Cinta Membutuhkan Pengorbanan

By: Muhamad Agus Syafii

Di dalam kehidupan rumah tangga selalu saja datang badai yang menghempas, 
Kekokohan dalam rumah tangga menjadi penting dalam menahan hempasan badai. 
Pernah ada seorang Ibu yang bersilaturahmi di Rumah Amalia bertutur bahwa 
pernikahannya yang sudah berlangsung sepuluh tahun, tiba-tiba suaminya 
bertingkah laku aneh, hampir setiap hari menelponnya justru disaat dirinya 
sedang dikantor, suaminya mengeluh dan menuduh sang istri tidak setia. Waktu 
berkenalan dulu memang suami tipe pecemburu, tentu saja cemburu itu menghilang 
ketika mereka sudah menikah, namun perkembangan akhir2 ini suaminya bilang 
tidak benar2 mencintainya, terkadang menelpon meminta doanya agar dia supaya 
tenang karena bila teringat sikap istrinya timbul marah lagi.

Suaminya juga suka menuduh bahwa dirinya sombong karena kariernya dikantor 
menanjak terus sedangkan usahanya tidak maju-maju. Padahal dia tidak pernah 
merendahkan suaminya. Hal seperti itulah timbul pertengkaran karena kemarahan 
yang sudah tidak bisa terkendalikan. Beliau merasa sudah tidak tahan hidup 
dalam rumah tangga seperti itu namun didalam lubuk hatinya tidak mau bercerai. 
'Apa yang suami saya sedang alami Mas Agus? Bagaimana saya harus bersikap 
padanya?' tutur beliau dengan isak & tangis. Airmatanya mengalir begitu saja.

Kemudian saya menjelaskan kepada beliau setiap masalah, kita tidak membutuhkan 
kambing hitam namun kita membutuhkan penyelamat. Setiap masalah apapun 
datanglah kpd Allah & hanya kepada Allahlah kita memohon pertolongan agar 
keluarga kita tetap kokoh ditengah hempasan badai. 'Maukah ibu menyelamatkan 
suami dari keterpurukan?' Walaupun ragu, ibu itu berdoa. Dirinya memohon agar 
Allah berkenan menyejukkan hati suami yang dicintainya. Allah menjawab doanya. 
Semakin hari kemudian menjadi semakin membaik, komunikasi dirinya & suaminya 
mencair, sekalipun tidak mudah tetapi tidak ada lagi tutur kata saling 
menyerang bahkan suaminya mengajak untuk sholat berjamaah. Anak-anak juga 
merasakan kesejukan di dalam rumah. Sejak itu rumah tangga mereka berubah, 
kesabaran sang ibu membuahkan hasil. Ibu bersama anak-anak & suami akhirnya 
lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Cinta yang tulus 
membutuhkan pengorbanan untuk mengokohkan rumah tangganya dari
 hempasan badai. Subhanallah.

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Jangan berputus asa, memohonlah 
pd Allah maka Allah akan kirimkan jodoh yg terbaik dari sisiNya untuk anda. 
yuk..hadir di kegiatan "Secercah Harapan Untuk Amalia (CERIA)", Ahad, 15 April 
2012. Jam 8 s.d 12 pagi di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi dlm 
bentuk buku bacaan, DVD IPTEK, baju baru, peralatan sekolah, paket sembako, 
konsumsi silahkan kirimkan ke Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 
Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat 
berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, 
http://www.twitter.com/agussyafii http://agussyafii.blogspot.com/,

Kirim email ke