Sekilas saya membaca di milis ini ada yang mempertanyakan perihal kemampuan Ayu 
jika terpilih nanti sebagai Wakil Bupati. Pencalonan diri Ayu Azhari sebagai 
Wakil Bupati Sukabumi penuh pro dan kontra. Bagi yang kontra mereka mengajukan 
alasan mengenai 'brandname' Ayu Azhari sebagai artis yang dahulu sering 
tampil panas.

Latar belakang seseorang yang akan dipilih sebagai pemimpin memang perlu. Jika 
boleh saya berpendapat, latar belakang Ayu Azhari sebagai artis 'hot' bukan 
merupakan alasan utama untuk tidak memilihnya. Sebab lebih berbahaya seorang 
calon pemimpin yang berlatar belakang sebagai narapidana akibat membunuh, 
korupsi dan sogokan. Toh  kini Ayu  sebagai seorang Ibu dari beberapa 
anak-anaknya yang sudah beranjak dewasa semakin dewasa dalam tindakannya dan 
juga penampilannya. Saya melihat sudah banyak perubahan pada diri Ayu Azhari, 
khususnya dalam penampilan cara berpakaiannya di depan umum.

Mengenai kemampuan intelektualnya, saya yakin Ayu yang berani mencalonkan 
dirinya sudah mempersiapkan diri dengan matang. Saya yakin konsep slogan IBM 
'learning by doing' cocok sekali dengan pribadi Ayu yang sudah banyak 
pengalaman bergaul dengan berbagai kalangan. Toh banyak pejabat elit di 
Indonesia kini yang disumpah jabatannya, lulusan universitas luar negeri, UGM, 
UI, ITB dll yang  bertitel Master, Doktor, ketua ini-itu dan dianggap hapal UU 
Dasar Negara 1945 dan banyak UU lainnya di bidang hukum, ya tetap saja 
melanggar hukum dan tidak peduli akan kesejahteraan rakyat. Bahkan saat mereka 
menjadi pejabat dan tokoh, menggunakan intelektualnya untuk memperkaya diri 
sepuas-puasnya layaknya Machiavelisme dan mafioso.

Masalah pornografi dan ketakutan pihak yang kontra pada pencalonan Ayu, 
seharusnya tidak perlu khawatir lagi. UU Pornografi dan Pornoaksi sudah 
disyahkan DPR. Tidak mungkin, sosok Ayu yang mencalonkan dirinya sebagai Wakil 
Bupati Sukabumi akan tampil seronok di hadapan khalayak ketika kampanye.

Intinya demokrasi di negara kita harus memberikan kesempatan, dan tidak 
memberikan penilaian sebelum terbukti fakta di lapangan. Kemampuan seorang 
pemimpin yang dapat mensejahterakan, memakmurkan dan mengeluarkan rakyat dari 
jurang kemiskinan, buta huruf dan kebodohan adalah pemimpin yang patut dipilih.

Mari kita bersama, menantikan pilihan penduduk dan warga Sukabumi untuk memilih 
pemimpin yang dianggapnya layak.

Megara, 13 Januari 2010  
 Hartati Nurwijaya in Megara Greece
http://bahaya-alkohol.blogspot.com 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke