Teman-teman pecinta ilmu dan cerdik cendekia sekalian,
 
Dengan ini kami mengundang Anda semua untuk berpartisipasi
menulis dan mengisi Jurnal Ultima Humaniora edisi ke-2 yang direncakan terbit 
pertengahan
September 2013 nanti. 

Naskah yang memenuhi ketentuan muat ditunggu oleh dewan
redaksi sampai dengan awal Agustus 2013.
  
Empat naskah yang terpilih akan dimuat sebagai “tulisan
utama” (terkait dengan tema utama), sementara empat naskah lainnya merupakan
tulisan yang bermuatan “humaniora” yang akan melengkapi tulisan
utama. Satu tulisan yang memuat resensi buku atau jurnal juga diperbolehkan
(batas: tidak melebihi tiga tahun mundur dari bulan penerbitan jurnal Ultima
Humaniora edisi kedua).
 
Selamat menulis dan tabik!
 
 
Hendar Putranto
Ketua Dewan Redaksi

Berikut adalah tema dan rationale untuk edisi kedua
nanti: 


 
LOCAL
WISDOM (especially
as found and portrayed in New Media)
Rationale: 
 
Culture matters, itu
bukan hanya judul buku karya suntingan Harrison dan Huntington yang terbit di
tahun 2001 namun juga sebuah serpih gagasan dan percik kebenaran yang
berharga untuk kita gali kembali di sini dan sekarang dalam segala kompleksitas
makna dan pemaknaannya. 


Bahwa budaya itu penting dan berharga untuk membentuk dan menegaskan identitas 
individu
maupun kolektif merupakan gagasan yang dipercaya benar oleh begitu banyak orang
dan kebenarannya berlaku baik di masa lalu maupun di masa sekarang. 
 
Di tengah kepungan dan terpaan globalisasi,
manusia dalam lokalitas dan temporalitasnya justru mencoba mencari jenis-jenis
maupun sumber-sumber pemaknaan budaya yang baru, yang pada gilirannya dapat (a)
menjadi benteng dari proses alienasi dan nihilisme, (b) membuahkan pelbagai 
local
wisdom yang tidak hanya merupakan kulminasi serta kristalisasi pengalaman
dan refleksi manusia (dalam kelompok serta komunitasnya), namun juga rujukan
identitas terkini yang memberikan kepada manusia keberakarannya dalam dimensi
ruang dan waktu yang spesifik. 
 
Prinsip universalitas serta abstraksi modern, sejauh itu menyangkut nilai, 
budaya, dan praksis kebijaksanaan
yang mengalir daripadanya, sudah mulai banyak digugat, bahkan ditinggalkan. 
Dalam dunia industri,
periklanan, media, pariwisata, ekonomi, pendidikan, dan lainnya, kita
menyaksikan gejala kembalinya pada yang lokal, yang temporal, yang spesifik 
(lih. Toulmin, 1990, Cosmopolis: The Hidden Agenda of Modernity) 
 
Contoh konkretnya:
“Rosa” dalam iklan extra joss, “gak ada lo gak rame”
versi iklan rokok, terapi herbal khas daerah-daerah tertentu, menjamurnya
wisata kuliner, industri kreatif berbasis budaya, dst. 
 
Amat disayangkan jika local wisdom yang
melimpah ruah dalam ruang-waktu budaya Nusantara ini---yang sayangnya belum
terlalu banyak digali potensi-potensinya maupun ditransformasi ke dalam 
bentuk-bentuk
yang lebih berterima--- diaprosiasi dan dikapitalisasi oleh foreign subjectsand 
agents(untuk
memperhalus istilah: “penjajahan budaya”). 
 
Gugus pertanyaannya (yang bisa digali
dalam naskah Anda): 
1)      Bagaimana kaum intelektual dan pejuang kemanusiaan memetakan gugus
persoalan ini dalam konteks ilmu humaniora (humanities)? 
2)      Sejauh mana “Media
Baru” sudah menyumbangkan sesuatu untuk pelestarian dan
pengalih-generasian local wisdom? Atau justru keberadaan mereka
mempercepat kepunahanlocal wisdom? Bagaimanakah pro dan kontra mentasnya era 
Media
Baru---dalam arti interseksi konten, teknologi, industri, dan masyarakat
seperti digambarkan Prof. Henry Jenkins dalam bukunya Convergence Culture: 
Where Old and New Media Collide (2006)--- sejauh menyangkut keberadaan
dan pengadaan kembali (re-packaging) local wisdom dalam pergulatan hidup
sehari-hari?
3)      Sudahkah “local wisdom” yang ada dan
dihayati masyarakat Indonesia dalam pelbagai konteks budaya nusantara selama 
ini mengkontestasi,
menawarkan alternatif, menyediakan resource moral dan intelektual,
menjadi shelter, atau malah membalikkan tata nilai kehidupan manusia di zaman
modern dan (bagi sebagian orang) post-modern?
 
