Setuju sekali Pak Gedearka, sudah dari 1967 RI menjalankan sepenuhnya sistem 
ekonomi dan politik yang bertentangan dengan UUD 45. Sekarang tetap saja sistem 
politik neokonservatif diteruskan untuk mengabdi sepenuhnya pada kepentingan 
modal raksasa global. Neoliberalisme marak terus di negeri ini, isme yang jelas 
jemelas berdampak pada krisis ekonomi global terkini. Data ekonomi makro dapat 
tampak indah, namun periuk nasi rakyat kecil akan terus saja melemah kalah 
karena kesenjangan memang jadi substansi esensial dari sistem yang tidak 
berkibklat pada bangsa dan rakyat. Bangkit adalah solusi satu-satunya!

--- On Tue, 6/29/10, awind <j.gedea...@upcmail.nl> wrote:


From: awind <j.gedea...@upcmail.nl>
Subject: [nasional-list] Presiden: Langkah Ekonomi Indonesia Tepat
To: nasional-l...@yahoogroups.com
Received: Tuesday, June 29, 2010, 7:53 AM


  




Pak SBY benar bahwa langkah ekonomi Indonesia tepat mengikuti komando pemilik 
modal, Bank Dunia maupun IMF. Sayangnya kalau dilihat dari UUD 45 yang asli 
justru bertolak belakang. 
 
http://www.antarane ws.com/berita/ 1277778738/ presiden- langkah-ekonomi- 
indonesia- tepat
 


Presiden: Langkah Ekonomi Indonesia Tepat
Selasa, 29 Juni 2010 09:32 WIB | Peristiwa | Umum | Dibaca 383 kali

Ankara (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan sejauh ini 
langkah ekonomi yang diambil oleh Indonesia untuk mengatasi krisis keuangan 
global 2008 dan mencegah krisis lainnya dinilai sudah tepat.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden dalam keterangan pers kepada wartawan di 
Ankara, Turki, Senin (29/6) malam pukul 21:00 waktu setempat atau pukul 01:00 
WIB Selasa (29/6).

"Indonesia meski selama 2009-2010 memberi stimulus fiskal namun tetap dilakukan 
secara hati-hati. Akibat paduan itu maka keadaan ekonomi baik, tidak terjadi 
ledakan pengangguran, inflasi terjaga dan demikian indkator ekonomi lainnya," 
kata Presiden.

Penjelasan Presiden tersebut terkait dengan hasil KTT G-20 di Toronto, Kanada 
yang menyatakan bahwa setiap negara G-20 berkomitmen untuk mencegah dan 
mengatasi krisis ekonomi melalui berbagai cara yang diserahkan kepada 
masing-masing negara karena kondisi setiap negara berbeda.

"Nampak dalam pembahasan para pemimpin dunia bahwa semangat yang ada adalah 
benar-benar menuntaskan proses pemulihan ekonomi pasca krisis. karena itu yang 
seolah-olah akan terjadi dua kubu seperti yang diberitakan, tidak terjadi," 
kata Presiden.

Dua kubu yang dimaksud Presiden adalah adanya kemungkinan negara-negara yang 
mengatasi krisis dengan melakukan pemotongan anggaran untuk mencegah defisit 
anggaran yang tajam seperti yang dilakukan Inggris dan beberapa negara Eropa 
lainnya.

Sementara kubu yang lain adalah negara-negara yang tetap memberikan stimulus 
ekonomi melalui anggarannya meski beresiko anggarannya mencapai defisit yang 
cukup tinggi atau diatas 2,5 persen dari total anggaran.

"Tidak adanya kubu itu karena kita sepakat agar pemulihan ekonomi tuntas dan 
sukses maka bagi negara masih melakukan stimulus fiskal dengan tujuan agar 
lapangan pekerjaan tercipta kemudian demand terjaga bisa dibenarkan," katanya.

Ia menambahkan, "Demikian pula negara yang melakukan defisit cut tidak di 
salahkan karena bila belanjut sangat tidak sehat (bila terus defisit-red) ."

Presiden mengatakan para pemimpin di G-20 sepakat ada tujuan kembar pemulihan 
ekonomi sehingga semua sepakat bahwa keadaan masing-masing negara berbeda 
sehingga untuk mencapai tujuan kembar itu bisa dilakukan dengan berbagai cara 
sesuai dengan kondisi masing-masing negara.

"Tujuan pertama pemulihan ekonomi dan satunya adalah upaya mencegah krisis 
baru," tutur Presiden.

Menurut Kepala Negara, forum G-20 juga menyatakan bagi negara maju yang 
mengalami suprlus ekonomi diminta untuk berkontribusi terhadap upaya global 
dalam pemulihan dan pencegahan krisis.

"Kesimpulan saya, apa yang kita terapkan saat ini sudah tepat," kata Presiden. 
Kepala Negara mengatakan dalam G-20 di Toronto juga disepakati peran dan fungsi 
masing-masing negara termasuk tenggat waktu kapan harus dipenuhi.

"Semua pemimpin sepakat agar segera menuntaskan perundingan putaran Doha dan 
juga sepakat agar semua kesepakatan dan konsensus yang telah disepakati pada 
pertemuan-pertemuan sebelumnya dapat dijalankan," kata Presiden.
(P008/A024)

COPYRIGHT © 2010
Ikuti berita terkini di handphone anda http://m.antaranews .com
Simpan dan akses berita ini dari HP anda dengan kode QR dibawah ini.
 








[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke