mungkin akan lebih baik kalu ...
pembatasan bagi kalangan industri otomotif adalah memasarkannya atau
menjualnya didalam negeri.
jadi bisa dibilang, silahkan genjot semaksimal produksi kendaraan pribadi
mereka ... TAPI harus dijual / ekspor ke luar negeri ...
jadi dampaknya adalah, karyawan masih ada kerjaan, atau malah memberi
pekerjaan bagi yang tidak punya pekerjaan ...
pada sisi lain pemerintah membebaskan atau meminimalkan pajaknya agar
para industri otomotif bisa bersaing dipasaran ekspor ...

salam,
djs




________________________________
From: ajeg <ajegil...@yahoo.com>
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, 22 January, 2010 12:32:57
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mohon masukan ? Utk mencari terobosan 
mendesak Kemacetan DKI



Sudah rahasia umum bahwa lalulintas di perkotaan adalah
cerminan adab, budaya, dan hukum dari bangsa ybs.
Kalau lalulintas penuh dengan jebakan & sanksi, maka jelas
hukum seperti apa yang berlaku di negeri tersebut. Dengan
kata lain, kalau lalulintas perkotaan sampai macet dan semakin
macet, maka persoalannya bukan masalah berkendaraan semata.

Kalaupun cuma mau membahas masalah kendaraan, maka peserta
dialog yang kebanyakan akademisi itu sebaiknya mulai memberi
dorongan moral kepada pemerintah untuk berani memerintahkan
industri otomotif membatasi atau mengurangi produksi kendaraan
pribadi dan mengalihkannya ke produk angkutan massal.
Bagaimanapun, soal kemacetan jalan ini kalangan industri kendaraan
punya andil paling besar, sehingga mereka juga patut dimintai
"pertanggungjawaban ".

Sepertinya usul pembatasan ini sudah juga diserap kalangan
pemerintah, hanya saja mereka terjemahkan menjadi pajak progresif kendaraan. 
Artinya, produk kendaraan pribadi boleh terus
membanjiri jalan. Semakin banyak semakin baik, karena semakin
memungkinkan pemerintah meraup pajak lebih banyak.

Padahal, persoalan utama yang dihadapi masyarakat adalah kemacetan
lalulintas. Tetapi konsentrasi pemerintah terlalu fokus ke
pembangunan jalan pintas untuk memperlancar aliran uang masuk.
Ada kesan, dari kekeruhan lalulintas pun pemerintah tetap harus
mengail untung.

Kirim email ke