Hidup Sehat Dengan Bersyukur

By: Muhamad Agus Syafii

Pernah saya bertemu dengan seorang bapak di Rumah Amalia, dirinya terlihat 
kalut dan bingung, gejala itu dirasakan sebulan yang lalu ketika ia marah dan 
membenci istrinya. Kebencian yang dirasakan pernah coba untuk dikomunikasikan 
kepada istri malah yang terjadi istrinya mencemooh sebagai laki-laki yang tidak 
bersyukur, kata-katanya tajam mengalir begitu saja. Ucapan itulah yang melukai 
hatinya. Ia tidak mampu menandingi kemampuan istrinya bersilat lidah. Sejak itu 
yang dirasakan perutnya sakit hingga ke ulu hati, terasa perih dan kembung. 
Dokter hanya menyebutnya sebagai sakit maag. Dalam kondisi seperti itulah 
membuat tidak bisa tidur nyenyak, makanpun juga tidak enak. Ia mulai sering 
melamun, malas bekerja, malas bergaul dengan tetangga, senang dirumah dan 
rebahan entah apa yang dipikirkan dan dirinya lebih suka dirumah daripada 
bekerja.

Dalam kondisi ini dapat dipahami bahwa ia telah melewati ambang batas kemampuan 
mengontrol diri, perasaan terluka, kecewa, marah dan kesedihan yang dialami 
sudah berubah menjadi ketidakmampuan memahami dirinya sendiri. Ketidakmampuan 
untuk mengendalikan diri, mengelola diri sendiri dan kehilangan kemampuan untuk 
melakukan kebiasaan yang dilakukan dalam kegiatan rutinitas sehari-hari. Tugas 
sebagai kepala rumah tangga tidak sanggup lagi untuk embannya, tenggelam dalam 
dunianya sendiri dan seringkali ketakutan tanpa alasan tertentu.

Kenapa ia sampai berada diluar batas kemampuan mengatasi tekanan hidup? Hal ini 
terjadi karena dirinya menahan apa yang dirasakannya, ketidak mampuan untuk 
mengenali diri dengan baik, semakin jauhnya dari Allah dan tidak adanya tempat 
untuk curhat entah teman dan saudara sehingga stres yang dialami terus 
bergejolak tanpa ada tempat untuk meletakkan beban hatinya. Tidurnya menjadi 
terganggu. Pada tidur adalah sarana untuk melepaskan beban sejenak karena 
tidurnya terganggu maka kemampuannya untuk menganalisis permasalahan menurun 
bahkan menghilang sehingga berada diluar kontrol dirinya. Jadilah ia orang yang 
tidak sanggup lagi melakukan tanggungjawabnya sebagai suami dan bapak bagi 
keluarganya. 

Lantas bagaimana kiat mencegah agar kita tidak lepas kendali? Pertama, yang 
paling penting mengenali tanda dini stres berat yakni tidur terganggu disertai 
dengan mimpi buruk. Kedua, bila memang sudah mengalami stres ambillah air wudhu 
dan lakukanlah berdzikir 'Hasbunallah wanikmal wakil' (Cukuplah Allah menjadi 
penolong bagi kami dan Dialah sebaik-baiknya pelindung' (QS. Ali Imran :173). 
Ketiga, Kenalilah diri anda dengan baik dengan lebih mengenal dan mendekatkan 
diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ada bagian hal itu menjadi wilayah anda 
untuk bisa menyelesaikan dan selebihnya serahkan masalah hidup anda yang tidak 
bisa diatasi biarkanlah Allah yang menyelesaikannya. Anda sanggup menghadapi 
semua problem kehidupan itu dengan baik hanya bila bertawakal kepada Allah. 
Percaya sepenuhnya bahwa Allah adalah sebaik-baiknya penolong dan pelindung 
anda.

Alhamdulillah, akhirnya sang bapak telah mampu pulih kembali, tidurnya sudah 
nyenyak, makanpun sudah enak dan beraktifitas bekerja sehari-hari seperti 
biasanya. Kehidupannya lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir dan 
menjalankan ibadah sholat tepat waktu. Kedekatan dirinya kepada Allah telah 
mampu menyembuhkan diri sendiri dari beban stres berat yang telah dialaminya, 
kemampuan untuk mengelola diri telah pulih kembali bahkan hubungan dengan istri 
dan anak-anak menjadi lebih baik. 'Subhanallah Mas Agus, saya bisa lebih tenang 
dan sabar menghadapi masalah hidup sekarang ini. Sungguh Allah Maha Pengasih 
dan Maha Penyayang bagi setiap hambaNya yang gersang hatinya seperti saya ini.' 
ucap beliau.

--
Sahabatku, aminkan doa ini memohon kepada Allah menghilangkan kepedihan hati 
kita menjadi bahagia. "Inna tawakaltu ‘alal hayyil ladzi la yamutu, la hawla 
wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adhim.”Sesungguhnya aku berserah diri 
kepada yang Maha Hidup yang takkan pernah mati. Tiada daya upaya dan kekuatan 
kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung."

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
----
Sahabatku, yuk..hadir pada kegiatan "Kasih Sayang Untuk Amalia" (YAUMA), Ahad, 
18 November 2012. Jam 9.sd 12 siang di Rumah Amalia. Bila berkenan 
berpartisipasi Buku Bacaan, Paket sembako, Paket Sekolah, DVD Saintek, 
perlengkapan sholat, konsumsi. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, 
No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda 
sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, 
http://agussyafii.blogspot.com/

Kirim email ke