PDI-P sudah mengajari Bangsa yang perpancasila ini sejak PDI-P berjuang melawan si Ketua Dewan Pembina dengan mengarak patung si "Moncong Putih" yang sangkin besarnya harus dimuat pada trailer dek-rata. Tetapi, yang menghalalkan segala cara (yang zaman Orba diidentikkan dengan PKI) untuk mendapat gaung syahwatnya yang ingin berkuasa mereka tega membawa kerbau hidup yang oleh Allah diberi kelemahan tidak kuat menghadapi kerumunan alias mudah stress. Ataukah penggagas bawa kerbau ini orang yang mempunyai kelainan jiwa, perlu kita cari tahu.
Bagi saya, siapa pun nanti yang mereka dukung saya tidak akan saya dukung. Ayo kita jadikan ini sebagai senjata makan tuan bagi juragannya. Zul --- On Tue, 2/9/10, norman_ginting <norman_gintin...@yahoo.com> wrote: From: norman_ginting <norman_gintin...@yahoo.com> Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mrs. Robinson dan Kerbau dan Demokrasi Kita To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 9, 2010, 11:28 PM Jack Sonto dituntut di pengadilan oleh Mrs. Robinson karena pria tsb menyebutnya seekor kerbau. Hakim menyatakan Jack Sonto bersalah, dan harus membayar ganti rugi seebesar USD 6.555,- Setelah proses peradilan selesai, Jack bertanya kepada hakim. "Pak Hakim, apakah saya tidak boleh memanggil Mrs. Robinson seekor kerbau?" "Memang demikian" sahut Hakim. "Kalau begitu, apakah seekor kerbau juga tidak boleh saya sapa Mrs. Robinson?" tanya Jack.. "Kalau itu boleh, anda boleh menyapa seekor kerbau dengan Mrs. Robinson atau nama apa saja" Setelah mendengar penjelasan itu Jack Sonto pun mendekat ke arah Mrs. Robinson lalu menatapnya dgn tajam : "Selamat sore, Mrs. Robinson!" Apa hubungannya dgn demokrasi kita? Setelah muncul reaksi belakangan ini , kalau mau demo, tak perlu susah-susah nggiring kerbo segala, cukup bawa gambar kerbau raksasa, orang sudah ngerti apa maksudnya. Karena pihak yg merasa jadi sasaran telah memberi menterjemhkan sendiri makna kerbau yg dibawa demo. -norman gt- [Non-text portions of this message have been removed]