihati dirinya bekerja. Menyibukkan 
dengan berbagai kegiatan, malah membuat jauh dari Allah dan berlumuran dosa. 
Kehadiran laki-laki lain telah mengisi hatinya, tersadar atas semua perbuatan, 
Apakah Allah akan mengampuni dosa-dosa saya? Begitu tuturnya. Tidak lama 
kemudian, orang yang dicintainya malah memukulinya dan menginjak-nginjak harga 
dirinya. 'Saya hampir bunuh diri karena tidak sanggup menanggung derita ini Mas 
Agus, saya mencoba meminum racun serangga tapi teringat anak-anak ama siapa 
mereka kalo ibunya mati?'

Hari itu kedatangannya hadir di Rumah Amalia untuk bershodaqoh  memohon Allah 
agar semua masalahnya bisa selesai. Air matanya mengalir dengan derasnya. 
Beberapa kali tisu digunakan untuk mengusapnya. Tak kuasa menahan kesedihan 
yang teramat dalam. 'Alhamdulillah, hati saya menjadi tenang.' ucapnya. Sebulan 
setelah itu dirinya bertemu dengan mantan suaminya. ' Sungguh ajaib, saya 
merasa sangat merindukan dia. Tidak ada lagi kebencian dihati saya.' Doa itu 
telah didengar oleh Allah, cintanya telah disatukan kembali. Akhirnya mereka 
sepakat untuk ishlah atau rujuk dan berkumpul kembali dalam mahligai rumah 
tangga penuh dengan kebahagiaan. Itulah bukti cintanya kepada Allah telah 
mengubah derita bahagia.

'Barangkali kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya 
kebaikan yang banyak.' (QS. An-Nisaa' : 19).

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Teman, terima kasih atas doa & dukungan pada kegiatan kami 'Berkah Ramadhan 
Bersama Amalia' (BELIA) jam 4 s.d 6 sore, Ahad, 14 Agustus 2011 di Rumah 
Amalia. Jl. Subagyo IV blok ii, no. 24 Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang 
15151. Teriring doa kami "Semoga Allah melimpahkan keberkahan, rizki & 
kesehatan untuk anda & klg." Amin

Kirim email ke