Maju terus mas Bayu,

Kalau bisa reportasenya sekalian kirim gambar jadi kita bisa tahu
situasi disana seperti apa. Maybe bisa bikin web yang bisa diupload &
update setiap saat seperti airputih.or.id waktu di Aceh.

Waktu melihat mas Bayu diwawancarai di RCTI saya baru ingat, lho, ini
kan member FPK ... :-). Sukses selalu mas. Salam buat temen-2 ACT.

Salam,


Vavai
Bayu Gautama wrote:
>  
>   Jika tidak ada hambatan, direncanakan Rabu malam (9/8) tim ACT – Aksi Cepat 
> Tanggap akan masuk ke Suriah dan Libanon melalui jalan darat. Jarak yang akan 
> ditempuh sampai ke perbatasan Suriah hanya sekitar 3 jam, kemudian 3 jam 
> kemudian diperkirakan sudah akan sampai di perbatasan Libanon. Perjalanan 
> Rabu malam ini sambil membawa sejumlah bantuan menggunakan truk/container. 
>    
>   Sebelumnya, sepanjang hari Selasa (8/8) sejak pagi hingga tengah malam, tim 
> disibukkan berbelanja barang bantuan yang akan dikirimkan ke Palestina dan 
> Libanon. Dari jumlah dana bantuan yang dibawa ACT, diperkirakan akan mampu 
> menghidupi 7500 keluarga Palestina dan Libanon selama satu pekan. Bantuan 
> yang diberikan berupa sembako senilai 15 US Dollar. Satu keluarga akan 
> mendapatkan satu box/paket sembako yang terdiri dari : Adas, Hummus (Makanan 
> khas rakyat Palestina terbuat dari tumbuh-tumbuhan), Makaroni, Tuna, Sardens, 
> Gandum, Minyak Goreng, Beras, The, Gula, Kopi, Rempah-Rempah, dan lain-lain 
> yang jumlahnya mencapai sekitar 16 macam makanan. 
>    
>   Memprihatinkan 
>   Seluruh makanan akan dimasukkan dalam satu box, dan setiap keluarga akan 
> mendapatkan satu box. Bantuan dari masyarakat Indonesia yang dibawa ACT ini 
> diharapkan akan sangat membantu rakyat Palestina dan Libanon yang kondisinya 
> sangat memprihatinkan. Saat ini, setiap jiwa di Palestina maupun di Libanon 
> yang porak poranda akibat gempuran militer Israel, hanya makan sekali satu 
> hari. Kadang itupun masih harus menunggu jatah makan. Tak hanya gempuran 
> Israel, yang akan membunuh rakyat Palestina dan Libanon, melainkan juga 
> ancaman kelaparan. 
>    
>   Seluruh bantuan sudah dibelanjakan di Jordania. Pilihan untuk belanja di 
> Jordania karena jarak Jordania -khsusnya kota Amman- sangat dekat dengan 
> perbatasan Palestina. Untuk masuk ke Palestina hanya dibutuhkan waktu tak 
> lebih dari 45 menit. Sayangnya, meski sudah mencoba berbagai upaya, tim ACT 
> tetap tidak diperkenankan masuk  wilayah Palestina yang kesemuanya dijaga 
> sangat ketat. Padahal, tim sangat ingin masuk ke Palestina untuk menyampaikan 
> langsung bantuan dari masyarakat Indonesia. 
>    
>   Dijelaskan oleh Dr. Ahmed Essa, Sekretaris Jamiah Nakobat, lembaga 
> kemanusiaan yang menjadi partner ACT untuk Palestina dan Libanon, untuk bisa 
> masuk ke wilayah Palestina dari perbatasan Amman, harus melewati minimal 
> empat kali check point oleh militer Israel. Di setiap pos pemeriksaan, semua 
> barang bantuan harus diturunkan untuk diganti dengan truk lainnya. Jadi truk 
> dari Amman hanya bisa sampai di perbatasan, kemudian diganti dengan truk yang 
> berada di dalam batas pagar check point pertama, begitu seterusnya pergantian 
> kendaraan angkutan barang beserta sopirnya berlangsung di semua check point. 
>    
>   Tim ACT pun untuk bisa masuk harus mendapatkan visa khusus dari Israel. Dan 
> rasanya itu tidak mungkin didapat. Ibrahim Musa Ibrahim Salamah, sopir taksi 
> yang selama beberapa hari mengantarkan tim ACT ke beberapa tempat adalah 
> warga asli Palestina. “Jangankan Anda, saya yang warga Palestina pun tidak 
> bisa masuk ke negara saya sendiri” ujarnya. Karenanya, meski upaya dan 
> rencana untuk masuk ke wilayah Palestina terus dilakukan, tim menjalankan 
> missi kedua yakni menyampaikan bantuan untuk masyarakat Libanon.
>   Perjalanan Rabu malam (9/8) diyakini akan menemui beberapa hambatan, 
> terutama di perbatasan Jordania – Suriah. Saat ini, ketiga nama anggota Tim 
> ACT untuk Palestina dan Libanon sudah tercatat di kemiliteran Suriah. 
> Kepastian itu didapatkan setelah Eko Yudho melakukan browsing internet dan 
> mendapatkan website resmi milik Militer Suriah yang mencantumkan tiga nama 
> relawan dari Indonesia, yakni Bayu Gawtama, Eko Yudho Pramono, dan Mohamad 
> Husni yang berencana masuk ke Suriah. “Kami mengharapkan bantuan doa dari 
> masyarakat Indonesia. Karena missi kami membawa nama bangsa,” ujar Eko.
>   Ya, Eko benar, karena setiap truk/container yang akan membawa bantuan 
> dibalut spanduk bertuliskan “Indonesian Aid for Palestine & Lebanon” dan 
> “ACT: Indonesia Team for Palestine & Lebanon” lengkap dengan bendera merah 
> putih. (Gaw, dari Amman).
>    
>   Info Lapangan :
>   Bayu Gawtama            0815 1053 5424
>                                       0813 8103 4339
>    
>   Kantor Pusat ACT:
>   Jl. Ir. H. Juanda no. 50
>   Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok B-8
>   Telp     : 021 741 4482
>   Faks     : 021 742 0664
>   e-mail  : [EMAIL PROTECTED]
>   web     : www.aksicepattanggap.com
>    
>   Rekening “Food for Palestine”
>   a.n Aksi Cepat Tanggap
>   BCA     676 030 3133
>   Mandiri       128 000 4555 808
>   BSM     004 011 9999
>   Muamalat   304 002 2915
>    
>   Jemput Dana Kemanusiaan via SMS
>   021 7061 4482               



=======================================================
Pojok Milis FPK:
1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Kontak Moderator e-mail: [EMAIL PROTECTED]
5.Join milis FPK: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
6.Berlangganan milis FPK: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=======================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke