Kepedihan Yang Menguncang Jiwa

By: Muhamas Agus Syafii

Kepedihan mengguncang jiwanya. Laki-laki separuh baya matanya menerawang 
menatap kedepan. Tak ada suara dan kata yang terucap, Wajahnya nampak sejuk dan 
damai. Hatinya tersenyum seolah bicara, tak ada hidup yang sempurna tanpa 
ujian. Sebagai seorang muslim beliau banyak diberikan kemudahan oleh Allah 
Subhanahu Wa Ta'ala. Kehidupan datar dan lurus lalu menanjak mencapai 
kesuksesan dalam karier. Pernikahannya penuh kebahagiaan. terasa semakin 
lengkap dengan kehamilan istri tercintanya. Buah hati yang didambakan bagi 
seluruh anggota keluarganya namun toh, Allah memiliki rencana lain. Putra 
pertamanya, hanya bertahan 24 jam berjuang bertahan hidup. Kejadian itu 
benar-benar membuat hidupnya merasa terpuruk dalam kubangan yang penuh lumpur, 
terasa sesak untuk bernapas dan membuat perih dihati. Selama berbulan-bulan 
beliau mengurung diri meratapi sang buah hatinya yang telah pergi. Sungguh tak 
terduga. Kehilangan itu terjadi justru dipuncak kesuksesan
 kariernya. Kejadian itu menguji keimanannya bahkan terkadang menggugat 
keberadaan Allah, 'Kenapa Allah tidak adil pada kami?' begitu ucapnya.

Ujian keimanan berikutnya, justru menimpa pada istrinya. Istrinya terserang 
kista dirahimnya. Dokter memvonis istrinya berisiko tinggi jika hamil lagi. 
Tentu saja sebagai suami hal itu membuatnya sangat terpukul dengan pernyataan 
itu. Dia teringat bagaimana masa2 indah dilalui berdua & dirinya sangat 
khawatir terhadap kondisi sang istri. Kemudian dia berinisiatif untuk 
bershodaqoh ke Rumah Amalia. Sungguh menakjubkan, ternyata kista istrinya bisa 
sembuh tanpa harus operasi. Terlebih kehamilan yang kedua telah membuat 
hidupnya menjadi terasa bahagia. Kelahiran anak yang dinanti memhiasi indah 
hidup ini dengan penuh syukur.

Dua ujian berat semakin menyadarkan beliau dan keluarganya agar semakin 
mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Terlebih dengan kehadiran 
sang buah hati, seolah diberikan anugerah yang tiada tara. Sehingga beliau 
berjanji tak akan pernah berhenti untuk bersyukur. Dengan bershodaqoh sebagai 
ungkapan syukur kepada Allah. Beliau bertutur malam itu di Rumah Amalia, ' Saya 
sadar, Allah itu Maha Baik. Allah selalu memberikan apapun yang kami mohonkan.' 
Subhanallah. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. 
Ar-Rahman: 77).

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Menangislah & memohon pd Allah, 
yakinlah Allah menyegerakan jodoh anda. Yuk, ajak teman, saudara untuk hadir di 
kegiatan "Untukmu Amalia", Ahad, 22 Januari 2012. Jam 9.sd 12 siang di Rumah 
Amalia. Bila berkenan berpartisipasi Buku Bacaan, Paket sembako, Paket Sekolah, 
perangkat sholat, konsumsi. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, 
No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda 
sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.twitter.com/agussyafii

Kirim email ke