 
*) Panduan penulisan di Jurnal Ultima Humaniora adalah sebagai
berikut:
 
PEDOMAN
PENULISAN JURNAL ULTIMA HUMANIORA
1.       Artikel berupa hasil penelitian, baik penelitian
lapangan maupun kajian pustaka atau yang setara dengan hasil penelitian, serta
kajian konseptual di bidang rumpun ilmu humaniora, yaitu: Teologi, Filsafat,
Hukum, Sejarah, Filologi, Bahasa, Budaya & Linguistik (Kajian bahasa),
Kesusastraan, Kesenian, dan Psikologi. 
2.       Jurnal Ultima Humaniora memberikan perhatian dan porsi
yang lebih khusus pada artikel, hasil penelitian, serta kajian konseptual
seputar Pancasila dan Kewarganegaraan, Agama dan Religiositas, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing, Metode Belajar dan Mengajar
yang efektif di Perguruan Tinggi, Kepemimpinan dan Kewirausahaan.
3.       Jurnal Ultima Humaniora terbit secara berkala, dua kali
dalam setahun (Mei dan November).
4.       Artikel ditulis dengan bahasa Indonesia atau bahasa
Inggris. Bila artikel menggunakan bahasa Indonesia abstraknya menggunakan
bahasa Inggris, sedangkan bila artikel menggunakan bahasa Inggris, abstraknya
berbahasa Indonesia
5.       Panjang abstrak 150-200 kata, spasi 1, jenis huruf Times
New Roman 10pt, ditulis dengan huruf miring serta dilengkapi dengan tiga
sampai lima kata kunci. 
6.       Untuk artikel hasil penelitian lapangan, abstrak
harus  memuat latar belakang dan perumusan masalah, tujuan, metode, hasil
atau kesimpulan penelitian
7.       Panjang naskah sekitar 15-25 halaman (maksimal) Kwarto
(A4), di luar bagan, gambar/foto dan daftar rujukan atau daftar pustaka
(referensi)
8.       Pengetikan naskah menggunakan  program Microsoft
Word, spasi 1.5, jenis huruf Times News Roman, 12pt. Marjin kanan-kiri,
atas bawah 2.5 cm.
9.       Gambar dan Tabel
a)      Gambar yang akan ditampilkan dalam jurnal adalah gambar
hitam-putih.
b)      Bila menginginkan, penulis dapat menyertakan gambar
berwarna, namun penulis akan dikenai biaya tambahan untuk pencetakan gambar
berwarna tersebut.
c)       Gambar dan tabel diberi nomor sebagai berikut: Gambar
1, Gambar 2, dst. Tabel 1, Tabel 2, dst.
d)      Gambar dan tabel yang substansinya sama, ditampilkan
salah satu.
e)      Tabel berbentuk pivot table.
10.   Komposisi artikel hasil penelitian : (1) Judul dan
sub-judul, (2) Nama Penulis (tanpa gelar), di bawah nama penulis dicantumkan
nama institusi/afiliasi/alumni, (3) abstrak, (4) kata kunci, (5) Pendahuluan
(tanpa sub judul), (6) Tinjauan Pustaka/Kerangka  Teori , (7) Metodologi
Penelitian, (8) Hasil dan  Pembahasan (9) Simpulan dan Saran, (10) Daftar
Pustaka (hanya memuat kepustakaan yang dirujuk dalam artikel)
11.   Komposisi artikel konseptual: (1) Judul dan sub-judul,
(2) Nama Penulis (tanpa gelar), (3) abstrak, (4) Kata kunci, (5) Pendahuluan
(tanpa sub judul), (6) Sub judul- sub judul sesuai kebutuhan, (7) Penutup, (8)
Daftar Pustaka (hanya memuat kepustakaan yang dirujuk  dalam artikel).
12.   Ucapan terima kasih: Penulis dapat menuliskan ucapan
terima kasih kepada individu, lembaga pemberi dana penelitian, dan sebagainya.
Ucapan terima kasih dituliskan sebelum Daftar Pustaka.
13.   Penulisan  sitasi dibuat dengan catatan perut (in-text
references, APA style) yang memuat nama belakang pengarang,tahun penulisan,
dan halaman  penulisan.
 
