Anda perlu kontak masyarakat di Makassar. Kalau tidak salah lihat (siapa tahu mata makin lamur), banyak poster Walikota yang disponsori oleh Perusahaan Rokok. Saya lupa apa isi posternya, namun rasanya himbauan walikotanya.
dh 2010/8/8 kmj...@indosat.net.id <kmj...@indosat.net.id> > > > Pak Laksono, sekarang ini beberapa Pemda sudah berhasil > diadvokasi. Ada juga pemda yang sebelum diadvokasi sudah > menyatakan daerahnya bebas iklan dan asap rokok, yaitu > Padang Panjang. Keberhasilan Padang Panjang ini membuat > walikotanya mendapat penghargaan dari WHO bulan Mei yang > lalu. > Tapi usul advokasi ke daerah penghasil tembakau perlu > juga, untuk meningkatkan kemampuan petani tembakau > menghadapi tekanan industri rokok. > KM > > > ----Original Message---- > From: trisnant...@yahoo.com <trisnantoro%40yahoo.com> > Date: 08/08/2010 20:39 > To: > <forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com<forum-pembaca-kompas%40yahoogroups.com>>, > > <antitemba...@yahoogroups.com <antitembakau%40yahoogroups.com>>, > <desentralisasi- > keseha...@yahoogroups.com <kesehatan%40yahoogroups.com>> > Cc: "Tuti"<tsoer...@yahoo.com <tsoerojo%40yahoo.com>>, > <dpr-indone...@yahoogroups. > com>, <anggotai...@yahoogroups.com <anggotaicmi%40yahoogroups.com>> > Subj: Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana > > Dear Pak Kartono > Ada baiknya selain melakukan advokasi ke pusat, anggota > gerakan pengendalian tembakau juga melakuan kegiatan ke > pemda-pemda, khususnya daerah bukan penghasil > tembakau/cengkeh. Sejarah pengendalian tembakau di Aemerika > Serikat juga seret di pemerintah federal. Tetapi negara > bagian yang bukan penghasil tembalau lebih mudah di ajak. > Saya mempunyai seorang mahasiswa S3 yang sedang meneliti > mengenai kebijakan jamkesmas dan kebiasaan merokok, > kegiatan promosi hidup sehat, dan strategi advokasi ke > pemerintah daerah. Salahsatu kesimpulannya, mengadvokasi > pemda yang bukan penghasil tembakau dulu. > > Salam > > Laksono > > --- On Sun, 8/8/10, Kartono Mohamad <kmj...@indosat.net<kmjp47%40indosat.net> > . > > id> wrote: > > From: Kartono Mohamad <kmj...@indosat.net.id <kmjp47%40indosat.net.id>> > Subject: [des-kes] Rolls Royce di Istana > > To: > forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com<forum-pembaca-kompas%40yahoogroups.com>, > > antitemba...@yahoogroups.com <antitembakau%40yahoogroups.com>, > desentralisasi- > keseha...@yahoogroups.com <kesehatan%40yahoogroups.com> > Cc: "'Tuti'" <tsoer...@yahoo.com <tsoerojo%40yahoo.com>>, dpr- > indone...@yahoogroups.com <indonesia%40yahoogroups.com>, > anggotai...@yahoogroups.com <anggotaicmi%40yahoogroups.com> > Date: Sunday, August 8, 2010, 7:29 PM > > > > > Kemarin saya dengar dari sebuah talkshow di teve (metro?) > mengenai buku "Esbeye dan Istananya" yang ditulis wartawan > Kompas. Pembahasnya antara lain Effendi Gozali. Disebutkan > bahwa di bagian dalam istana pernah terlihat sebuah mobil > Rolls Royce dengan nomor polisi 234. Penulis tidak secara > langsung menyebut bahwa mobil itu milik bos Sampoerna atau > hadiah dari bos Sampoerna kepada SBY, hanya menyebut > kemudian kemungkinan kaitannya dengan hubungan dekat antara > bos Sampoerna dengan SBY, terutama dalam kasus bank > Century. > Saya belum sempat membeli buku itu, mungkin besok saya > mencarinya. > Jika sinyalemen penulis buku itu benar seperti yang > diungkapkan di teve, maka harapan teman-teman yang > mengusung gagasan pengendalian rokok kemungkinan besar akan > gagal di masa pemerintahan SBY ini. > Teman-teman itu kini memahami mengapa pemerintah RI sampai > sekarang tidak mau menanda tangani FCTC-WHO, meskipun > negara lain di Asia sudah menanda tanganinya. Di Asia > Pasifik ini tinggal RI yang belum menanda tangani. Di dunia > ini tinggal Uganda dan RI yang belum menanda tangani FCTC. > Juga meskipun di pertemuan OKI (negara-negara Islam) di > Kuala Lumpur tahun 2007, menkes RI waktu itu sudah menanda > tangani kesepakatan untuk mengendalikan perdagangan rokok > demi kesehatan rakyat. > Juga mengapa Deklarasi Anak yang sedianya dibacakan di > depan SBY di Taman Mini beberapa hari yang lalu dibatalkan, > kemungkinan sekali karena di dalamnya ada permintaan anak- > anak agar mereka dilindungi dari asap rokok. > Pemerintah RI agaknya lebih memilih, daripada melindungi > anak-anak lebih baik melindungi kepentingan bos industri > rokok. > KM > > > > [Non-text portions of this message have been removed]