Redenominasi berasal dari kata redenomination dari bahasa inggris sedangkan
sanering berasal dari bahasa belanda senering.

Baik sanering maupun redenominasi mempunyai terminologi yang sama. Sanering dan 
denominasi adalah pemotongan uang dimana keduanya diakibatkan oleh inflasi. 
Yang membedakan dimana sanering diakibatkan karena hyperinflasi diatas 100% 
sedangkan redenominasi juga karena terjadi inflasi ( 0-30%).

Jika inflasi pertahun 6 % maka dalam sepuluh tahun akan terjadi perubahan 
diakibatkan oleh inflasi.

Redenominasi dan sanering terjadi karena jumlah desimal mata uang terlalu besar 
atau jika dipersepsikan dalam satu negara karena jumlah desimal hutang negara 
terlalu besar terjadi diakibatkan mata uang rupiah terdepresiasi menjadi tidak 
berharga.

Jika terjadi inflasi maka BI tentu harus mencetak denominasi uang sebesar rp 
100.000 akibat terjadinya krisis 1998 dan jika terjadi inflasi lebih besar maka 
tentu bank sentral harus mencetak uang dengan denominasi 1000.000 atau Jika 
terjadi inflasi lebih tinggi lagi maka bukan tidak mungkin denominasi uang 
terbesar bisa menjadi 1 milyar akibat mata uang rupiah terdepresiasi terhadap 
mata uang asing.

Redenominasi bisa terjadi jika denominasi uang 100000 dibagi 1000 maka mata 
uang terbesar menjadi 100 rupiah dan 1 US = Rp 9

Tapi bukan tidak mungkin paska redenominasi nilai mata uang akan semakin turun 
dan terjadi kekacauan inflasi. Akibatnya Inflasi bisa menjadi semakin tinggi 
dan harga barang-barang menjadi melonjak naik karena terjadi penyesuaian harga.

Bisa saja yang tejadi paska redenominasi 1 US menjadi Rp 10 atau masuk ke zona 
dua digit atau dalam 5 tahun kedepan bukan tidak mungkin 1 US masuk zona tiga 
digit. Akibatnya nantinya paska denominasi mata uang akan kembali kekadaan 
sebelum terjadi redenominasi. Karena itu redenominasi mememerlukan biaya tinggi
dengan sejuta resiko .

Jika inflasi tinggi maka pendapatan rakyat semakin rendah dan tingkat 
kemiskinan juga semakin tinggi. Inilah masalah utama yang harus dibenahi oleh 
pemerintah. 

Wacana redenominasi sangatlah berlebihan jika pemerintah tidak mengatasi 
masalah inflasi(tinggi), tingkat pengangguran (yang tinggi), tingkat kemiskinan 
yang tinggi dan harga barang-barang yang melambung naik.

Sangat bersiko jika dalam keadaan inflasi tinggi atau inflasi yang menaik 
pemerintah melakukan redenominasi mata uang.



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Jaka Santika <jakasant...@...> 
wrote:
>
> Apakah yang dimaksud dengan Redenominasi ini sama dengan yang pernah 
> dilakukan oleh pemerintah RI pada kira2 tahun !964 atau 1965?
> Pada waktu itu Rp.1.000,- uang lama juga menjadi Rp.1,- uang baru.
> Dulu disebut "Kurs".
> 
> --- On Wed, 4/8/10, liman...@... <liman...@...> wrote:
> 
> From: liman...@... <liman...@...>
> Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Redenominasi
> To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
> Received: Wednesday, 4 August, 2010, 3:55 AM
> 
>  Redenominasi Rupiah Tuntas 2022
> 
> Jakarta, Bank Indonesia (BI) memperkirakan proses
> redenominasi akan membutuhkan waktu sekitar 10 tahun.
> Tahapan pertama yang dilakukan bank sentral yakni sosialisasi yang dimulai 
> dari tahun 2011 dan tuntas selesai
> di 2022.
> 
> Demikian disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia terpilih Darmin Nasution 
> dalam konferensi persnya di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, 
> Selasa (3/8/2010).
> 
> "Redenominasi adalah proses penyederhanaan penyebutan satuan harga dan nilai. 
> Rencananya dibutuhkan waktu 10
> tahun," jelas Darmin.
> > 
> > Ia memaparkan, redenominasi akan dimulai pada tahun 2011
> > dimana pada tahap pertama dilakukan tahapan sosialisasi
> > sampai dengan tahun 2012.
> > 
> > "Kemudian dilakukan redenominasi tersebut pada 2013 yang
> > merupakan masa transisi sampai 2015," katanya.
>  
> Pada masa transisi Darmin menjelaskan akan digunakan dua
> penilaian atau dua kuotasi yang tertuang dalam undang-undang.
> 
> Misalnya, lanjut Darmin, di toko-toko yang menjual sebuah barang akan 
> tercatat 2 label harga. Yakni dengan rupiah lama dan dengan rupiah baru. Jika 
> nol-nya disederhanakan 3 digit,
> lanjut Darmin, kalau harga barangnya Rp 10.000 maka akan dibuat dua label 
> yakni Rp 10.000 untuk rupiah lama dan Rp 10 untuk rupiah baru.
> 
> "Pada masa transisi tersebut maka akan berlaku kedua-duanya
> rupiah baru dan rupiah lama. Masyarakat boleh bebas memilih," tutur Darmin.
> 
> "Misalkan lagi kalau beli sepatu harga Rp 300.000 maka kita bisa bayar pakai 
> uang rupiah baru Rp 300 atau tetap rupiah
> lama Rp 300.000. Nanti pun uang rupiah baru akan dicetak atau dicap 
> bertandakan rupiah baru," imbuh Darmin.
> 
> "Masa transisi ini dilakukan selama 3 tahun dari 2013 sampai 2015.
> 
> Setelah masa transisi dilakukan, Darmin kemudian menjelaskan pada tahun 
> 2016-2018 dilakukan penarikan uang rupiah lama sampai habis.
>  
> "Dan pada 2019 sampai 2022 tulisan cap 'baru' pada uang
> rupiah baru akab dihapus dan nilai rupiah akan semakin
> tinggi nilainya," tukasnya.
> 
> 
> Buat yang takut dari jutawan turun pangkat jadi ribuwan, Redenominasi tdk 
> sama dengan Sanering.
>  
> Redenominasi dilakukan disaat kondisi keuangan tergolong
> stabil, sedangkan Sanering dilakukan saat kondisi keuangan
> tidak stabil.
> 
> Redenominasi : Penyederhanaan angka dalam mata uang, spt yg
> dilakukan Turki (6 digit) dan Rumania. Tanpa pemotongan Nilai Mata Uang.
> 
> Sanering : Pemotongan Nilai Mata Uang.
> 
> Dengan Redenominasi Rupiah, nantinya akan diterbitkan pecahan sen.
> 
> Redenominasi akan diberlakukan tahun 2013, dimasa transisi nanti akan ada 
> mata uang rupiah lama dan baru, barang2 pun juga akan dibuat 2 label (label 
> rupiah lama dan label rupiah baru), sampai akhirnya rupiah lama ditarik 
> seluruhnya dari peredaran.
> 
> > Info : RCTI 3 Agustus 10 Jam 17.15 
> 
> > Semoga bermanfaat!
> 
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> 
> ------------------------------------
> 
> =====================================================
> Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :
> 
> 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
> 
> 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
> http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/
> 
> 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
> anggota
> 
> 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@... agushamonan...@...
> 
> 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com
> 
> KOMPAS LINTAS GENERASI
> =====================================================
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>       
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke