Siapa yang tak kenal Pacitan ?. Rasanya hampir tak ada. Boleh dibilang, nyaris 
seluruh rakyat Indonesia hampir pasti mengenalnya.

Pacitan, nama suatu daerah yang berada di pesisir selatan pulau Jawa ini 
merupakan tanah kelahirannya Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNIAD (purn) 
DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono.


Menurut catatan sejarah Babad Pacitan, nama Pacitan itu berasal dari kata yang 
merupakan istilah lain dari camilan atau makanan kecil.

Konon kabarnya, penamaan Pacitan yang berarti camilan itu berkenaan dengan 
kondisi daerah ini pada musim kemarau seringkali terjadi paceklik yang 
berkekurangan pangan.

Namun jika menurut cerita legenda, nama Pacitan ini berasal dari nama buah Pace 
atau Mengkudu.

Konon kabarnya pada masa perang Palihan yang merupakan awal episode terbelahnya 
kerajaan Mataram menjadi Kasunanan Surokarto dan Kasultanan Ngayogyakarto 
Hadiningrat, Pangeran Mangkubumi pernah singgah di daerah ini dan disuguhi 
dengan makanan berbahan baku buah Pace.

Sejak saat itulah, maka daerah ini oleh Pangeran Mangkubumi diberikan tetenger 
dengan nama Pacitan.


Entah mana yang benar, yang jelas daerah tingkat II yang terletak di Propinsi 
Jawa Timur dengan luas wilayah sekitar 1.390 kilometer persegi dan berpenduduk 
sekitar 560.000 jiwa ini termasuk dalam wilayah deretannya pegunungan seribu.

Dengan kondisi geografis seperti itu, dimana sebagian besar wilayahnya 
merupakan perbukitan, maka daerah ini memang dikenal sebagai salah satu 
kabupaten dengan kategori daerah minus.

Dalam arti kata, kabupaten Pacitan ini bukanlah kategori daerah lumbung pangan 
dengan tanah pertanian yang subur.


Walaupun demikian, daerah ini telah demikian populer lantaran telah melahirkan 
seorang yang saat ini merupakan godfathernya dunia politik Indonesia, yaitu 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau yang populer di publik dengan sebutan 
Presiden SBY.

Rupanya, kemunculan dan terangkatnya nama Pacitan ini nantinya tak hanya akan 
disebabkan oleh kepopulerannya Presiden SBY saja.

Di masa mendatang, sangat bisa jadi Pacitan ini juga akan tercuatkan oleh artis 
seksi Indonesia, Julia Perez.


Julia Perez alias Jupe yang merupakan pacarnya Gaston Castano ini menyatakan 
telah siap lahir dan batin untuk ikut dalam persaingan memperebutkan jabatan 
Bupati Pacitan.

“Mereka (parpol-parpol) datang ke Jakarta, hanya untuk merayu saya. Saya juga 
nggak tahu kenapa mereka meminang saya untuk daerah Pacitan. Tanggal 23 Maret 
kita tanda tangan surat kesepakatan”, kata Jupe.

Menurut artis yang pernah menjadi foto sampul majalah ME ini, keputusannya maju 
sebagai Bupati kabupaten Pacitan ini bukan karena motivasi untuk mencari 
kekayaan, tapi demi bangsa dan negara.

“Kalau negara membutuhkan, saya siap. Saya sudah memposisikan diri sebagai 
budak negara”, kata Julia Perez yang pernah berpose sensual di majalah Playboy 
Indonesia.


Keikutsertaannya itu kemudian diiringi oleh munculnya pro dan kontra. Sesuatu 
hal yang wajar, ada yang mendukung dan tentu ada pula yang tak mendukung yang 
bahkan menolak dan menentangnya.


Salah satu penentangnya tentu saja berasal dari calon pesaingnya yang mungkin 
merasa jeri dengan tingkat kepopuleran Julia Perez ini.

Profesinya selama ini sebagai selebritis tentu menjadikannya seringkali 
dijadikan sumber pemberitaan di media massa. Tak hanya karena itu saja, malang 
melintangnya di dunia modeling dan iklan serta perfilman tentu telah membuat 
sosok dan namanya populer di kalangan rakyat jelata.

Sebagaimana diketahui, dalam sistem pemilihan langsung yang one man one vote 
tak dapat dinafikan bahwa salah satu prasyarat utamanya adalah kepopuleran di 
kalangan segala lapisan rakyat pemilihnya.

Maka menjadi wajar jika ada diantara calon pesaingnya yang menjadi ngeper dan 
khawatir karenanya. 

Mengingat step pertama dalam memasuki persaingan dalam sistim pemilihan 
langsung ini adalah sosialisasi untuk memperkenalkan sosok dan nama kandidat ke 
segala lapisan konstituen pemilihnya.

Di step awal ini, Julia Perez tak perlu melakukan sosialisasi. Sebab sebagai 
selebritis tentu telah menjadikan sosok dan namanya sudah lekat di kalangan 
konstituen.

Sehingga dalam kampanye nantinya hanya tinggal memasuki step kedua, yaitu 
meyakinkan konstituennya agar memilih sosok kandidat itu.

Jadilah Julia Perez telah menang satu langkah didepan beberapa pesaingnya. 
Namun begitu, di step inilah tantangan sesungguhnya bagi tim kampanye Julia 
Perez mulai muncul.

Jupe menyadari akan hal itu, maka sejak dini ia sudah menyatakan bahwa dirinya 
akan berbuat terbaik untuk daerah asal usulnya.

Jupe ini walau dikenal berdarah Betawi, namun sejatinya ia berdarah asli Jawa 
Timur, mengingat kakeknya merupakan orang asli Madiun.

“Insya Allah nanti akan saya buktikan kepada masyarakat yang telah memberikan 
kepercayaan kalau saya bisa memimpin Pacitan”, kata Jupe dengan tegas dan 
meyakinkan.


Ya, siapa tahu, Julia Perez yang merupakan pemeran utama dalam film ‘Hantu Jamu 
Gendong’ ini, justru merupakan sosok yang tepat untuk menyehatkan jiwa dan 
raganya rakyat Pacitan dengan jamu gendong serta memakmurkan kehidupannya 
rakyat Pacitan dengan menumbuh kembangkan industri jamu.

Dan lagian, apa salahnya jika Pacitan akan dikenang dengan ikon sosok Presiden 
SBY serta Bupati Jupe ?.


Wallahualambishshawab.


*
Catatan Kaki :
        * Artikel yang membahas seputar kenikmatannya para pegawai pajak 
Indonesia, dapat dibaca dengan mengklik di sini .
        * Artikel yang membahas seputar masalah ‘politiking pajak’ yang 
dilakukan oleh Menteri Keuangan,dapat dibaca dengan mengklik di sini .
        * Artikel yang membahas seputar kasus suap di kalangan birokrat bidang 
Migas Indonesia, dapat dibaca dengan mengklik di sini .
        * Artikel yang membahas seputar kebijakan energi dan tarif listrik 
Indonesia dibandingkan Malaysia,dapat dibaca dengan mengklik di sini .
        * Artikel yang membahas seputar ikon dan maskot perekat jurang kultural 
antar peradaban dunia, dapat dibaca dengan mengklik di sini .
*
Jupe & SBY for Pacitan
http://polhukam.kompasiana.com/2010/03/28/jupe-sby-for-pacitan/
*


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke