selama ini rakyat hanya bisa berteriak-teriak
kalau hak-haknya dirampas atas nama hoekoem...
padahal tidak selamanya rakyat yang bersalah ...
banyak juga kejadian hak-hak rakyat yang sah dirampas
dan para penegak hukum malahan hanya ikut merekayasa
bahkan melakukan transaksi jual-beli hukum demi kerakusan dan kebiadaban
ada bukti banyak mengenai hal ini
seperti kasus tanah sawah para petani di desa mojoanyar, mojokerto
yang dirampas sebuah perusahaan yang sangat raksasa disana
mereka sudah melaporkannya ke kejagung, dprd jati, kepolisian jatim
tapi hanya janji-janji dari para politisi yang mungkin munafik yang mereka
peroleh,
dan tidak ada satu mediapun di jawa timur  maupun nasional
yang berani mengangkat kasus ini,
(mungkin takut kehilangan iklan-nya) atau kadernya anggodo masih merajalela
di jawa timur.
malahan para petani tersebut dituduh berbuat kriminal
ditangkap kepolisian mojokerto dan diadili dalam sidang pengadilan
yang penuh dengan rekayasa, padahal sayapun ikut hadir disana.
siapa yang bisa membantah pernyataan saya bahwa dimahkamah agung
juga ada mafia kasus ?
kita ada bukti cukup tentang ini, komisi yudicial sudah menerima
pengaduannya petani.
kalau rakyat geram, gusar dan melakukan unjuk rasa
dikatakan bahwa reformasi sudah kebablasan....duuuh uedaaan buanget...
padahalyang kebablasan itu : adalah tindakan seperti yang dilakukan
oleh anggodo guru besarnya markus dari jawa timur,
gayus tambunan ,robert tantular serta yang lain.
para petani sudah kejakarta dan melaporkan kasusnya ke
satgas anti mafia hukum, badan pertanahan nasional, komisi yudisial, dan
komnas ham
sejak bulan februari........dan jika ternyata lembaga-lembaga tersebut tidak
juga bertindak....
jangan ada lagi pemimpin yang bicara soal pemberatasan korupsi.....
hanya sejarah yang akan mencatat bahwa era orde baru adalah era otoritarian
dan era reformasi bisa disebut era kebohongan dan kemunafikan....
apa perlu tangisan rakyat mojokerto ini sampai ketelinga mas beye presiden ?
dan air matanya membasahi ujung bajunya mbak ani yudhoyono ?
salambambangsulistomo.

2010/3/11 Emanuel Dapa Loka <dapal...@yahoo.co.id>

>
>
>
>
> Lapor Korupsi, Guru Dipecat
>
>
>
>
> Liputan6.com, Boyolali:
> Seorang guru melaporkan sejumlah kasus
> dugaan korupsi di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
> Boyolali, Jawa Tengah. Sang guru juga melaporkan dugaan korupsi
> pembangunan pagar sekolah senilai ratusan juta rupiah.
>
> Namun anehnya, meski laporannya terbukti dan sejumlah pejabat
> sekolah sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian, guru bernama
> Purwanto itu harus kehilangan pekerjaan akibat dipecat oleh Bupati
> Boyolali.
>
> Merasa tidak bersalah,
> Purwanto menempuh jalur hukum untuk
> menyelesaikan kasus yang menimpanya. Didampingi 17 advokat dari Peradi
> Kota Solo, dia akan mempraperadilankan Bupati Boyolali karena dianggap
> sewenang-wenang.
>
> Sementara itu pihak Badan
> Kepegawaian Daerah Boyolali menyebut
> Purwanto terkait tindak indisipliner dengan meninggalkan tugas tanpa
> izin juga mengikuti ujian untuk melanjutkan studi ke luar negeri tanpa
> izin atasan. Purwanto membantah hal itu.(JUM)
>
> __________________________________________________________
> Dapatkan nama yang Anda sukai!
> Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke