Kalau dilengserkan "kerugian" (biaya Pemilu + x) triliun; kalau tidak dilengserkan y triliun dengan x kemungkinan korupan pemerintah baru dan y kemungkinan korupan pemerintah yang berjalan. Dengan anggapan yang kalah pada Pemilu 2009 akan menang pada pemilu yang dipercepat, saya tidak yakin x akan lebih kecil daripada y karena kita sudah memelototi pemerintah yang sekarang karena "sudah ketahuan belangnya" sehingga mereka akan sangat lebih berhati-hati. Menghemat biaya pemilu berarti mengurangi beban anak-cucu. Kalaupun benar uang "belut" BC mengalir ke yang tidak berhak, seharusnya anggota DPR menganggapnya sebagai uang sekolah untuk lebih memeloti pemerintah. Saya berburuk sangka bahwa apa yang terjadi sekarang ini tidak lebih karena ada yang tidak kebagian "uang kuping." Buktinya, lagi-lagi sebagian dari mereka berurusan dengan KPK. Jadi,bukan demi rakyat tetapi lebih dan lebih pada uang kuping yang tak kunjung tiba.
Zul --- On Fri, 2/5/10, ingan apul sitepu <ias....@gmail.com> wrote: From: ingan apul sitepu <ias....@gmail.com> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketua MK: Presiden Bisa Dimakzulkan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, February 5, 2010, 10:54 AM ya...kalau tidak dipercaya lagi ( terlibat korupsi dan membuat kebijakan merugikan rakyat dan menguntungkan golongan dan kelompoknya saja )......ya kenapa mesti dipertahankan ? mengenai biaya yang timbul, menjadi suatu resiko untuk menggapai tujuan dan kemungkinan besar lebih hemat dari pada memelihara/membiark an para koruptor tetap bercokol sebagai penguasa dan memfoya foyakan anggaran negara. mengenai siapa yang terbaik mari kita sama sama dengan seksama mengamati para putra putri bangsa yang jujur,adil dan mencintai Rakyatnya.