Contoh:
      Satu
penulis                             
: (Siapera,2010:49)
      Dua
penulis                           
   : (Kanpol dan McLaren, 1995:118)
      Lebih dari dua
penulis            :
(Lister,dkk,2009:239)
 
14.   Penulisan dalam Daftar Pustaka dapat dilakukan sebagai
berikut:
 
Sumber buku:
Kearney, R. (1999). Poetics of Modernity: Toward
a Hermeneutic Imagination. New York: Humanity Books. 
Killen, M. dan Smetana, J. G. (Tim Editor). (2006). Handbook
of Moral Development. Mahwah, New Jersey (USA) dan London (UK): Lawrence
Erlbaum Associates, Inc.
Semi, G., Colombo, E., Camozzi, I. & Frisina, A.
(2009). Practices of Difference: Analysing Multiculturalism in Everyday Life.
Dalam Amanda Wise dan Selvaraj Velayutham. (Tim Editor). Everyday
Multiculturalism (hlm. 66 – 84). Hampshire RG21 6XS (UK) dan New York
(USA): Palgrave Macmillan.
 
Sumber jurnal: 
Mancini, S. (2009). Imaginaries of Cultural Diversity and the Permanence
of the Religious. Diogenes 56 (4), 3 – 16.
 
Sumber prosiding seminar:
Akbar, A. 2012. Adam, Atlantis, dan Piramida di Indonesia: Antara Fakta 
Arkeologi
dan Gegar Jati Diri. Artikel dipresentasikan dalam Konferensi Internasional
Kajian Indonesia (ICSSIS) ke-4 yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Pengetahuan
Budaya Universitas Indonesia di Bali, 9 – 10 Februari. Dimuat dalam
Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies (hlm. 96 – 
107). ISSN 2087-0019.
 
Sumber internet:
Harrington, A. M. (2010). Problematizing the Hybrid Classroom for ESL/EFL
Students. TESL-EJ, The Electronic Journal for English as a Second Language,
Desember 2010, Volume 14 (3). Bisa diakses di 
http://www.tesl-ej.org/wordpress/issues/volume14/ej55/ej55a3/ 
 
Sumber disertasi/tesis:
Sayles-Hannon, S. (2008). In search of multiculturalism: Uprooting
'whiteness' in curriculum design and pedagogical strategies. Texas Woman's
University. ProQuest Dissertations dan Theses, n/a. Diakses dari 
http://search.proquest.com/docview/304326219?accountid=17242 
     
15.   Setiap naskah diserahkan dalam bentuk hard copy atau soft copy, dengan 
format .rtf atau .doc/.docx. Naskah dapat
dikirimkan melalui pos surat biasa atau lewat surel (e-mail). 

16.   Hard copy artikel (dalam format RTF/doc/docx)
bisa dikirimkan paling lambat satu bulan sebelum periode penerbitan kepada :
 
Redaksi Jurnal Ultima
Humaniora
Gedung Rektorat Lantai 2
UNIVERSITAS 
MULTIMEDIA NUSANTARA (UMN)
Jalan Boulevard Gading Serpong, Desa Curug Sangereng, 
Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten 15333
Telp  + 6221 5422 0808 ext. 2510
 
Atau format soft copy bisa dikirimkan lewat surel ke: 
Redaktur Pelaksana Jurnal Ultima Humaniora, Hendar Putranto, dengan
alamat surel: hendar2...@yahoo.com sertakan juga carbon copy ke alamat surel 
kantor, hendar2...@umn.ac.id 

17.   Redaksi berhak memperbaiki gramatika (mistyping,
misspelling, inaccuracy) penulisan naskah tanpa mengubah isi naskah
tersebut. Semua pandangan, pendapat atau pernyataan (klaim) yang terdapat dalam
naskah merupakan tanggungjawab penulis. Naskah yang tidak dimuat pada edisi Mei
dapat dipertimbangkan untuk dimuat pada edisi November tahun yang sama (atau
yang tidak dimuat di edisi November dapat dipertimbangkan untuk dimuat pada
edisi Mei tahun berikutnya), dengan catatan bahwa penulis akan merevisi naskah
tersebut sesuai saran dan rekomendasi Redaksi. Naskah yang tidak memenuhi
ketentuan dan kebijakan Redaksi akan dikembalikan dengan catatan, lewat surel.
18.   Penulis yang naskahnya diterima dan dipublikasikan
dalam jurnal akan mendapatkan honorarium, setelah dipotong pajak 2.5% (dengan
NPWP) atau 3% (tanpa NPWP). Honorarium akan ditransfer ke rekening dengan nama
penulis (tidak boleh diwakilkan) paling lambat dua minggu setelah jurnal naik
cetak dan siap didistribusikan. 

Reply via email to