[ Rabu, 16 Juni 2010 ]

PKS Jadi Konco Amerika

Oleh Ardi Winangun


DALAM Munas II Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 16-20 Juni 2010,
diberitakan oleh sebuah media massa bahwa terjadi kedekatan antara Amerika
Serikat dan PKS. Kedekatan itu ditunjukkan dengan tempat pelaksanaan munas
di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. Hotel itu selama ini
merupakan simbol Amerika dan sering dijadikan target oleh teroris.


Kemudian, dalam munasnya, PKS mengundang pihak Kedutaan Besar Amerika
Serikat di Indonesia untuk menjadi salah seorang pembicara. Dan tak kalah
menariknya, dalam acara itu panitia menggelar lomba menulis surat kepada
Presiden Amerika Serikat Barack Obama.


Dengan adanya rangkaian acara tersebut, jelas pihak PKS tidak bisa mengelak
adanya upaya untuk menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat. Bila langkah
itu terjadi, berarti kita mungkin tidak akan melihat lagi iring-iringan atau
demonstrasi ribuan simpatisan PKS dari Bundaran HI atau Monas menuju
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan. Atau, kalau
di daerah, massa PKS bergerak menuju Konsulat Jenderal Amerika Serikat atau
dengan menghujat dan membakar bendera Amerika Serikat dan simbol-simbol
lainnya.


Langkah yang dilakukan PKS itu tentu sudah dipikirkan masak-masak guna
kepentingan politik pada 2014 dan realitas politik dunia Islam. Kepentingan
dan realitas itu, adalah, pertama, suatu pemerintahan di berbagai negara
ternyata mayoritas bisa berjalan dan kukuh harus mendapatkan restu dari
Amerika Serikat. Itu bisa terjadi karena Amerika Serikat sebagai
satu-satunya kekuatan global di dunia mampu memainkan perannya sehingga
banyak negara bergantung kepadanya. Jangankan Indonesia, Jepang sebagai
kekuatan yang diperhitungkan saja pemerintahannya bisa jatuh bangun karena
faktor Amerika Serikat. Dalam sebuah catatan diketahui bahwa Jepang
merupakan negara yang paling sering melakukan pergantian perdana menteri.
Selama 4 tahun terakhir, sudah terjadi lima kali pergantian perdana menteri
atau 14 kali pergantian perdana menteri selama 20 tahun terakhir.


Di antara sekian perdana menteri yang mengundurkan diri, dua perdana menteri
yang mengundurkan diri, selain masalah korupsi, karena tidak mampu mengelak
dari kepentingan Amerika Serikat. Perdana Menteri Shinzo Abe mengundurkan
diri karena mendukung operasi militer Amerika Serikat di Afghanistan
sehingga partai oposisi, yang menguasai mayoritas di majelis tinggi,
menentang keputusan itu. Kemudian, Perdana Menteri Yukio Hatayama
mengundurkan diri dengan alasan gagal memindahkan atau menutup pangkalan
militer Amerika Serikat di Jepang.


Indonesia pada masa pemerintahan SBY pun demikian. Selain komposisi Kabinet
Indonesia Bersatu II yang beraroma Amerika Serikat, dukungan Indonesia
terhadap Resolusi DK PBB No 1747. Resolusi yang berisi sanksi kepada Iran
dalam program nuklirnya itu terjadi karena adanya tekanan Amerika Serikat
kepada Indonesia selaku anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.


Padahal, sebelumnya, saat Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berkunjung ke
Jakarta, Presiden SBY begitu semangat dan antusias mendukung program nuklir
Iran. Dukungan Indonesia kepada program nuklir Iran itu dilandasi bahwa Iran
benar-benar akan mengembangkan nuklir untuk tujuan damai. Selain itu,
Indonesia mempunyai pandangan bahwa setiap negara dirasa memiliki hak yang
sama untuk mengembangkan nuklir.


***

Dengan fakta di atas, PKS yang merancang kemenangan dalam Pemilu 2014
mempunyai pikiran, bila kemenangan yang diraih tidak mendapatkan restu
Amerika Serikat, tentu pemerintahannya bisa jatuh di tengah jalan. Untuk
itulah, siasat dijalankan agar terjadi komunikasi antara PKS dan Amerika
Serikat.


Kedua, PKS melihat bahwa masalah di Palestina bukan lagi masalah antara
tertindasnya orang-orang Islam di Palestina, namun masalah bangsa Palestina
yang plural dan bangsa Israel yang plural pula. Terbukti beragam bangsa dan
agama menghujat Israel ketika menghadang kapal kemanusiaan dari para aktivis
perdamaian.


Dengan demikian, PKS melihat Palestina tidak secara emosi lagi, namun
melihatnya dari segi politik global. Apa yang terjadi di Palestina bisa
disebabkan kesalahan bangsa-bangsa Arab, seperti Mesir, juga karena adanya
perpecahan di antara faksi-faksi di Palestina sendiri. Dengan demikian,
Amerika Serikat sebagai back up utama Israel bukan pihak satu-satunya yang
harus dipersalahkan. Dengan analisis itulah, Amerika Serikat dipandang oleh
PKS bukan sebagai suatu bangsa yang harus dimusuhi.


Ketiga, adanya anggapan bahwa Obama pernah dibesarkan dalam lingkungan Islam
sehingga memahami Islam. Obama dianggap memperhatikan dan berkeinginan untuk
menjalin hubungan yang lebih akrab dengan dunia Islam. Pidato Obama di Turki
dan Mesir dianggap sebagai bentuk perhatiannya kepada dunia Islam. Saat di
Turki, Obama mengatakan, biarkan saya katakan sejelas mungkin, Amerika
Serikat tidak dan tidak akan pernah memerangi Islam. Ditambahkan lagi,
Amerika Serikat telah diperkaya oleh kaum muslim Amerika.


Demikian pula, saat di Mesir. Dalam pidatonya, Obama menyatakan bahwa kini
Amerika Serikat tidak akan berperang dengan Islam. Islam dikatakan bukan
sebagai masalah, tetapi rekan dalam mencari solusi. Bahkan, dalam kesempatan
itu, Obama mengatakan, sesungguhnya Islam adalah agama yang sangat tua dan
mempunyai sejarah peradaban yang gemilang, yang tidak pernah diraih oleh
agama mana pun. Karena itu, selayaknya Amerika harus ikut berpartisipasi
membangun kejayayaan Islam kembali. (*)


*) Ardi Winangun, pengurus Presidium Nasional Masika ICMI dan pengamat
politik luar negeri


-- 
yasir wa la tu’asir


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=====================================================
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=====================================================
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
    forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke